Tuesday, May 26, 2015

Domain Name Service (DNS) Di Windows Server



Kembali lagi ke konfigurasi-konfigurasi windows server. Kali ini kita akan membahas cara konfigurasi DNS. Sebelumnya, apa kalian sudah mengenal yang namanya DNS? Perlu kalian tau, DNS adalah suatu pengubahan IP menjadi sebuah nama. Bingung? gini deh, kalian pernah ngakses google.com? 

Naah, google.com itu adalah suatu nama, sebenarnya secara tidak langsung kita mengakses ip google.com tersebut. Pasti akan merepotkan jika kita harus mengingat dan langsung mengakses ipnya google yang berbelit-belit. Sehingga untuk dimudahkan, dibuatlah DNS ini agar kita hanya perlu mengingat nama google.com sehingga tidak harus mengingat ipnya si google. 

Topologi

Dengan mengkonfigurasi DNS, berarti kita membuat ip pada server Windows server kita bisa diakses dengan menggunakan sebuah nama. Semisal dibawah ini saya punya server windows dan ipnya adalah 10.10.10.1/30 dan disaat yang sama disetting DNS dengan nama lesehan-online.com. Si client bisa mengakses (semisal mengeping) ke arah nama domain tersebut. 

Tabel Address

  • Server  
    • Ip Address : 10.10.10.1 
    • Netmask : 255.255.255.252
    • Dns : 10.10.10.1   | Di isikan dengan ip server yang di setting dnsnya.
  • Client
    • Ip Address : 10.10.10.2
    • Netmask : 255.255.255.252
    • Dns : 10.10.10.1   | Di isikan dengan ip server yang di setting dnsnya.

Install DNS Server Di Windows Server

Seperti yang kita tau, di windows server, untuk menginstall aplikasi penyedia layanan (aplikasi server) semuanya bisa dinstall dan disetting di server roles. Sedangkan untuk menambahkan aplikasi tersebut, kita bisa mengklik perintah "add roles" pada server manager tersebut. Karena kita ingin menginstall aplikasi DNS, maka saat pemilihan aplikasi adalah DNS server.



Jika sudah selesai menginstall aplikasi DNSnya, kita masuk ke tempat konfigurasi DNSnya. Caranya, bisa mengklik DNS pada bagian administrative tools di start menu seperti gambar dibawah ini.

Konfigurasi Forward Lookup Zone

Selanjutnya adalah mengkonfigurasi DNSnya, pertama pikirkan sebuah nama dan diakhiri dengan sebuah domain penutup. Hal ini dikarenakan di file "forward lookup zone" berisi konfigurasi untuk setting nama domainnya. Langsung saja pada forward lookup zonenya kita tambahkan zona baru dengan tipe zona sebagai primary. Setelah itu tinggal klik next.



Lalu seperti pada tampilan dibawah, kita bisa memberikan nama domain yang bebas. Jika konsep settinganya, sebenarnya kita memberikan nama untuk zona network si windows server. Selanjutnya, karena kita ingin membuat DNS dari awal konfigurasi maka untuk file settingannya kita buat baru juga.


Biasanya, pada saat menambahkan nama domainya, akan muncul permintaan untuk melakukan update secara otomatis (Dynamic Update). Untuk hal ini, kita tidak perlu melakukan update otomatis. Jadi, cukup dengan memilih pilihan "do not allow dynamic updates".

Konfigurasi File Reverse Lookup Zone

Selanjutnya yang dikonfigurasi adalah file reversenya. Untuk file ini berisi konfigurasi ip yang akan dijadikan domain nantinya. Ip yang disetting disini adalah ip yang digunakan server. Sehingga settingan ipnya adalah 10.10.10.1/30. Seperti biasa, kita tambahkan zona baru pada file reversenya, dengan tipe zonanya yang primary.



Karena implementasi kita menggunakan Ipv4, maka settingan dibawah ini juga disetting dengan Ipv4. Selanjutnya pemasukan networknya. Gunakan network yang satu network dengan server seperti pada topologi. Konfigurasinya cukup ikuti tampilan gambar dibawah ini.


Dan terakhir dari konfigurasi file reverse, adalah settingan file addr.arpa-nya. Cukup ikuti dengan mengklik buat file baru seperti gambar dibawah ini.

Menambahkan Konfigurasi Parent Domain

Dengan begini, settingan dari kedua file DNSnya (forward dan reverse) sudah terkonfigurasi. Selanjutnya, tinggal penyelesaian. Agar penamaan dns lebih efektif. Kita bisa manambahkan parents domain seperti www, ftp, atau sub domain lainnya. 

Yang dikonfigurasi disini adalah di file nama domain yang sudah dibuat tadi. Selanjutnya tinggal menambahkan parent domain disertai dengan address servernya.


Pengecekkan Pada Client.

Tahap akhir dari lab ini adalah pengecekkan di client. Karena pengecekkan merupakan penentu berhasilnya konfigurasi atau tidak. Sebelum itu, pastikan client sudah terkonfigurasi addressnya seperti yang sudah di perlihatkan di tabel address. Pastikan juga, Dns Address pad client juga sudah tersetting dengan address kearah ip server yang di jadikan domain penamaan.

Jika semua address sudah dikonfigurasi, tinggal pengecekkan di cmd dengan menggunakan perintah nslookup. Perintah ini bertujuan untuk melihat dns nama beserta ip yang sudah disetting pada server windows sebelumnya. Jika address dan nama dari server sudah terlihat seperti gambar dibawah ini, berarti ini menandakan konfigurasi dns pada windows server sudah berhasil di lakukan. 

Tambahan, dengan begini kita bisa mencoba test ping (dengan cmd) kearah domain nama si server. Disini saya juga sudah bisa mengeping kearah nama domain server. Untuk perintah pingnya cukup seperti perintah dibawah ini.


Beberapa hal demikianlah yang dapat menyelesaikan konfigurasi DNS pada windows server 2008, Semoga agan-agan yang melihat ini dapat memahaminya dan menyelesaikan segala kepusingan karena tidak berhasil dalam mengkonfigurasi. Jangan lupa untuk terus mendukung kami, sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar, terima kasih lagi.

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment