Lab 42 Mikrotik - Static Routing
Assalamu'alaikum
Selamat sore, selamat beraktifitas dalam menjalankan puasa kita bagi yang menjalankannya. Sore ini mari kita berbincang bincang sedikit tentang pelajaran kita selanjutnya. Mohon maaf karena disini kurang updatenya karena miminnya juga agak sibuk :(. Note : seandainya saya bisa dapet uang tanpa absen ke kantor :').
Lanjut, materi kita kali ini tentang statik routing. Jika dipertemuan sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang statik routing pada perangkat cisco. Kali ini kita akan coba menggunakan perangkat mikrotik untuk menjalankan routingnya. Langsung aja, check this out!!.
Routing Statik
Untuk mengkonfigurasi routing statik, pertama-tama siapkan terlebih dahulu 3 unit router seperti terlihat pada topology dibawah ini. Jika kekurangan modal, kalian bisa menggunakan virtual konfigurasi seperti menggunakan aplikasi gns3. note : disini saya menggunakan metode cli untuk konfigurasinya.
Setup Address
Langkah awal yang harus dilakukan adalah setting addressnya. Settinglah setiap address disetiap router.
[admin@R1] > ip address add address=12.12.12.1/24 interface=ether1 |
[admin@R2] > ip address add address=12.12.12.2/24 interface=ether1 [admin@R2] > ip address add address=23.23.23.2/24 interface=ether2 |
[admin@R3] > ip address add address=23.23.23.3/24 interface=ether1 |
Test Ping
Setelah setting address, kita coba lakukan pengetestan untuk melakukan ping. Pertama kita coba lakukan ping dari R1 ke R2.
[admin@R1] > ping 12.12.12.2 HOST SIZE TTL TIME STATUS 12.12.12.2 56 64 17ms 12.12.12.2 56 64 2ms 12.12.12.2 56 64 17ms 12.12.12.2 56 64 2ms sent=2 received=2 packet-loss=0% min-rtt=2ms avg-rtt=9ms max-rtt=17ms |
Maka hasilnya bisa karena jelas dari R1 ke R2 terhubung secara langsung (directly connected). Selanjutnya, kita coba test ping dari R1 ke R3.
[admin@R1] > ping 23.23.23.3 HOST SIZE TTL TIME STATUS no route to host no route to host sent=2 received=0 packet-loss=100% |
Maka hasilnya no route to host. Disaat seperti ini, konfigurasi routing statik diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mengenali network yang tidak dimiliki R1 dengan cara menambahkan network baru pada tabel routing.
Konfigurasi Routing Statik
Untuk mengkoneksikan R1 dengan R3 kita perlu menambahkan konfigurasi routing statik. Konfigurasi routing statik adalah sebagai berikut.
[admin@R1] > ip route add dst-address=23.23.23.0/24 gateway=12.12.12.2 |
Selanjutnya, kita coba test ping lagi dari R1 ke R3.
[admin@R1] > ping 23.23.23.3 HOST SIZE TTL TIME STATUS 23.23.23.3 timeout 23.23.23.3 timeout 23.23.23.3 timeout 23.23.23.3 timeout sent=4 received=0 packet-loss=100% |
Maka hasilnya timed out. Kenapa? hal ini dikarenakan tidak adanya feedback dari R3. Karena sebelumnya kita hanya menyetting statik routing di R1 maka network lawan yang hanya kenal si R1 saja. Kita bisa sebut ini, pdkt bertepuk sebelah tangan jiah :v.
lanjut, sekarang kita setting statik routing di R3nya.
[admin@R3] > ip route add dst-address=12.12.12.0/24 gateway=23.23.23.2 |
Pengetestan Akhir
Di akhir, kita coba lakukan test ping untuk mengetest konektivitas antara 2 router yang dipisahkan oleh R2. Lakukan ping dari R1 ke R3 dan begitu juga sebaliknya.
[admin@R1] > ping 23.23.23.3 HOST SIZE TTL TIME STATUS 23.23.23.3 56 63 3ms 23.23.23.3 56 63 2ms 23.23.23.3 56 63 2ms sent=3 received=3 packet-loss=0% min-rtt=2ms avg-rtt=2ms max-rtt=3ms |
[admin@R3] > ping 12.12.12.1 HOST SIZE TTL TIME STATUS 12.12.12.1 56 63 11ms 12.12.12.1 56 63 2ms 12.12.12.1 56 63 1ms 12.12.12.1 56 63 2ms |
Dan hasilnya, kedua router sudah bisa saling berkomunikasi dan sudah bisa beraktifitas seperti router router lainnya.
Demikian penjelasan singkat mengenai statik routing di mikrotik. Disini saya hanya menggunakan command text karena mengatur routing lebih mudah menggunakan terminal dibanding mode GUInya. Semoga merpermudah anda dalam memahami penjelasan saya. Sekian, salam networking.
0 komentar:
Post a Comment