Lab 23 Cisco - Dynamic Routing - EIGRP
Assalamu'alaikum
Masih dimalam yang sama dan masih membahas materi yang sama dan juga salam netwoking. Jika sebelumnya, kita membahas materi tentang statik routing, kali ini kita akan membahas yang dynamic routing. Ya, walaupun dynamic tapi tetap harus kita konfigurasi. Bagaimana konsep dan konfigurasinya? akan kita bahas bersama.
Routing EIGRP
EIGRP (Enchanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah suatu protocol routing dynamic yang merupakan propietary Cisco yang berarti hanya cisco yang dapat menggunakan routing protocol ini. Namun, berdasarkan informasi yang saya dapatkan, kini EIGRP telah open standart. EIGRP bahkan mamiliki banyak kelebihan yang menguntungkan diantaranya.
- Termasuk protokol routing tingkat lanjut
- Waktu convergence yang cepat (cepat dalam mengatasi link yang putus dan langsung mencari path backup tercepat).
- Mendukung VLSM dan subnet-subnet.
- Update dilakukan jika hanya ada perubahan pada network tertentu
- Adil dalam membagi link yang sama ke network tujuan (load balance)
- Pemilihan jalur terbaik menggunakan metric
Topology
Untuk mengkonfigurasi nya kita juga bisa menggunakan topology pada lab sebelumnya. berikut topologynya.
Setting Address
Untuk mengkonfigurasinya.. pertama kita setting ip pada setiap interface yang tertera pada topology diatas.
Router1#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router1(config)#hostname Medan Medan(config)#int s2/0 Medan(config-if)#ip addr 12.12.12.1 255.255.255.0 Medan(config-if)#no sh |
Router2#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router2(config)#hostname Jakarta Jakarta(config)#int s2/0 Jakarta(config-if)#ip addr 12.12.12.2 255.255.255.0 Jakarta(config-if)#no sh Jakarta(config)#int fa0/0 Jakarta(config-if)#ip addr 23.23.23.2 255.255.255.0 Jakarta(config-if)#no sh |
Router3#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router3(config)#hostname Bali Bali(config)#int fa0/0 Bali(config-if)#ip addr 23.23.23.3 255.255.255.0 Bali(config-if)#no sh |
Konfigurasi Loopback
Setelah itu kita coba buat loopback yang berfungsi sebagai bahan acuan untuk target pengiriman data. Jadi seolah-olah kita tidak mengeping kearah interface router namun seolah-olah kita mengeping ke routernya langsung. Kita buat interface loopback pada setiap router.
Medan(config)#int lo0 Medan(config-if)#ip addr 1.1.1.1 255.255.255.255 Medan(config-if)#ex |
Jakarta(config)#int lo0 Jakarta(config-if)#ip addr 2.2.2.2 255.255.255.255 Jakarta(config-if)#ex |
Bali(config)#int lo0 Bali(config-if)#ip addr 3.3.3.3 255.255.255.255 Bali(config-if)#ex |
Routing EIGRP Configuration
Tinggal tahap akhir yaitu merouting dynamic-kan dengan cara mengadvertisekan (memperkenalkan) networknya masing-masing pada protocol routing EIGRP.
Medan(config)#router eigrp 10 Medan(config-router)#network 12.12.12.0 Medan(config-router)#net 1.1.1.1 Medan(config-router)#no auto-summary |
Jakarta(config)#router eigrp 10 Jakarta(config-router)#net 12.12.12.0 Jakarta(config-router)#net 23.23.23.0 Jakarta(config-router)#net 2.2.2.2 Jakarta(config-router)#no auto-summary |
Bali(config)#router eigrp 10 Bali(config-router)#net 23.23.23.0 Bali(config-router)#net 3.3.3.3 Bali(config-router)#no auto-summary |
Pengecekkan
Di beberapa routing protokol kita harus menggunakan identitas routing. Di setiap router yang menggunakan routing protokol tersebut harus menyamakan identitas routing. Jika sudah, maka dengan di settingnya protokol routing EIGRP setiap router akan dapat saling terhubung dan terkoneksi. Dan hal ini bisa dilihat dari table routing.
Medan#sh ip route Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR P - periodic downloaded static route Gateway of last resort is not set 1.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks D 1.0.0.0/8 [90/21152000] via 12.12.12.2, 00:02:10, Serial2/0 C 1.1.1.1/32 is directly connected, Loopback0 2.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks D 2.0.0.0/8 [90/20645120] via 12.12.12.2, 00:01:24, Serial2/0 D 2.2.2.2/32 [90/20640000] via 12.12.12.2, 00:02:10, Serial2/0 3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets D 3.3.3.3 [90/20642560] via 12.12.12.2, 00:01:24, Serial2/0 12.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks D 12.0.0.0/8 [90/21029120] via 12.12.12.2, 00:01:24, Serial2/0 C 12.12.12.0/24 is directly connected, Serial2/0 23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 23.23.23.0 [90/20514560] via 12.12.12.2, 00:02:10, Serial2/0 |
Demikianlan penjelasan singkat tentang routing eigrp dynamic. Semoga bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan bisa anda letakkan di komentar. Terima Kasih.
0 komentar:
Post a Comment