Friday, October 7, 2016

Lab 31 Cisco - HSRP (Hot Standby Redudancy Protocol)

Assalamu'alaikum

Selamat malam, selamat berenggang ria dari pekerjaan yang membosankan. Salah satu penangkal rasa bosan adalah terus mencari tau. Seperti yang sedang kita lakukan, mencari dan mempelajari sesuatu yang baru adalah sesuatu yang menarik untuk di lakukan. Dear reader, saran dari saya jangan pernah takluk dengan rasa malas.. karena kalian tidak akan tau apa yang selanjutnya akan kalian dapat jika malas terus membenalu pada diri kita.

Lanjut, kita akan membahas materi HSRP, apa itu HSRP, apa kegunaannya? dan manfaat apa yang bisa kita pelajari dari postingan ini? langsung saja, to the point!! this your article.

HSRP (Hot Standby Redudancy Procotol)

HSRP merupakan salah satu dari High Availibility. Apa itu High Availibility? Yaitu suatu mode untuk menjadikan gateway dari dua ISP dan digabungkan seolah-oleh menjadi satu gateway yang sama. Namun, dengan begitu kita harus menyediakan satu ip virtual yang sama antar ISP.  

Topology

Kelebihan dari High Availibility adalah cadangan jalur lainnya jika salah satu jalur/link putus. Untuk mengkonfigurasi gunakan topology berikut ini. 


Sebelum memulai konfigurasi, konfigurasikan terlebih dahulu konfigurasi berikut.
  • Ip Address untuk seluruh interface yang ada. Termasuk loopback. 
  • Routing EIGRP : Menambahkan seluruh network yang directly connected dengan kedua router.
*Ingat!! Untuk mengkonfigurasi ip, jangan lupa di aktifkan port interfacenya walaupun mengkonfig di cisco paket tracer maupun di GNS3

Jika sudah semua di konfigurasi, sekarang kita konfigurasi ip virtualnya yang akan dijadikan gateway untuk pada client. Konfigurasi  ip virtual dilakukan pada router yang terhubung ke arah client. Topologynya bisa menggunakan cara berikut ini.
 


R1#conf t
R1(config-if)#standby 1 ip 12.12.12.12
R1(config-if)#standby 1 preempt
R2(config-if)#standby 1 ip 12.12.12.12
R2(config-if)#standby 1 preempt
R2(config-if)#standby 1 priority 105
R2(config-if)#standby 1 track fa0/0
Pada router dua, beberapa konfigurasi saya tambahkan. Hal ini berarti R2 adalah jalur utama yang dilalui client. Sedangkan R1 adalah jalur backup, jika link pada R2 ada yang putus. Lanjut lagi, tinggal tahap akhir konfigurasi. Kita setting passive-interface pada kedua router dengan routing EIGRP yang baru saja dibuat sebelumnya.

R1(config)#router eigrp 10
R1(config-router)#passive-interface fa0/1
R1(config-router)#
R2(config)#router eigrp 10
R2(config-router)#passive-interface fa0/1
R2(config-router)#
Dengan begini semua konfgirasi sudah kita setting. Tinggal implementasi pada client saja. Pada client pastikan konfigurasi ipnya seperti konfigurasi berikut.

PC : IP 12.12.12.11/24, GW 12.12.12.12
Dengan begini, pc bisa menikmati internet dari 2 ISP (2 jalur menuju internet) yang berbeda walaupun jika salah satu link yang putus. Tetap saja ada backupan link (cadangan link) untuk tetap sampai ke internet. Dan akhirnya mereka hidup bahagia selama lamanya.

Sekian penjelasan mengenai HSRP. Semoga bermanfaat untuk anda, dan semoga anda mengerti penjelasan pada artikel ini, beri rating dari anda untuk saya pada komentar dibawah. Saran dan masukan juga bisa anda letakkan. Sekian, admin undur diri.. terimakasih, sampai jumpa di next article!
 

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment