Lab 49 MikroTik - Simple Queue With PCQ
Assalamu'alaikum
Selamat pagi, salam networking, salam akhir pekan. Skip dulu dari lab routing cisco. Kali ini saya ingin melanjutkan pembahasan mengenai management bandwidht pada mikrotik. Yaitu menggunakan PCQ. PCQ ini nantinya akan kita implementasikan pada simple queue, sehingga queue ini akan lebih termaksimalkan terhadap pemakaian bandwidht lokal yang kita gunakan.
The Power Of PCQ
Melihat dari konfigurasi lab sebelumnya. Dimana kita meletakkan konsep CIR pada setiap user yaitu dimana setiap user diberikan limit terendah dari bandwidht yang dimiliki. Namun, jika ada salah satu client yang tidak aktif, maka bandiwdht yang kita setting ini tidak ada yang bisa menggunakannya atau juga bisa kita bilang hal ini seperti mubadzir bandwidht.
PCQ ini menganut sistem MIR (Maximum Information Rate), sistem yang menggunakan deteksi informasi bandwidht yang aktif. Kita bisa mengatakan metode ini sebagai maximal bandwidht yang diberikan terhadap jaringan lokal tertentu. Dan dengan adanya metode ini, bandwidht diharapkan tidak mubadzir karena akan teralokasikan dengan sangat baik. Contohnya, ketika ada user yang off, sehingga sistem MIR akan langsung mengalokasikan bandwidht user yang tidak aktif ke user yang sedang aktif.
Konsep PCQ
Konsep PCQ bisa digambarkan seperti gambar berikut. Pada gambar dibawah bisa anda lihat bahwa ketika ada 2 user/client yang menggunakan akses si router, maka total bandwidht yang semula 1M dibagi dua menjadi 512k untuk digunakan kedua client tersebut. Jika jumlah client bertambah, maka bandwidht akan dibagi lagi sesuai jumlah client yang mengakses. Dan seterusnya.
Inilah yang disebut MIR yang mempunyai fungsi memberikan alokasi bandwidht yang tidak digunakan oleh client lain kepada client yang sedang aktif. Hal ini akan berguna, sehingga tidak ada alokasi bandwidht yang terbuang. Namun settingan PCQ yang ditampilkan gambar dibawah adalah dengan rate : 0. Jika settingan PCQ rate diubah menjadi 256k bagaimana?
Jawabannya, 2 user yang terkoneksi tidak akan mendapatkan pembagian bandwidht yang rata 512k seperti sebelumnya. Hal ini dikarenakan, setiap user tidak akan mendapatkan bandwidht lebih dari PCQ Rate. Termasuk juga jika hanya 1 client yang terkoneksi. Namun, jika alokasi bandwidht digunakan oleh 6 client, maka alokasi bandwidht diperkecil sesuai dengan max limit.
Konfigurasi PCQ
Untuk mengkonfigurasikan PCQ, seperti lab sebelumnya masih di menu queue. Lalu pada queue types kita tambahkan rule baru.
Untuk nama konfigurasi terserah, yang jelas untuk menandai antara upload dan downloadnya. Lalu pada kind, isikan type pcq. Dan untuk classifiernya diarahkan, download menggunakan dst address dan upload menggunakan scr address.
Jika sudah apply, ok. Maka, konfigurasi pcq akan terlihat seperti tampilan berikut ini. Pada tahap ini konfigurasi belum selesai, karena kita baru saja menambahkan type queuenya. Type inilah yang nantinya akan kita deploy di simple queue atau queue tree.
Konfigurasi Simple Queue
Setelah itu barulah kita tambahkan konfigurasi simple queuenya. Kita tambahkan network lokal yang digunakan, lalu berikan max limit yang dinginkan. Dan terakhir pada tahap advanced, target upload dan download disesuaikan dengan queue type yang kita buat sebelumnya.
Pengetestan
Untuk pengetestan, kita bisa menggunakan aplikasi Btest. Terlihat pada satu user ketika memberikan full traffic ke arah router, maka bandwidht yang didapat full dari max limit yang kita berikan. Yaitu 5Mbps.
Sedangkan saat kita melakukan test pada dua client, maka keduanya akan mendapatkan bandwidht yang sama rata dari 5Mbps, kira kira 2,5 Mbps. Namum, ketika full traffic di disconnect pada salah satu user, maka bandwidth akan diberikan full kembali kepada user yang masih aktif menggunakan akses tersebut.
Demikian penjelasan mengenai konfigurasi simple queue with PCQ. Semoga artikel ini membantu dan bermanfaat buat kalian. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan bisa letakkan di kolom komentar. Terima kasih sebelumnya, salam networking.
0 komentar:
Post a Comment