Showing posts with label Tugas. Show all posts
Showing posts with label Tugas. Show all posts

Thursday, October 1, 2015

Super Lab MikroTik Wireless 5 - Management Hotspot - Part2


Masih lanjutan dari lab sebelumnya, kali ini saya akan langsung menjelaskan cara memanagement konfigurasi hotspot. Management seperti apa yang harus dilakukan agar terciptanya balance (keseimbangan) konfigurasi. Berikut beberapa management yang bisa dilakukan pada konfigurasi hotspot. 

Memisahkan Kecepatan Rx/Tx User Tertentu

Pertama dari pertama, kita akan memanagement memisahkan kecepatan atau bandwidht yang diberikan untuk user tertentu. Untuk konfigurasi ini tergantung dari keinginan anda. Semisal disini kita akan membuat 2 user berbeda (manager dan staff), masing-masing user tersebut memiliki bandwidht yang berbeda. Manager 1mb sedangkan user staff setengahnya. Lalu bagaimana cara mengkonfigurasinya? 

Kita setting dulu user profilenya. Disini yang harus ditambahkan ada dua rule karena kita ingin membuat rule 1mb dengan rule 512kb. Yang terpenting dari rule yang ditambahkan adalah bagian rate limitnya.

Setelah itu kita masukan konfigurasi yang tadi pada penambahan user pada tab users di menu hotspot. Seperti yang diketahui dari contoh kronologi, masukan konfigurasi user profile sesuai dengan user yang ditambahkan. Contoh user manager masukan konfigurasi 1Mb dan begitu pula dengan user Staff.

Dengan begitu, settingan kedua user sudah dapat digunakan dan kedua user memiliki profil kecepatan masing-masing yang sudah diatur sebelumnya. Untuk mencoba login dengan user yang sudah dibuat tadi adalah dengan mengkoneksikan client ke AP yang sudah dibuat di lab sebelumnya, lalu akan langsung diarahkan ke login hotspot. Gunakanlah useryang dibuat tadi dengan passnya pada login ini
 

Dan inilah tampilan ketika kita berhasil login.
 

Bypass Suatu Perangkat

Jika ada perangkat yang ingin di bypass, atau langsung dapat terkoneksi dengan internet tanpa harus autentikasi hotspot. Caranya dengan menggunakan fitur ip binding pada menu hotspot. Berikut contoh bypass Mac suatu perangkat dengan settingan to address 12.12.12.99. Maksud dari konfigurasi ini adalah mac address yang bersangkutan akan di bypass dan di ubah addressnya menjadi 12.12.12.99

Walled Garden

Kita juga bisa membypass situs tertentu. Maksudnya, situs tersebut tidak di kenakan authentikasi dan kuota maupun settingan limit lainnya yang berkaitan dengan login hotspot. Sehingga situs tersebut adalah bonus dari hotspot yang kta sediakan. Semisal kita ingin membypass situs mikrotik, maka konfigurasi yang dilakukan adalah seperti gambar dibawah ini.


Dengan begitu, situs mikrotik akan langsung terbypass tanpa harus login hotspot.
 

Berbeda hal dengan situs-situs lainnya, maka ketika situs selain mikrotik dibuka akan langsung teredirect ke login hotspot. 


Demikian beberapa management yang dapat saya jelaskan semerinci mungkin. Semoga anda dapat memahaminya dan dapat mengkonfigurasinya. Sekian dari saya, kurang lebih mohon maaf. Saran dan pertanyaa silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Super Lab MikroTik Wireless 5 - Hotspot Setup - Part1


Lanjut lagi dimalam yang sama, langsung saja kali ini saya akan menshare tentang konfigurasi hotspot. Dalam lab ini saya akan mengajarkan kepada anda-anda sekalian apa itu hotspot, bagaimana cara menyettingnya, lalu bagaimana cara memanagementnya. Untuk itu, dari sekilas spoiler yang saya sebutkan semoga menarik perhatian anda, dan akan tertarik untuk ikut mengkonfigurasi hotspot.

Pengertian Hotspot

Langsung saja dari pengertian hotspot. Apa sih hotspot itu? dilihat dari namanya, pasti tidak asing rasanya mendengarkan kata hotspot. Sebelumnya saya ingatkan, hotspot bukanlah sesuatu yang buruk (jadi jernihkan pikiran anda terlebih dahulu). Hotspot adalah suatu authentikasi dimana client yang ingin mendapatkan koneksi internet harus login melalui sistem hotspot. 

Sebagai contoh, kita ingin memasukan konfigurasi authentikasi pada sistem wireless kita, maka hotspot cocok untuk media authentikasi tersebut. Media yang digunakan hotspot untuk login adalah dari web browser. Biasanya, ketika kita hendak mengkoneksikan perangkat ke wifi yang ada hotspotnya, maka akan langsung teredirect (diarahkan) ke login hotspotnya.

Konfigurasi Internet

Untuk memulai konfigurasi hotspot, pertama-tama kita harus menyediakan internet untuk hotspot yang akan kita bagikan nantinya. Untuk settingan internet ini seharusnya kalian sudah tau. Seperti biasa konfigurasikan sajalah agar router yang memberi akses (pembagi internet), harus bisa terkoneksi ke internet terlebih dahulu. Settingan yang diperlukan, address (pasti), gateway (jelas bukan), dan dns (ya sudah mengerti lah).

Setting NTP Client

Pada settingan hotspot diperlukan waktu dan jam-jam untuk memanagement login setiap user. Namun, kita tau bahwa RB Mikrotik tidak memiliki batere CMOS untuk menyimpan konfigurasi jam. Sehingga setiap di restart, RB akan lupa waktu yang ditunjukan sekarang. Karena itu, kita harus menyetting ntp client terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar menyingkronkan waktu pada RB dengan waktu pada NTP Server yang kita setting.
 

Setting AP

Jika RB sudah memiliki waktu yang sinkron, dan sudah bisa terkoneksi ke internet, kita mulai konfigurasi APnya. Karena client hootspot yang mengakses tidak mungkin satu, maka kita jadikan multi point pada settingan wireless AP kita. Untuk SSIDnya terserah, namun gunakanlah SSID yang menarik pelanggan.

Setting Address + Setup Hotspot

Konfigurasi selanjutnya adalah setting address untuk interface wirelessnya. Untuk addressnya terserah, disini saya menggunakan network 12.12.12.0/24.


Jika sudah, kita setup hotspotnya pada menu IP>Hotspot lalu klik hotspot setup.
 

Jika sudah, masukan identitas konfigurasi untuk hotspotnya seperti langkah-langkah yang tertera pada gambar dibawah ini.
 

Dan begitulah singkat cerita mengenai setup hotspot pada mikrotik. Semoga bermanfaat bagi anda yang ingin buka usaha hotspot di kafe-kafe. Dan semoga beruntung dengan settingan hotspot mikrotik anda. Untuk managementnya bisa dilihat pada link berikut ini. Terima kasih sudah berkunjung, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar.

Super Lab MikroTik Wireless 4 - Wireless Enkripsi


Assalamu'alaikum

Salam sejahtera untuk kita semua, karena pada malam ini kita masih diberikan kesempatan untuk terus menuntut ilmu termasuk membaca postingan yang moga-moga berguna dan bermanfaat bagi para pembacanya. Melanjutkan dari lab sebelumnya, dalam lab ini masih berkaitan tentang konfigurasi keamanan wireless. Sesuai dengan judul, kita akan langsung melab kan wireless enkripsi.

Dilihat dari judul, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan wireless enkripsi? wireless enkripsi adalah suatu metode untuk menjadikan wireless memiliki sistem keamanan authentikasi. Sehingga ketika client login, akan melakukan tahap authentikasi terlebih dahulu. Tidak hanya itu, tahap authentikasi login ini akan di enkripsi sehingga paket data tidak mudah dilihat oleh orang yang melakukan sniffing. 

Konfigurasi WEP

Untuk keamanan enkripsi pertama kita akan mencoba konfigurasi WEP. Berdasarkan sejarah yang ada, enkripsi ini adalah enkripsi yang pertama dan merupakan enkripsi yang sudah pernah dan mudah di jebol (jika anda tau cara jebolnya). 

Untuk mengkonfigurasi WEP ini, kalian bisa membuka pada menu security profiles pada interface wireless. Setelah itu tambahkan rule baru seperti gambar dibawah ini. Untuk key yang digunakan adalah 40 bit WEP dengan sandi 10 digit angka (bebas).


Jika rule security profilenya sudah ditambahkan, sekarang masukan konfigurasi tersebut pada akses point. Tepatnya pada baris security profile yang sudah ditandai. Masukan sesuai dengan yang telah kita konfigurasi sebelumnya.
 

Hal inii juga berlaku pada client (station), seperti sebelumnya tambahkan konfigurasi security profile terlebih dahulu. Jika sudah ditambahkan, masukan konfigurasi tersebut pada settingan wireless station. Dan juga koneksikan router station kearah SSID AP.

Konfigurasi WPA/PSK

Setelah kalian mengerti konsep dari enkripsi WEP, sekarang kita akan coba beralih ke enkripsi wireless selanjutnya yaitu WPA/PSK. Konfigurasi enkripsi ini lebih aman ketimang dengan WEP. Untuk mengkonfigurasi WPA/PSK masih sama yaitu pada menu security profiles kitaa tambahkan rule baru. Untuk nama konfigurasi bebas, mode yang digunakan adalah dynamic keys. Sisanya bisa dilihat pada gambar dibawah.


Jika sudah dibuat rule security WPA/PSKnya, sekarang kita masukan konfigurasi tadi pada settingan Akses point.
 

Tidak hanya pada akses point, pada station yang ingin terkoneksi harus memasukan password login (authentikasi), jadi terlebih dahulu buat security profilnya lalu baru dimasukan konfigurasinya pada interface wlan1nya.
 

Demikian penjelasan singkat dari saya, kurang lebih mohon maaf dan semoga bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Super Lab MikroTik Wireless 3 - Memfilter Mac Address


Jika sebelum-sebelumnya kalian sudah mengerti cara mengkonfigurasi interface wireless pada mikrotik baik pada sisi ap maupun sisi station, dimana kalian juga sudah bisa membedakan setingan point-to-point atau settingan point-to-multi-point. Settingan-settingan yang sudah dipelajari tersebut bisa kita tambahkan fitur didalamnya, seperti keamanan. Sesuai dengan judul, keamanan pada wireless salah satunya adalah Memfilter mac address.

Memfilter mac address ini bertujuan untuk router dengan mac address mana saja yang boleh terhubung dengan router wireless kita. Untuk memfilter mac address ada dua cara yaitu akses list dan connect list. Akses list digunakan untuk memfilter router mana yang boleh terkoneksi dengan router kita. Sedangkan connect list digunakan untuk akses point mana saja yang boleh router koneksikan.

Pendahuluan

Karena Lab 3 wireless ini merupakan kelanjutan dari lab 2, maka terlebih dahulu settingan ap dan station dikonfigurasi seperti konfigurasi lab 2 yaitu :
  • Setting konfigurasi Internet (Jika diperlukan)
  • Setting Ap dan station, pada AP gunakan settingan AP-Bridge (Multi Point)
  • Setting Address antara interface wireless yang saling terhubung

Konfigurasi Akses List

Jika antara Ap dan station sudah bisa terhubung dan bisa saling ping, maka selanjutnya adalah mengkonfigurasi Akses List. Untuk itu, masih terhubung pada topology sebelumnya akses list digunakan pada si router yang menjadi akses point. Untuk menyettingnya bisa pada tab Access list di menu wireless. Lalu tambahkan rulenya dengan memasukan mac address lawan (mac address si station). Lalu di apply. 


Agar lebih mudah kita bisa menggunakan cara dynamic konfigurasi yaitu dengan membuka menu registration dan klik pada mac address yang ada dan klik di “copy to access list”.  


Dan yang terakhir pada tab wireless klik pada interfacenya dan hilangkan ceklist pada default authenticate yang bertujuan untuk menghapus default autentifikasi dan manjadikan manual autentifikasi dengan cara mengisi mac address lawan yang ingin terkoneksi pada akses list. Dengan begini hanya mac address router yang telah terdaftar pada akses list saja yang dapat terhubung ke si router akses point ini.

Konfigurasi Connect List

Selanjutnya connect list, langsung saja kita test percobaannya. Buka tab Connect List di menu wireless. Lalu isikan mac address dari si akses point yang boleh si akses oleh si station ini.  


Cara mudahnya menggunakan metode dynamic yaitu buka menu registration, klik pada mac address yang ada (terhubung) lalu klik pada “copy to connect list”.  


Lalu pada interface wlan di tab wireless kita hilangkan ceklist “default authenticate”. Dengan begini hanya mac address dari si router akses point yang dapat dikoneksikan oleh si station ini.


Demikian lah penjelasan mengenai konfigurasi Lab wireless 3, semoga bermanfaat untuk anda, sekian dari saya, saran dan pertanyaa silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Thursday, August 27, 2015

Super Lab MikroTik Wireless 2 - Point To Multi Point Koneksi Internet

Selamat malam agan-agan, terutama yang masih jones dan lebih suka ngoprek. Dimalam yang sepi ini, seperti biasa saya akan menyediakan yang hangat-hangat untuk di oprek. Materi kali ini berasal dari bab wireless. Yaah, tidak seberapa, tapi enjoyin aja guys. 

Di materi kedua tentang superlab wireless mikrotik ini, saya ingin menjelaskan cara mengkonfigurasi multi point wireless. Maksudnya apa? Jika pada materi superlab wireless sebelumnya kita hanya menggunakan point to point yang berarti dari satu point ke point lawannya, jika menggunakan point to multi point berarti dari satu point ke banyak point yang bisa terkoneksi.

Topologi

Seperti biasa, yang hangat-hangat harus make topology. Topologi yang bisa digunakan adalah seperti gambar dibawah ini. Jelas sekali terlihat bahwa, router yang bisa terkoneksi lebih dari satu (dua). Hal ini menggambarkan cara multi point bekerja.


Pada topologi, kita diharuskan agar koneksi internet yang didapatkan oleh router AP agar dibagi-bagikan ke seluruh jaringan pada topologi. Termasuk ketiga pc juga dapat terkoneksi.

Tabel Address

Setelah topology, address diperlukan untuk dapat mengetahui masing-masing alamat setiap device. Untuk koneksi internet, address yang digunakan adalah address yang didapatkan dari ISPnya (tergantung). 

Router AP Point-Pusat Int eth1 (Publik/ISP) 172.16.2.2/24 (statik)
Int eth2 (Lokal) 192.168.1.1/24 (Dhcp Set)
Int wlan1 (Pointing) 12.12.12.1/24 (Dhcp Set)
Router AP Station1 Int eth2 (Lokal) 192.168.2.1/24 (Statik)
Int wlan1 (Pointing) 12.12.12.2 (Dhcp)
Router AP Station2 Int eth2 (Lokal) 192.168.3.1 (Statik)
Int wlan1 (Pointing) 12.12.12.3 (Dhcp)

Konfigurasi Koneksi Internet Di Router AP-Pusat

Setelah mengetahui persiapan-persiapa yang harus dilakukan sebelum mulai mengkonfigurasi jaringan multi point, kini waktunya mengkonfigurasi ria. Konfigurasi pertama yang harus dilakukan adalah mengkonfig address-address agar router AP dapat terkoneksi ke internet. Settingan koneksi ini tergantung dari settingan ISP yang anda gunakan. Settingan yang perlu di konfigurasi adalah address int router ke internet, dns dan gateway. 

Membuat Akses Point 

Jika koneksi internet sudah bisa digunakan pada router AP (pastikan sudah bisa ping), konfigurasi selanjutnya adalah membuat AP-nya. Untuk membuat AP bisa disetting pada menu wireless. Jika sudah saat mengklik interface wlan1, ubah settingan mode menjadi ap bridge. Tujuan ap bridge ini adalah agar bisa terkonfig point to multi Point. Untuk band dan SSID terserah yang anda-anda inginkan

Ket : Mode AP pada sebuah router terdapat 2 jenis. Yaitu "bridge" yang fiturnya hanya point to point dan "ap bridge" yang dapat memuat multi point yang terkoneksi dengan router AP. Jika sudah dikonfigurasi, klik apply lalu ok.

Membagikan Koneksi Internet Ke Perangkat/Interface lainnya.

Masih ingatkah cara menmbagi koneksi internet ke interface lainnya? Ya, tepat sekali kita harus menggunakan fitur firewall NAT. Maka konfigurasi NAT yang dapat kita gunakan adalah sebagai berikut. Di dalam mengkonfigurasi chain yang harus digunakan adalah srcnat, lalu out-interface adalah arah koneksi internet datang, yaitu dari interface ether1. Action yang digunakan adalah masquerade.
 

Setting Network Interface Pointing (Wlan) + DHCP

Konfigurasi ketiga yang harus dijalankan adalah memberikan alamat dan jalan untuk sebuah jaringan. Alamat adalah address sedangkan jalan adalah networknya. Untuk settingan addressnya saya menggunakan 12.12.12.1/24 dan pastikan interfacenya adalah interface untuk pointing. Setelah itu setting DHCP Servernya agar mempermudah konfigurasi pada sisi router station.

Setting Address Interface Lokal di Router AP + DHCP

Tidak hanya interface wlan yang ingin mendapatkan akses internet. Interface lokal yang berada pada salah satu interface router AP pun juga ingin terkoneksi. Caranya sama seperti konfigurasi pada wlan, tinggal tambahkan address sesuai dengan interfacenya dengan address bebas. Lalu beri settingan DHCP Server pada interface tersebut.

 

Setting Station Wireless Di AP Station1 dan Station2

Konfigurasi di AP sudah selesai, router Ap pun juga sudah mendapatkan akses internet dan sudah siap untuk melanyalurkannya juga. Tingga di bagian station saja yang akan mengambil akses internet. Cara yang dilakukan pertama kali adalah setting stationnya terlebih dahulu. Konfigurasinya dijadikan mode station lalu scan wireless, dan cari nama ssid yang sudah di buat sebelumnya di router AP. Setelah itu klik connect.

Mengambil Address Dynamic Dengan DHCP Client

Pastikan status wireless station sebelumnya sudah running ya guys. Jika sudah, kita ke langkah selanjutnya. Agar dapat terhubung antar AP Pointing, kita memerlukan address. Sebelumnya DHCP Server sudah disetting di router AP. Sisanya adalah mengambil address yang disediakan DHCP Server dengan menggunakan fitur DHCP Client. Konfigurasi DHCP Client berada di menu Ip > DHCP Client. lalu, interface yang digunakan DHCP adalah int wlan1.

Membagikan Koneksi Internet Ke Client Di Kedua Router Station

Setelah menggunakan DHCP Client, maka otomatis akan langsung mendapatkan address-address dynamic pada settingan address, dns dan route. Dan otomatis akan langsung dapat terkoneksi ke internet. Sisanya tinggal membagikan koneksi internet tersebut ke lokal client. Seperti biasa, caranya menggunakan fitur NAT.

Memberikan Address Lokal Agar Terhubung Pada Kedua Station

Langkah terakhir dari seluruh konfigurasi adalah menyetting address lokal (bebas) yang disediakan untuk client.


Demikian penjelasan mengenai konfigurasi superlab MikroTik Wireless ke 2. Semoga bermanfaat untuk anda. Perlu saya ingatkan anda lagi, jika anda kurang faham silahkan bertanya atau jika anda memiliki saran demi kemajuan pengetahuan, silahkan masukan di komentar. Kami menunggu appresiasi dari anda sekalian. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih sudah berkunjung, datang lain kali.

Saturday, August 22, 2015

Konsep Koneksi dan Konfigurasi Wireless Pada MikroTik

 
Masuk ke bab wireless, jadi kita akan beranjak mengkomunikasikan antar perangkat menggunakan wireless. Sebagian tipe router menyediakan fitur wireless. Tipe router yang menyediakan fitur wireless, biasanya memiliki lisensi paling rendah level 3. Sebelum masuk lab yang sebenarnya di wireless, ada baiknya anda mengetahui konsep dari wireless mikrotik itu.

Standarisasi Wireless

Dalam wireless ada yang namanya Wi-Fi standar IEEE 802.11. Standar ini sudah bisa menggunakan frekuensi 2,4Ghz dan 5Ghz. Mikrotik sudah mendukung standar tersebut. Standar tersebut dibagi-bagi lagi sesuai dengan frekuensinya. 
  • 802.11 a : untuk frekuensi 5Ghz, dengan kecepatan 54Mbps 
  • 802.11 b : untuk frekuensi 2,4Ghz, dengan kecepatan 11Mbps
  • 802.11 g : untuk frekuensi 2,4Ghz, dengan kecepatan 54Mbps
  • 802.11 n (hanya licensi level 4 keatas) : untuk frekuensi 2,4Ghz atau 5Ghz, dengan kecepatan 300Mbps.

Band

Dilihat dari standarisasi wireless tersebut, kita bisa melihat pada menu wireless di MikroTik. Seperti penjelasan, standar-standar bisa dilihat pada pilihan Band. Kalau dilihat dari kecepatannya, maka “802.11 n” yang memiliki kecepatan yang tertinggi. Karena itu kualitas wireless terbaik ada pada Standar yang ada huruf “N”.


Namun, pada band tertera 2 pilihan untuk standar terbaik tersebut. Yaitu Only-N dan B/G/N. Manakah yang terbaik? Jika dibandingkan, maka yang lebih baik adalah B/G/N. Karena, tidak semua perangkat/device bisa menggunakan standar “N”. Beberapa device tertentu hanya memiliki batas, sampai standar G atau bahkan B.
 
Karena hal tersebut, standar band ditulis B/G/N. Artinya standar tersebut bisa dinikmati oleh perangkat yang memiliki batas standar B atau G atau N. 
 
Keterangan : 
  • Setiap device memiliki kemampuan batas band yang disediakan. Hal tersebut tergatung dari jenis wireless card yang digunakan pada device tersebut.
  • Perlu diingat, untuk dapat terhubung kita membutuhkan 2 perangkat (akses point dan client) dengan band yang sama. Karena jika band berbeda maka standar yang digunakan juga berbeda dan tidak kedua perangkat tersebut tidak dapat terhubung.

Frekuensi

Disesuaikan dengan band, frekuensi juga memiliki konsep tersendiri. Setiap band memiliki frekuensi tertentu seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk frekuensi yang tersedia dalam dunia wireless dan rangenya adalah sebagai berikut. Dan juga antar frekuensi yang berbeda tidak bisa saling sinnkronisasi dan terhubung. Dimungkinkan pada artikel selanjutnya, saya berharap bisa menjelaskan perbedaan antara frekuensi 2,4 Ghz dan frekuensi 5,8 Ghz.
  • 2,4Ghz = 2412 s/d 2499MHz
  • 5GHz = 4920 s/d 6100MHz
Dalam hal ini frekuensi tersebut, masih disesuaikan dengan regulasi frekuensi setiap negara. Maksudnya regulasi adalah ketentuan frekuensi yang dibolehkan negara atau pemerintah. Berikut ini adalah regulasi frekuensi milik indonesia yang terdapat di mikrotik. 

Channel

Channel adalah bagian-bagian dari frekuensi. Layaknya radio atau tv, yang memiliki beberapa channel untuk berkomunikasi. Sehingga terdapat banyak channel seperti group MNC atau Trans. Wireless, juga memiliki channel seperti itu. Seperti yang kita tau, frekuensi 2,4Ghz memiliki frekuensi dari 2412 s/d 2499MHz. Dan begitu juga frekuensi 5,8 Ghz. 
Frekuensi 2,4 Ghz memiliki 3 channel yang tidak saling bentrok (interferensi). Hal ini seperti yang bisa kalian lihat pada gambar dibawah. Terdapat banyak kotak berwarna biru. Total channel pada frekuensi 2,4 Ghz ada 14 channel tapi antar channel yang tidak saling bentrok (non overlapping) ada 3 channel. Hal yang sama berlaku pada frekuensi 5,8 Ghz yang memiliki sekitar 23 channel yang non overlapping.

Channel widht

Channel widht adalah lebar chanel dari suatu frekuensi. Perhitungan channel widht ditentukan oleh range si frekuensi. Sedangkan frekuensi adalah titik tengah diantara channel widht. Semisal seperti contoh dibawah ini. Default channel widht adalah 20Mhz

Cara menghitung range frekuensinya (channel widht) adalah sebagai berikut. Contoh frekuensi bisa dilihat pada gambar channel diatas. Semisal :
  • Frekuensi / channel frekuensi : 2422Mhz
  • Channel Widht : 20Mhz
Maka range frekuensi adalah 2412 – 2432. Cara menghitungnya adalah memfokuskan frekuensi ke titik tengah (jarak antara). Lalu dilihat dari Channel widhtnya 20. Maka titik tengah dari 20, adalah dikurang 10 dan ditambah 10. Sehingga range frekuensi 2422 adalah (2422-10) sampai (2422+10).

Namun perlu kalian tau, bahwa default lebar channel adalah 22Mhz (ditulis 20Mhz). Hal ini sama seperti contoh gambar channel pada gambar diatas. Maka perhitungannya (frekuensi dikurang 11) sampai (frekuensi ditambah 11).
 

Interferensi

Dalam wireless ada juga yang namanya interferensi. Yaitu suatu tabrakan data pada wireless. Interferensi terjadi, bisa diakibatkan lebar channel. Salah satu penyebab interferensi adalah bertabraknya antar gelombang wireless dalam suatu tempat. Salah satu penyebabnya yaitu disebabkan oleh range frekuensi yang berdekatan dalam satu tempat.


Untuk mempekecil tingkat interferensi, metode yang dilakukan bisa dengan cara memperkecil range frekuensi (channel widht). Namun, hal tersebut tidak memungkinkan wireless agar aman dari segala interferensi.

Kesimpulan : Memperkecil channel widht hanya akan memperlambat kecepatan wireless. Namun memperbesar channel widht akan memperbesar tingkat interferensi wireless. 

Sekian dari saya... Semoga artikel berikut dapat bermanfaat untuk anda. Salam perpisahan dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan kedalam komentar. Terima kasih sudah berkunjung.

Super Lab MikroTik Wireless 1 - Point To Point Koneksi Internet - Part 2

Terima kasih masih setia dan berkunjung ke blogger sederhana ini. Masih kelanjutan dari materi postingan sebelumnya, kali ini kita akan langsung mengkonfigurasi router yng bertindak sebagai station. Hal ini bertujuan untuk membentuk suatu koneksi dari router AP (yang sudah menyediakan internet) menggunakan media wireless. Untuk topologi-nya masih sama seperti topologi sebelumnya.


Setting Station Wireless 

Kita mulai, pertama kita setting bagian wirelessnya terlebih dahulu. Caranya seperti biasa, buka menu wireless lalu pada tab interface klik di interface wlannya (aktifkan terlebih dahulu jika wireless terdisable), lalu jadikan station dengan band lengkap (B/G/N) dan terakhir scan area wireless untuk menkoneksikan dengan router AP (SSID yang saya gunakan Point-1)

Setting DHCP Client Pada Router Station

Pastikan wireless yang dikoneksikan kearah router AP (Point-1) sudah terkoneksi dengan ketentuan terdapat simbol "R" (Running) pada interface yang dikonfigurasikan. Jika sudah sekarang kita coba konfigurasikan DHCP Client?

DHCP Client apa ya? Begini, kalau pada router AP sudah saya setting DHCP Server, maka untuk mendapatkan alamat Ip yang disediakan dhcp server tersebut adalah menggunakan DHCP Client. Konfigurasinya, masuk ke menu Ip > DHCP Client lalu klik tombol tambah dan pilih konfigurasi interfacenya sebagai WLAN. Yang lainnya cukup ceklist seperti gambar dibawah.

Jika konfigurasi sudah dilakukan, maka otomatis router station akan mendapatkan address dari router AP dan juga station bisa langsung terkomunikasi ke internet. *Pastikan router station sudah bisa ping ke internet.

Setting Address Dan DHCP Untuk Client/PC di station

Setelah mendapat ip dan bisa terhubung ke internet, ini waktunya untuk membagikan koneksi internet yang sudah didapatkan oleh router station ke client. Langkah pertamanya adalah menyiapkan network dan address yang nantinya bisa digunakan client. Berikut langkah mudahnya :

Pertama, kita setting address terlebih dahulu pada interface router station yang mengarah ke client/PC (address terserah). Fungsinya tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai tetangga (neighboard) untuk si client dan juga sebagai gateway client.

Kedua, Setting DHCPnya dan jangan lupa settingan DHCP disesuaikan dengan interface yang mengarah ke client. Fungsinya apa? tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mempermudah client agar tidak perlu menyetting Ip terlebih dahulu agar bisa terkoneksi ke internet.

Membagikan Koneksi Internet Ke Client Dengan Firewall NAT

Address memang sudah disetting, namun client masih belum bisa terkoneksi ke internet. Hal ini disebabkan oleh firewall NAT yang belum tersetting. Setting NATnya dengan cara sebagai berikut. Masuk ke menu Ip>Firewall, lalu pada tab NAT tambahkan rule baru seperti gambar dibawah ini.

Pengecekkan Pada Client/PC

Langkah terakhir konfigurasi yang harus dilakukan adalah mengecek apakah client sudah bisa terkoneksi atau belum. Caranya yaitu, terlebih dahulu diubah settinga ipnya menjadi DHCP (karena sebelumnya sudah disetting DHCP Server pada router station). 

Jika sudah maka sistem PC akan mencari alokasi IP ke server DHCP di alamat tetangganya. Otomatis yang akan terdeteksi oleh client adalah si router station (karena satu network). Dan setelah mendapatkan Ip, kita coba test ping ke internet.


Demikianlah postingan yang sudah saya sediakan. Semoga bermanfaan untuk anda.. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment