Showing posts with label Windows. Show all posts
Showing posts with label Windows. Show all posts

Monday, June 8, 2015

Analisis Kebutuhan Hardware Dan Software Windows Server 2008

Tujuan

  • Dapat mengetahui sejarah windows server 200
  • Dapat mengetahui pengertian windows server 2008 
  • Dapat mengetahui spesifikasi hardware dan software untuk keperluan windows server 2008 
  • Dapat mengetahui pengertian windows7 
  • Dapat mengetahui spesifikasi hardware dan software untuk keperluan windows7

Konsep Dasar

Pengertian windows server 2008

Windows Server 2008 adalah sebuah versi baru Windows Server, yang dirilis pada tanggal 27 Februari 2008. Pada saat pengembangannya, Windows Server memiliki nama kode “Windows Server Codenamed Longhorn.” Windows Server 2008 adalah nama sistem operasi untuk server dari perusahaan Microsoft. Sistem server ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya yang disebut Windows Server 2003. 

Windows Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan yang pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista, dan ditujukan agar bisa lebih modular secara signifikan, ketimbang pendahulunya, Windows Server 2003. Windows Server 2008 dikembangkan dari Windows Server 2003 R2 yang sudah terbukti cukup andal dan aman, untuk membantu meringankan tekanan tersebut, dengan mengotomatisasikan tugas pengelolaan harian, memperketat pengamanan, meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem.

Fitur utama yang menjadi keunggulan Windows Server 2008 ini adalah penyederhanaan tugas administrasi, karena riset internal Microsoft, sekitar 70 persen anggaran belanja TI dihabiskan untuk tugas pengelolaan harian.

Kelebihan Windows Server 2008

  • Windows Server 2008 dapat beroperasi tanpa tampilan grafis atau graphical user interface (GUI) dengan adanya teknologi powershell. 
  • Terdapat Layanan untuk Macintosh. 
  • Bisa Membooting jarak jauh untuk client.

Kekurangan Windows Server 2008

Dokumentasi online, yang praktis tidak diperlukan, ketika sistem keamanan tertinggi Active X telah dipilih menyebabkan strategi keamanan yang kurang baik pada IIS.

Spesifikasi Hardware untuk windows server 2008

Prosesor

Spesifikasi prosesor minimum yang digunakan adalah 1 GHz (x86 processor) atau 1.4 GHz (x64 processor). Sebagai catatan, Prosesor Intel Itanium 2 dibutuhkan secara khusus untuk instalasi Windows Server 2008 untuk sistem yang berbasis Itanium.

Memori (RAM)

Kapasitas memori minimum yang dibutuhkan untuk Windows ini adalah 512 MB RAM. Maksimum RAM untuk sistem 32-bit adalah 4 GB (Standard) atau 64 GB (Enterprise dan Datacenter). Sedangkan maksimum memori untuk sistem 64-bit adalah 8 GB (Foundation), 32 GB (Standard) atau 2 TB (untuk Enterprise, Datacenter, dan sistem berbasis Itanium).

Kapasitas Harddisk

Kapasitas harddisk minimum untuk sistem 32-bit membutuhkan 20 GB (atau lebih) sedangkan untuk sistem 64-bit membutuhkan 32 GB atau lebih. Sistem Foundationmembutuhkan minimal 10 GB. Sebagai catatan, untuk komputer dengan RAM lebih dari 16 GB membutuhkan banyak disk space untuk keperluan paging, hibernation, dan beberapa keperluan lainnya.

Display

Kebutuhan display minimal adalah menggunakan Super VGA (800 × 600). Tetapi tentu saja untuk kinerja yang lebih baik, Anda dianjurkan menggunakan monitor dengan resolusi yang lebih tinggi.

Aplikasi yang dibutuhkan untuk windows server 2008

File server

File Server fungsinya sebagai media layanan transfer berbagai jenis file, baik audio maupun video dan dokumen, File server bisa berarti komputer yang digunakan untuk menampung data-data yang dimiliki oleh sejumlah client.Kapasitas penyimpanan server tersebut juga tergantung dari kapasitas HDD yang dimiliki oleh server tersebut.

Server Database    

Server ini melayani servis bagi client yang membutuhkan layanan penyimpan database. Dalam server database tersebut,bisa berisi ratusan ataupun ribuan database dari banyak User. Biasanya database tersebut di kelompokan atau disimpan per-user yang memakai database tersebut.Agar tidak terjadinya pencurian data.

Web server

Web Server adalah sebuah software yang melayani permintaan berupa https dari pc/client yang terhubung dalam jaringan (internet/intranet) dan memberikan suatu hasil berupa halaman-halaman web yang ditampilkan dalam web browser. Web server menggunakan port 80.

Berikut Ini Jenis-Jenis Web Server:
  • Microsoft Windows server 2003 Internet Information Service (IIS) 
  • Light HTTP 
  • Jigsaw 
  • Sun java system web server 
  • Xitami web server
  • Apache Web server – the HTTP web server 
  • Apache Tomcat

Mail Server

Mail server mempunyai peran untuk melayani client dalam hal mail surat . Surat dalam hal ini,client bisa mengirimkan pesan ke client yang lain,yang dimana surat tersebut bisa di simpan dalam server mail itu juga. Selain sebagai tempat untuk menyimpan surat,server mail juga menyediakan layanan pelengkap mail servis sebagai web interface untuk memudahkan client menulis surat dan mengorganisir surat yang di punya client .

Print Server

Server ini bisa digunakan untuk pusat layanan percetakan (print) bagi client. Dengan adanya server ini, segala aktivitas “print” bisa dilakukan secara bersama dan menghemat biaya hardware karena meskipun terdapat satu printer, printer tersebut bisa digunakan oleh banyak komputer.

Terminal Server

Berfungsi sebagai pusat pengendali jaringan dan tutoring jaringan.

DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol) Server

fungsinya menangani pengalaman IP address untuk seluruh user didalam jaringan secara otomatis.

Administration and Management server

Member Login dicapai oleh notaris Password dan Username dapat membandingkan mereka. Dengan semua nama pengguna dan password untuk mereka. Juga dapat mengendalikan semua perangkat dan mengidentifikasi program yang harus bekerja dan juga dapat membatalkan layanan tertentu di salah satu workstation. Ia juga dapat menutup atau membuka aplikasi pada komputer yang berkuasa penuh dalam jaringan.

Wide Area Information Server (WAIS)

Wide Area Information Server (disingkat menjadiWAIS) adalah sebuah  sistem pencarian dan pembukaan dokumen di Internet yang berbasis system operasi UNIX yang dapat digunakan untuk mencari dokumen pada lebih dari 500 pustaka WAIS (yang disebut sebagai WAIS Library) di Internet seperti halnya Project Gutenberg (situs buku elektronik gratis), dengan menemukan berkas-berkas yang telah diindeksasi yang cocok dengankeyword (kata kunci) yang dimasukkan oleh pengguna. WAIS juga dapat digunakan sebagai mesin pencari (search engine) dalam sebuah situs web individual. 8. Mail server

Windows 7 sebagai Client

Windows 7 adalah versi windows terakhir yang menggunakan menu start yang menggantikan versi windows sebelumnya, Windows Vista. Windows 7 dirilis untuk pabrikan komputer pada 22 Juli 2009 dan dirilis untuk publik pada 22 Oktober 2009, kurang dari tiga tahun setelah rilis pendahulunya, Windows Vista. Tidak seperti pendahulunya yang memperkenalkan banyak fitur baru, Windows 7 lebih fokus pada pengembangan dasar Windows, dengan tujuan agar lebih kompatibel dengan aplikasi-aplikasi dan perangkat keras komputer yang kompatibel.

Kelebihan dari Windows 7

  • Proses Booting dan proses Shut Down lebih cepat. Booting delay time,  waktu durasi booting lebih cepat. 
  • Hemat Konsumsi daya,sehingga windows 7, lebih stabil jika dibandingkan dengan windows vista.

Kekurangan dari  Windows 7

  • Terdapat beberapa program yang  belum bisa beroperasi di Windows7. 
  • Pada Windows Player 12 Terjadi Bug.

Spesifikasi Hardware untuk windows7 (client)

  • Processor Intel dengan kecepatan minimal 1 GHz (32 bit atau 64 bit) 
  • RAM minimal 1 GB untuk 32 bit dan 64 GB untuk 64 bit. 
  • Space harddisk yang masih tersisa minimal 16 GB untuk 32 bit dan 20     GB untuk 64 bit.
  • Direct X 9 graphic card

Aplikasi yang di butuhkan Windows 7

  • Microsoft office 
  • Antivirus, contoh : MSE , ESET , SMADAV, dll. 
  • Web browser, contoh : Internet Explorer,Mozila firefox,google chrome,dll. 
  • winRar/winZip 
  • Utillities
Sekian Perjumpaan kita berakhir disini semoga anda-anda sekalian dapat mengerti materi yang saya berikan ini. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung.

Saturday, May 30, 2015

Management DHCP Server Di Windows Server


Sebagai seorang yang handal dalam sysadmin + network engineer, kita harus bisa memanagement penggunaan DHCP pada server kita. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan penggunaan DHCP. Untuk Management DHCP ini bisa dibilang merupakan kelanjutan dari postingan dhcp windows server sebelumnya.  

Menu Konfigurasi DHCP

Untuk mengkonfigurasi atau memenagement DHCP kita bisa membukanya pada start menu di bagian administrative tools lalu pilih DHCP. Di menu konfigurasi tersebut, kita bisa melihat konfigurasi scope yang telah kita konfigurasikan pada saat menginstall DHCP di postingan sebelumnya.

Melihat Besar Penggunaan DHCP

Jika sebelumnya, pada client sudah mendapatkan ip dari DHCP server. Dan ip yang didapatkan tersebut adalah 10.10.10.8/25. Sekarang, di windows server kita bisa melihat host atau address mana saja yang aktif. Disini kita juga bisa melihat persentase penggunaan host dhcp yang kita sediakan.

Cara melihatnya adalah dengan mengklik kanan pada scope yang bersangkutan, lalu pilih display statistics.. Maka jendela statistik penggunaan dhcp akan terlihat. Dan sesuai dengan penggunaan, yang hanya menggunakan layanan dhcp kita baru berjumlah 1 client saja.

Untuk melihat address berapa saja yang digunakan, kita bisa melihatnya dengan mengklik pada address leases di scope yang bersangkutan. Maksudnya scope yang bersangkutan adalah scope yang sedang digunakan oleh satu client tersebut.

Memindahkan Penggunaan Scope

Sekarang, kita coba nonaktifkan scope alpha (scope yang aktif digunakan 1 client tersebut). Selain menonaktifkan scope alpha, kita ubah juga ip server kita agar ip server kita berada didalam scope Beta. Dengan konfigurasi begini, maka apakah yang terjadi?
 
Sekarang, coba di cek lagi ip pada clientnya. Secara otomatis ipnya pasti akan pindah ke scope beta yang telah ditentukan.


Kita juga bisa melihat penggunaan address yang digunakan oleh client pada address leases di scope yang bersangkutan.
 

Sekian penjelesan singkat mengenai management DHCP Server di windows server. Semoga anda menikmati konfigurasi anda. Sekian dari saya, sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di kotak komentar. terima kasih.

DHCP Server Di Windows Server

Apa arti kata DHCP?

Dhcp (dynamic host control protocol) adalah suatu mekanisme protocol (alat protocol) yang berfungsi mengontrol host-host atau bisa kita sebut address-address. Didalam DHCP terdapat dua tipe yaitu DHCP Server yang berfungsi sebagai penyedia jasa pengatur address-address dan DHCP Client yang berfungsi untuk mendapatkan address-address yang diberikan DHCP Server.

Topologi

Dalam penjelasan materi kali ini, saya ingin mencoba membuat server DHCP menggunakan sistem operasi windows server 2008. Dalam hal ini, saya menginginkan OS Server tersebut agar disetting DHCP Server agar clientnya bisa langsung mendapatkan alamt address tanpa harus menyettingnya.

Tabel Address

Karena client tidak ingin setting-setting address, maka dalam hal ini address yang perlu disetting adalah pada server. Untuk ip pada servernya bebas, namun disini saya menggunakan ip 10.10.10.1/24 pada windows server saya. Dan nantinya address-address yang satu network dengan ip server saya tersebut akan saya dhcpkan ke clientnya.

Konfigurasi Scope Pada DHCP Server

Lalu pada server, nantinya akan kita setting Ip dengan menggunakan Ip 10.10.10.1. karena nanti saat konfigurasi DHCP kita akan menggunakan 2 scope, jadi netmask yang digunakan adalah /25 karena /25 memiliki 2 network. Berikut contoh tabelnya.

Install Layanan DHCP Pada Windows Server

Hal pertama untuk mendapatkan fitur dhcp adalah menginstall aplikasi atau layanan dari fitur tersebut. Karena disini kita ingin menggunakan fitur DHCP Server, maka kita aktifkan dulu layanan dhcp server pada server managernya. 
 

Di tengah proses installasi, akan muncul tampilan-tampilan seperti gambar dibawah ini. Gambar pertama disini adalah pemilihan tipe Ip. Untuk pemilihan ip ini gunakan saja Ipv4. Lalu masuk ke tampilan berikutnya, adalah pemasangan domain. Jika server memiliki domain, masukan domain yang dimiliki server dan DNS-nya Lalu coba di validate untuk mengetest.

Lalu, untuk settingan WINSnya tidak usah digunakan.

Scope Address DHCP

Lalu untuk scope pertama kita namakan alpha jarak ipnya seperti pada kolom diatas yang masuk pada network1. Ingat network dan broadcast tidak bisa digunakan. Karena network dan broadcast memiliki fungsi lain. Jadi masukan host yang valid saja. Pada starting Ipnya dimulai dari 10.10.10.2 karena 10.10.10.1 digunakan oleh server. Jangan lupa untuk menceklist aktifkan scope.

Dan untuk scope kedua saya gunakan nama beta sesuai kolom diatas tadi, beta masuk kedalam network 2. Ingat network dan broadcast tidak bisa digunakan, karena network dan broadcast memiliki fungsi lain. Jadi masukan host validnya saja. Jangan lupa untuk menceklist aktifkan scope. Maka saat konfigurasi scope, aka nada dua scope yang akan digunakan yaitu scope dengan nama Alpha dan beta.


Untuk Ip versi 6 nya dimatikan atau di-disable.


Lalu, pilih saja use current credentials. Setelah itu, ikuti instruksi-instuksi lainnya sampai tahap penginstallan.

Pengcekkan Pada Client

Setelah selesai menginstall aplikasi DHCP, langkah terakhir adalah penyettingan ip pada client. Jadikan Settingan static menjadi dynamic. Tujuannya agar client bisa mendapatkan address dari DHCP server. Jika client sudah menemukan addressnya berarti konfigurasi DHCP sudah terselesaikan. Dalam hal ini ip client saya mendapatkan address 10.10.10.8 dari DHCP Servernya.


Demikianlah perjumpaan kita kali ini, semoga postingan ini bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya terima kasih sudah berkunjung. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. terima kasih.

Tuesday, May 26, 2015

Domain Name Service (DNS) Di Windows Server



Kembali lagi ke konfigurasi-konfigurasi windows server. Kali ini kita akan membahas cara konfigurasi DNS. Sebelumnya, apa kalian sudah mengenal yang namanya DNS? Perlu kalian tau, DNS adalah suatu pengubahan IP menjadi sebuah nama. Bingung? gini deh, kalian pernah ngakses google.com? 

Naah, google.com itu adalah suatu nama, sebenarnya secara tidak langsung kita mengakses ip google.com tersebut. Pasti akan merepotkan jika kita harus mengingat dan langsung mengakses ipnya google yang berbelit-belit. Sehingga untuk dimudahkan, dibuatlah DNS ini agar kita hanya perlu mengingat nama google.com sehingga tidak harus mengingat ipnya si google. 

Topologi

Dengan mengkonfigurasi DNS, berarti kita membuat ip pada server Windows server kita bisa diakses dengan menggunakan sebuah nama. Semisal dibawah ini saya punya server windows dan ipnya adalah 10.10.10.1/30 dan disaat yang sama disetting DNS dengan nama lesehan-online.com. Si client bisa mengakses (semisal mengeping) ke arah nama domain tersebut. 

Tabel Address

  • Server  
    • Ip Address : 10.10.10.1 
    • Netmask : 255.255.255.252
    • Dns : 10.10.10.1   | Di isikan dengan ip server yang di setting dnsnya.
  • Client
    • Ip Address : 10.10.10.2
    • Netmask : 255.255.255.252
    • Dns : 10.10.10.1   | Di isikan dengan ip server yang di setting dnsnya.

Install DNS Server Di Windows Server

Seperti yang kita tau, di windows server, untuk menginstall aplikasi penyedia layanan (aplikasi server) semuanya bisa dinstall dan disetting di server roles. Sedangkan untuk menambahkan aplikasi tersebut, kita bisa mengklik perintah "add roles" pada server manager tersebut. Karena kita ingin menginstall aplikasi DNS, maka saat pemilihan aplikasi adalah DNS server.



Jika sudah selesai menginstall aplikasi DNSnya, kita masuk ke tempat konfigurasi DNSnya. Caranya, bisa mengklik DNS pada bagian administrative tools di start menu seperti gambar dibawah ini.

Konfigurasi Forward Lookup Zone

Selanjutnya adalah mengkonfigurasi DNSnya, pertama pikirkan sebuah nama dan diakhiri dengan sebuah domain penutup. Hal ini dikarenakan di file "forward lookup zone" berisi konfigurasi untuk setting nama domainnya. Langsung saja pada forward lookup zonenya kita tambahkan zona baru dengan tipe zona sebagai primary. Setelah itu tinggal klik next.



Lalu seperti pada tampilan dibawah, kita bisa memberikan nama domain yang bebas. Jika konsep settinganya, sebenarnya kita memberikan nama untuk zona network si windows server. Selanjutnya, karena kita ingin membuat DNS dari awal konfigurasi maka untuk file settingannya kita buat baru juga.


Biasanya, pada saat menambahkan nama domainya, akan muncul permintaan untuk melakukan update secara otomatis (Dynamic Update). Untuk hal ini, kita tidak perlu melakukan update otomatis. Jadi, cukup dengan memilih pilihan "do not allow dynamic updates".

Konfigurasi File Reverse Lookup Zone

Selanjutnya yang dikonfigurasi adalah file reversenya. Untuk file ini berisi konfigurasi ip yang akan dijadikan domain nantinya. Ip yang disetting disini adalah ip yang digunakan server. Sehingga settingan ipnya adalah 10.10.10.1/30. Seperti biasa, kita tambahkan zona baru pada file reversenya, dengan tipe zonanya yang primary.



Karena implementasi kita menggunakan Ipv4, maka settingan dibawah ini juga disetting dengan Ipv4. Selanjutnya pemasukan networknya. Gunakan network yang satu network dengan server seperti pada topologi. Konfigurasinya cukup ikuti tampilan gambar dibawah ini.


Dan terakhir dari konfigurasi file reverse, adalah settingan file addr.arpa-nya. Cukup ikuti dengan mengklik buat file baru seperti gambar dibawah ini.

Menambahkan Konfigurasi Parent Domain

Dengan begini, settingan dari kedua file DNSnya (forward dan reverse) sudah terkonfigurasi. Selanjutnya, tinggal penyelesaian. Agar penamaan dns lebih efektif. Kita bisa manambahkan parents domain seperti www, ftp, atau sub domain lainnya. 

Yang dikonfigurasi disini adalah di file nama domain yang sudah dibuat tadi. Selanjutnya tinggal menambahkan parent domain disertai dengan address servernya.


Pengecekkan Pada Client.

Tahap akhir dari lab ini adalah pengecekkan di client. Karena pengecekkan merupakan penentu berhasilnya konfigurasi atau tidak. Sebelum itu, pastikan client sudah terkonfigurasi addressnya seperti yang sudah di perlihatkan di tabel address. Pastikan juga, Dns Address pad client juga sudah tersetting dengan address kearah ip server yang di jadikan domain penamaan.

Jika semua address sudah dikonfigurasi, tinggal pengecekkan di cmd dengan menggunakan perintah nslookup. Perintah ini bertujuan untuk melihat dns nama beserta ip yang sudah disetting pada server windows sebelumnya. Jika address dan nama dari server sudah terlihat seperti gambar dibawah ini, berarti ini menandakan konfigurasi dns pada windows server sudah berhasil di lakukan. 

Tambahan, dengan begini kita bisa mencoba test ping (dengan cmd) kearah domain nama si server. Disini saya juga sudah bisa mengeping kearah nama domain server. Untuk perintah pingnya cukup seperti perintah dibawah ini.


Beberapa hal demikianlah yang dapat menyelesaikan konfigurasi DNS pada windows server 2008, Semoga agan-agan yang melihat ini dapat memahaminya dan menyelesaikan segala kepusingan karena tidak berhasil dalam mengkonfigurasi. Jangan lupa untuk terus mendukung kami, sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar, terima kasih lagi.

Monday, May 25, 2015

iSCSI Part 2 - iSCSI Inititator - Windows

Topologi

Masih lanjutan dari postingan iSCSI sebelumnya, sekarang kita akan mengkonfigurasi iSCSI Initiatornya atau client-clientnya. Di part 2 ini saya akan menjelaskan cara setting iSCSI Initiator di Windows. Sehingga kita tinggal melanjutkan dari settingan yang telah disetting sebelumnya pada iSCSI Target.

Tabel Address.

Mengikuti dari postingan sebelumnya, pada iSCSI Initiator Windows kita akan menyetting address perangkatnya dengan address : 77.77.77.3/29

Tujuan 

Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi iSCSI Initiator di Windows, sekaligus memahami dan membuktikan bahwa harddisk atau media penyimpanan bisa saling berbagi dengan menggunakan media jaringan.

Konsep Dasar

iSCSI Initiator bisa dibilang client dari server iSCSI (iSCSI Target). Fungsinya adalah client yang akan menggunakan media penyimapan si server. Sehingga pada client tidak perlu menggunakan harddisk sendiri melainkan cukup menggunakan penyimpanan yang ada pada server.

Konfigurasi

Mengkoneksikan iSCSI Initiator Ke iSCSI Target

Tinggal tahap konfigurasi, sekarang kita akan coba buka aplikasi iSCSI Initiator yang berada di control panel bagian administrative tools. Disini saya menggunakan windows 8 sebagai iSCSI Initiatornya.


Selanjutnya, pada menu iSCSI Initiator kita masukan address dari iSCSI Targetnya pada bagian target seperti yang sudah di tandai. Setelah itu kita klik "Quick Connect" pada pada address target yang kita masukan untuk koneksinya tadi akan terdeteksi domain penyama yang telah disetting sebelumnya pada iSCSI Target.



Kenapa pada tampilan status "domain penyama iSCSInya" masih inactive? hal ini dikarenakan pada server CentOS (iSCSI Target) Sebelumnya telah kita setting media autentikasi. Agar dapat mengaktifkan konfigurasi iSCSI di Initiatornya, kita juga harus memasukan autentikasi tersebut. Caranya dengan mengklik pada domain iSCSI Target lalu pilih connect dan klik pada pilihan advanced.


Maka pada jendela "advanced setting" ada baris pengisian autentikasi chap. Isikan dengan nama dan secret yang sudah kita setting sebelumnya pada server iSCSI Target.


Dengan begini, maka domain iSCSI Target sudah terkoneksi dengan iSCSI Windows. 

Setting iSCSI Sebagai Media Penyimpanan Windows (NTFS)

Tahap akhir dari konfigurasi iSCSI Initiatornya adalah dengan menjadikan media penyimpanan yang sudah terkoneksi dengan iSCSI Initiatornya sebagai media penyimpanan di windowsnya. Sebelum itu, kita masukan dulu koneksi iSCSInya agar bisa dimasukan ke sistem partisi pada windows. Caranya dengan mengklik Auto Configurasi pada menu Volumes dan devices.


Setelah media penyimpanan sudah dimasukan kedalam sistem partisi pada windows, tinggal tahap akhir yaitu menjadikan partisi free space yang sudah ditambahkan tadi untuk dijadikan ke partisi windows. Tujuannya agar partisi tersebut langsung bisa digunakan untuk kepentingan media penyimpanan.

Pada gambar bisa terlihat bahwa ketika masuk ke pengaturan computer management, secara otomatis akan muncul jendela penambahan disk setelah menambahkan penyimpanan baru hasil dari iSCSI Initiator. Langsung saja, kita jadikan media penyimapan sebagai MBR (master boot record) lalu klik ok.

Lalu kita jadikan fre spacenya agar bisa digunakan untuk media penyimpanan windows caranya dengan mengklik pada free space di disk yang baru muncul lalu kita tambahkan dengan new simple volumes. 


Cara selanjutnya tidak dijelaskan karena cara menambah partisinya tidak berbeda dari cara menambah partisi di windows pada umumnya. Jika penambahan partisi agar bisa digunakan sudah selesai, maka pada media penyimpanan akan muncul partisi baru yang bisa kita jadikan media penyimapan untuk windows.



Demikian penjelasan dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Untuk konfigurasi iSCSI Initiator pada debian akan saya jelaskan pada part selanjutnya yang sudah saya sediakan pada link berikut ini. Terima kasih sudah berkunjung, jangan lupa lain hari. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Tuesday, May 19, 2015

Setting Aktif Direktori Di Windows Server 2008

 
Apakah kalian sudah tau cara konfigurasi windows server? jika belum kita akan menyetting. Settingan yang pertama aktif direktory. Aktif direktory itu adalah layanan yang diberikan server untuk client agar client dapat menggunakan segala recource atau layanan yang diberikan oleh server. Salah satu layanan aktif direktory adalah layanan user dimana client menggunakan atau login ke user yang disediakan server. Bagaimana cara mengkonfigurasinya? berikut caranya.

Topologi & Setting Ip

Untuk topology yang akan kita gunakan adalah mode peer-to-peer yang bersifat lokal dimana mode yang digunakan adalah jaringan terpusat yaitu, client mengakses server yang membuatkan user agar client dapat menggunakan user tersebut.


Lalu, setelah dibuat topologinya. Sekarang kita pasang ip di perangkatnya (windows server dan windows client). Setting ip diwindows server tidak jauh berbeda dari settingan-settingan ip pada perangkat windows pada umumnya. Disini saya menggunakan teknik subnetting /30 yang merupakan implementasi dari 2 host saja yang bisa digunakan.

Install Aktif Direktori Di Windows Server

Pastikan Lalu buka server manager, dan tambahkan roles (sebutan aplikasi) dengan mengklik add roles untuk menambah aplikasi aktif direktory ini. Lalu pada pilihan aplikasi yang diinstall adalah aplikasi "Aktif direktori domain service". Lalu tinggal klik next-next sajaseperti instalasi aplikasi-aplikasi pada umumnya.

Menjalankan DCPROMO (Instalasi Aktif Direktori)

Setelah roles ditambahkan, kita perlu menjalankan instalasi aktif direktorinya. Caranya tinggal mengklik pada tanda seperti gambar dibawah atau bisa menggunakan perintah dcpromo.exe pada sistem run  


Setelah itu ikuti instruktur instalasi dibawah ini. Yang harus dilakukan adalah :
  • Saat muncul jendela instalasi, ceklist Advanced Mode lalu klik next.
  • Setelah itu, pilih Create a new domain in a new forest
  • Lalu isikan nama domain yang nantinya akan digunakan untuk aktif direktorinya. Isikan saja nama domain seperti gambar dibawah ini.

Seperti yang kita tau, instalasi Aktif direktori membutuhkan aplikasi DNS sebagai pendukung. Jadi, disaat proses instalasi AD (aktif direktori) pasti kita akan menemui permintaan untuk menginstall DNS. Ceklist saja install DNS-nya, lalu saat sistem memindai settingan Ip address pada windows server pilih saja Assign Static Ip Addresses

  • Langkah selanjutnya pemilihan database aktif direktorinya. Bagian ini tinggal dilewati saja jadi tinggal klik next.
  • Setelah itu bagian pengisian password. Isi password untuk login di client nantinya. Password yang digunakan harus password dengan simbol, angka, huruf besar maupun huruf kecil.
  • Bagian terakhir instalasi, tinggal ceklist reboot on completition 

Tampilan Windows Server Setelah Aktif Direktori Terinstall

Setelah instalasi Aktif Direktori telah selesai dilakukan, maka sistem akan reboot. Dan ketika login, sistem akan merubah nama awalnya menjadi nama domain yang telah disetting sebelumnya. Sekarang tinggal login menggunakan password saat installasi windows server pertama kali.
 

Setting User Untuk Client Login

Setelah menginstall AD, kita harus mengatur user-user yang nantinya akan digunakan oleh client. User-user ini yang bisa digunakan oleh client untuk masuk ke sistem komputernya. Sehingga bisa dibilang bahwa client menggunakan sistem dari windows server. Caranya, tinggal mengklik Active Direktori Users and Computers. Pada start menu di menu Administrative tools.

Setelah itu, tambahkan usernya sesuai keinginan. Disini saya menggunakan user dengan nama userbaru. Jika sudah ditambahkan lalu klik next. Di jendela selanjutnya, akan muncul pemasukan password untuk user yang ingin di tambahkan. Isikan saja passwordnya dengan password yang melengkapi (simbol, angka dan huruf). Setelah itu klik next dan user akan tersetting.
 

 Pengecekan Pada Client

Pada client (disini saya menggunakan client windows Xp), kita buka system Properties. Cara membukanya bisa dengan cara mengklik kanan pada My Computer. Lalu ikuti instruksi seperti gambar dibawah ini.


Jika Computer Name Changes beserta domain sudah disetting pada windows client, biasa akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Ini menunjukan bahwa sistem akan meminta login ke Windows Server. Gunakan User beserta passwordnya yang telah disetting di server sebelumnya untuk loginnya.
 

Setelah itu, sistem akan otomatis reboot dan saat login, kita diberikan pilihan untuk login. Kita bisa login sebagai sistem sendiri atau sistem yang server sediakan. Jika login sebagai sistem yang server sediakan, kita tinggal menggunakan domain yang digunakan. Lalu isi dengan Username dan passworrd yang terdaftar di windows server.


Demikianlah perjumpaan kita kali ini, semoga postingan ini dapat membantu anda dan lebih mempermudah anda dalam mengerti konsep aktif direktori. Terima kasih sudah berkunjung, sekian dari saya. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar dan jangan lupa untuk memberikan G+ pada web ini. Terima Kasih.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment