Showing posts with label Storage Area Network. Show all posts
Showing posts with label Storage Area Network. Show all posts

Saturday, June 6, 2015

Ceph Cluster Di CentOS - Part 3


Tinggal sedikit lagi konfigurasi yang harus kita lakukan. Karena part ketiga dari mengkonfigurasi ceph cluster ini adalah part konfigurasi terakhir. Semoga anda dapat lebih sabar dalam mengkonfigurasi. Dan lebih tabah jika ada kendala ataupun kesalahan dalam mengkonfigurasi ceph. Berikut langkah terakhirnya.

Membuat Ceph File System

Langkah terakhir yang harus dilakukan di client adalah membuat file system khusus untuk penggunaan cephnya. Hal pertama yang harus dikonfigurasi untuk membuat ceph file sistem adalah membuat pool pada ceph osd. Berikut perintah yang dapat kita gunakan untuk membuat poolnya.

# ceph osd pool create data 100
# ceph osd pool create metadata 100
Setelah dibuat dicek osd poolnya dengan menggunakan perintah ls.


Selanjutnya, kita buat deh file system cephnya. Perintah yang dapat kita gunakan adalah sebagai berikut.

# ceph fs new fsdata metadata data
Lalu, kita buat secret file dengan cara menyalin keyring yang sudah diberikan dari admin-node sebelumnya. Dan meletakkan keyring tersebut ke file baru. Sebelum itu kita cek dulu keyring yang sudah didapatkan dari admin-node dengan perintah cat ke direktori keyringnya.


Jika sudah tinggal kita mounting deh driver ceph yang sebelumnya sudah disetting pada server admin-node dan node lainnya. Mountingnya kearah server MON (yang disetting di server node1) dan di mounting kearah direktori yang baru saja. Untuk perintahnya bisa menggunakan perintah berikut ini.

# mkdir /mnt/ceph
# mount -t ceph 172.16.11.3:6789:/ /mnt/cephfs/ -o name=admin,secretfile=/etc/ceph/admin.secret
Jika sudah di mounting, kita cek dulu hasil mountingannya dengan menggunakan eprintah df -h.


kita install paket terakhir yaitu paket ceph-fuse. Perintah yang dapat kita gunakan adalah sebagai berikut.

# yum -y install ceph-fuse
Setelah itu, dimounting lagi. Jika sebelumnya kita mounting driver ceph, sekarang yang dimounting adalah filesystem cephnya. Arah mountingannya dari server MON ke direktori baru yang akan dibuat. Gunakan perintah berikut ini untuk melakukan perintahnya.

# mkdir mycephfs
# ceph-fuse -m 172.16.11.3:6789 mycephfs/ 
Selesai dimounting seperti biasa, cek dulu hasil mountingannya.

Pengecekkan Di Client

Langkah terakhir pada part ini adalah pengecekkan. Yang dicek pertama adalah ujicoba. Lakukan ujicoba pada ceph filesystemnya. Ujicoba yang dilakukan bisa seperti contoh gambar dibawah ini.


Pengecekkan terakhir yang harus dilakukan adalah melihat hasil mountingan pada ceph filesystemnya. Perintah yang dapat digunakan adalah perintah df -h.


Sekian perjumpaan kita dalam membahas konfigurasi dan settingan Ceph Cluster Di CentOS. Semoga anda dapat memahami konsep yang sudah saya jelaskan dan paham konfigurasinya. Terima kasih sudah mau berkunjung, jangan lupa saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.
 

Ceph Cluster Di CentOS - Part 2

Membuat Ceph Object Storage atau OSD di Admin-Node

Masih kelanjutan dari part sebelumnya, setelah memformat disk yang sudah dilakukan di setiap node (node1, node2, node3). Sekarang tinggal pemasangan ceph-nya. Pertama kita siapkan dulu OSD yang akan digunakan ceph. OSD yang disiapkan berdasarkan settingan pemformatan harddisk menjadi tipe xfs pada ketiga node yang sudah disetting sebelumnya. Gunakan perintah berikut ini untuk menyiapkan OSDnya.

# ceph-deploy osd prepare node1:/ceph-osd node2:/ceph-osd node3:/ceph-osd
Selanjutnya OSD yang sudah disiapkan kita aktifkan. Gunakan perintah berikut ini untuk mengaktifkan OSDnya.

# ceph-deploy osd activate node1:/ceph-osd node2:/ceph-osd node3:/ceph-osd

Menyalin File Konfigurasi dan Key Ceph Ke Node1 - 3 Di Admin-Node

File konfigurasi ceph harus kita salin ke Node-node lainnya. Gunakan perintah berikut ini untuk menyalin file konfigurasinya.

# ceph-deploy admin admin-node node1 node2 node3
Jika sudah, langkah selanjutnya adalah memberikan hak akses read pada file ceph.client.admin.keyring di direktori /etc/ceph-cluster

# chmod +r /etc/ceph-cluster/ceph.client.admin.keyring

Membuat Metadata Server Ke Node1 Di Admin-Node

Langkah terakhir yang harus disetting pada server-server node maupun admin-node adalah membuat metadata server untuk Node1. Konfigurasi yang bisa kita gunakan adalah sebagai berikut.


# ceph-deploy mds create node1

Pengecekkan Status Ceph

Pengecekkan pertama adalah mengecek kesehatan ceph di admin-node. Jika sudah ok, maka konfigurasi sebelumnya berhasil dan berjalan mulus.


Setelah itu, pengecekkan status quorumnya.

 
Selanjutnya pengecekkan status ceph pada node1, node2 dan node3. Dan juga jangan lupa untuk mengecek OSD yang aktif atau tidak dengan perintah tree.
 

Pengecekkan terakhir yaitu melihat kapasitas harddisk ceph. Sebelumnya saat penambahan harddisk, saya menambahkan harddisk sebesar 6 Gb di setiap node. Sesuai dengan pengecekkan total harddisk (penyimpanan) sebesar 18 gb dari 3 server node.

Instalasi CentOS Release Xen dan Upgrade Kernel Di Client

Masuk ke konfigurasi pada client. Agar ceph lebih stabil pada client, kita bisa menginstall Xen pada clientnya. Gunakan perintah berikut ini untuk menginstall xen.

# yum -y install centos-release-xen
Selanjutnya, adalah mengupgrade kernel. Kernel pada client adalah kernel 2.x sedangkan ceph support ke kernel 3.x. Karena itu, pada client harus kita upgrade kernelnya. Dalam hal ini, mengupgrade kernel membutuhkan waktu yang lama. Jika upgrade sudah selesai, jangan lupa di reboot.

# yum -y update kernel 
Jika kernel sudah berhasil di upgrade, kita cek dulu kernel pada clientnya.

Menginstall Ceph dan Menyalin Keyring File ke Client Di Admin Node

Sementara, di Admin-node harus kita install dulu cephnya si client. Gunakan perintah berikut ini untuk menginstall ceph ke client.


# ceph-deploy install client
Jika sudah tinggal kita salin keyring file yang ada di admin-node. Gunakan perintah berikut ini untuk menyalin file keyring ke client.


# ceph-deploy admin client

Membuat Blok Device Di Client

Untuk membuat blok device, kita harus membuat disk baru terlebih dahulu. Disk yang dibuat di sini adalah disk model rbd. Jika sudah dibuat jangan lupa disknya dimapping. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.


# rbd create disk1 --size 5012
# rbd map disk

Disk baru yang sudah dibuat dan di mapping, harus kita format agar tipenya menjadi ext4. Fungsinya, agar nanti bisa digunakan oleh client saat dimounting ke sistem file client yang sudah menggunakan tipe file ext4. Gunakan perintah berikut ini untuk memformat tipe sistem filenya.

# mkfs.ext4 /dev/rbd1
Terakhir tinggal di mounting antara disk baru dengan salah satu direktori. Untuk direktorinya, kita buat saja terlebih dahulu.

# mkdir /ceph-bl-dv
# mount /dev/rbd1 /ceph-bl-dv
Jika sudah di cek dulu hasil mountingannya dengan menggunakan perintah df -h.


Part2 berakhir disini semoga anda puas dengan konfigurasinya. Sekian dari saya, konfigurasi ceph cluster akan dilanjutkan di part selanjutnya yang sudah saya sediakan pada link berikut ini. Terima kasih sudah mau mampir.

Ceph Cluster Di CentOS - Part 1

Topologi

Untuk mempermudah dalam mengkonfigurasi ceph pada CentOS, kita akan menggunakan topologi berikut ini.


Tabel Address

Implementasi yang digunakan kali ini adalah dengan menggunakan switch untuk menghubungkan seluruh perangkat. Sehingga kita bisa menggunakan network yang sama disetiap perangkat agar dapat terhubung. Selain itu, setiap fitur dan aplikasi di setiap perangkat (yang berkaitan dengan ceph), harus di dapatkan dari internet.

Agar setiap perangkat dapat terhubung ke internet. Maka, Settingan address yang digunakan adalah address yang satu network dengan internet yang diberikan ISP kita. Karena address ISP adalah 172.16.11.1/24, maka susunan address yang dapat kita setting adalah sebagai berikut.

InternetAddress172.16.11.1Node2Address172.16.11.4
Netmask255.255.255.0Netmask 255.255.255.0
Gateway-Gateway172.16.11.1
DNS-DNS172.16.11.1
Admin-NodeAddress172.16.11.2Node3Address172.16.11.5
Netmask255.255.255.0Netmask 255.255.255.0
Gateway172.16.11.1Gateway172.16.11.1
DNS172.16.11.1DNS172.16.11.1
Node1Address172.16.11.3ClientAddress172.16.11.6
Netmask255.255.255.0Netmask 255.255.255.0
Gateway172.16.11.1Gateway172.16.11.1
DNS172.16.11.1DNS172.16.11.1

Tujuan

  • Memahami konsep dari Ceph Cluster
  • Mengetahui cara mengkonfigurasi Ceph Cluster
  • Meningkatkan skill di bidang Storage Area Network

Konsep Dasar

Ceph Cluster adalah suatu software yang berbasis opensource yang berfungsi sebagai storage server seperti server penyimpanan milik google drive. Dalam hal ini, Ceph cluster memiliki 2 jenis daemon yaitu :
  • Ceph OSD Daemon (OSD) : berfungsi sebagai media penyimpanan data yang merupakan objek dari server penyimpanannya.
  • Ceph Monitor (MON) : berfungsi untuk memonitoring data master pada server cluster.
Minimal pembuatan Ceph Storage adalah Satu Ceph Monitor (MON) dan dua Ceph OSD Daemon (OSD). Namun, implementasi kita kali ini adalah menggunakan :
  • 1 Ceph Monitor (MON) : Untuk monitoring data
  • 1 Ceph Metadata Server (MDS) : Untuk File System Ceph-nya
  • 3 Ceph OSD Daemon (OSD) : Untuk server penyimpanan data

Review Settingan

Sesuai dengan implementasi kita, maka saya akan membuat struktur yang nantinya akan seperti ringkasan berikut ini.
  • Yang dibutuhkan disini adalah 4 server dan 1 client yang semuanya menggunakan OS CentOS. 4 server tersebut adalah admin-node, node1, node2, dan node3.
  • Admin-Node dibutuhkan untuk menyetting ceph ke node1, node2 dan node3 menggunakan fitur ssh. Sehingga kita hanya akan menggunakan Admin-Node sebagai pusat konfigurasi.
  • Admin-Node juga berfungsi sebagai tempat instalasi keyring di setiap node. Agar disetiap node memiliki keyring yang sama. Keyring yang berbeda disetiap node akan membuat ceph tidak bisa saling sinkronisasi.
  • Untuk Ceph OSDnya, akan diletakkan di server node1, node2 dan node3. Dimana disetiap node ditambah harddisk tambahan.
  • MON dan MDS kita setting pada node1 saja.
  • Sedangkan pada client, kernel harus diupgrade. 

Konfigurasi

Mematikan Firewall Dan Selinux Di Setiap Perangkat

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan firewall dan selinux disetiap perangkat server maupun client (admin-node, node1, node2, node3 dan client). Caranya, pertama kita edit file config di direktori /etc/selinux. Gunakan perintah berikut ini untuk mengedit file tersebut.

# vi /etc/selinux/config

Setelah di disabled, kita harus menjalankan perintah setenforce 0 dan juga kita harus mematikan firewall iptablesnya. Perintah yang harus digunakan adalah sebagai berikut.

# setenforce 0
# iptables -F
# chkconfig iptables off 

Install Paket SSH Client Di Admin-Node

Ingat, untuk memudahkan kita dalam mengkonfigurasi ceph, kita bisa menjadikan admin-node sebagai pusat konfigurasi. Sehingga, kita bisa mengkonfigurasi node-node lainnya termasuk client pada admin-node ini. Salah satu caranya adalah dengan mengunakan fitur ssh. 

Ssh server memang sudah terpasang semua pada server dan clientnya.  Sisanya tinggal menginstall ssh client pada admin-node agar admin-node bisa meremote ssh ke server node atau client. Perintah menginstall ssh client adalah sebagai berikut.

# yum -y install openssh-clients

Merubah Hostname Di Setiap Perangkat

Hostname setiap perangkat CentOS memiliki keadaan default "localhost". Hal ini akan mempersulit kita dalam mengetahui "server apa yang sedang digunakan" saat kita sedang meremote ssh ke node1, node2, node3 atau client di admin-node. Untuk itu, agar mempermudah kita mengetahui server mana yang sedang diremote kita bisa menyetting hostname di setiap perangkat.

Selain itu, mengganti hostname ini juga bertujuan agar saat meremote ssh kita tidak perlu lagi meremote menggunakan ip servernya. Tetapi langsung bisa meremote ssh dengan menggunakan nama hostnamenya. Seperti contoh berikut ini.

# ssh 172.16.11.3    | meremote ssh menggunakan ip si node3  
# ssh node3 | meremote ssh menggunakan hostname si node3 
Untuk menyetting hostname, kita bisa merubah file hosts pada file /etc/. Gunakan perintah berikut ini untuk merubah settingan hostname.

#vi /etc/hosts
Setelah masuk kedalam file tersebut. Hapus seluruh konfigurasi yang ada sampai benar-benar kosong. Setelah itu, tambakan beberapa hostname seperti gambar dibawah ini. Settingan hostname dibawah ini disesuaikan address perangkat yang tersedia.


Ingat, settingan hostname harus dilakukan disetiap perangkat. Konfigurasinya juga sama seperti yang sudah dijelaskan. Setelah hostname disetting jangan lupa untuk di reboot. Tujuannya agar hostname di perangkat tersebut berubah menjadi hostname yang sudah disetting sebelumnya.

# reboot

Setting SSH Keygen dan Ssh Copy Id Di Admin-Node

Sebelum ssh client pada admin-node bisa digunakan, kita harus menjalankan perintah ssh-keygen. Hal ini bertujuan untuk memberikan password pada koneksi ssh yang sedang kita lakukan. Untuk menyetting ssh-keygen tinggal menggunakan perintah sebagai berikut.

# ssh-keygen
Untuk direktori keynya biarkan default, jadi tinggal klik enter. Untuk melanjutkan klik y. Dan terakhir isikan passwordnya (bebas). Dalam hal ini saya tidak memberikan password untuk keygennya. 


Langkah terakhir agar kita bisa melakukan remote ssh ke setiap perangkat dari admin-node adalah menyetting Ssh Copy ID. Perintah ini digunakan untuk mempercepat remote ssh. Sehingga kita tidak perlu lagi memasukan password si server yang kita remote saat hendak melakukan koneksi ssh. Gunakan perintah dibawah ini untuk mengaktifkan ssh copy ID di setiap perangkat.

# ssh-copy-id -i .ssh/id_rsa.pub node1
# ssh-copy-id -i .ssh/id_rsa.pub node2
# ssh-copy-id -i .ssh/id_rsa.pub node3
# ssh-copy-id -i .ssh/id_rsa.pub client 
Contoh cara yang harus dilakukan saat melakukan perintah Ssh Copy ID adalah sebagai berikut. Jika semua konfigurasi ssh client sudah dijalankan, maka sekarang kita sudah bisa mengkonfigurasi node1, node2 node3 dan client menggunakan admin-node. Untuk meremote ssh,  kita tinggal meremote menggunakan hostname dari perangkatnya seperti contoh berikut ini.

root@admin-node ~]# ssh node1    | meremote ssh ke node1
root@node1 ~]# exit                     | keluar dari remote ssh server node1
root@admin-node ~]# ssh node2    | meremote ssh ke node2

Menginstall Fitur Wget di Admin-Node

Paket-paket yang berisi fitur untuk ceph nantinya akan kita download dari salah satu situs penyedia paket ceph. Untuk dapat mendownload paket tersebut, kita harus menginstall paket wget. Paket wget adalah paket yang berfungsi sebagai pendownload paket-paket dari situs-situs di internet. Untuk menginstall paket wget, kita bisa menggunakan perintah dibawah ini.

# yum -y install wget

Download dan Install Paket Ceph Di Admin Node

Setelah itu, kita download paketnya dari beberapa situs penyedia paket ceph dengan menggunakan perintah berikut ini.

# wget -c http://ceph.com/rpm-firefly/el6/noarch/ceph-release-1-0.el6.noarch.rpm http://dl.fedoraproject.org/pub/epel/6/x86_64/epel-release-6-8.noarch.rpm 
Pastikan setelah didownload, terdapat nama paket yang sudah di download tersebut. Berikut nama paket yang sudah saya download.


Jika paket yang di download ada pada direktori, maka tinggal kita install paketnya. Gunakan perintah berikut ini untuk menginstall paket ceph yang sudah di download tadi.

# rpm -ivh ceph-release-1-0.e16.noarch.rpm 
# rpm -ivh epel-release-6-8.noarch.rpm

Install Ceph Di Admin-Node

Sebelum menginstall, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menambahkan priority dan enablednya pada repositori ceph. Setelah itu install paket yum-plugin-priorities

# sed -i -e "s/enabled=1/enabled=1\npriority=1/g" /etc/yum.repos.d/ceph.repo
# yum -y install yum-plugin-priorities
Setelah itu, baru kita install paket ceph dan paket ceph deploynya. Gunakan perintah berikut ini untuk menginstall kedua paket tersebut.

# yum -y install ceph ceph-deploy

Membuat Ceph MON, Menginstall Setiap Node Ke Ceph-Deploy dan Membuat File admin-keyring di Admin-Node

Pertama-tama, kita buat direktori yang nantinya akan dijadikan tempat file konfigurasi ceph-deploy. Ketika, konfigurasi mengenai ceph-deploy dijalankan. Maka, konfigurasi ceph-deploy tersebut akan masuk kedalam direktori yang sedang kita gunakan. Karena hal tersebut, setiap kita ingin mengkonfigurasi ceph-deploy, kita harus selalu berada di direktori yang akan kita buat ini. Berikut, perintah membuat direktori dan masuk ke direktori tersebut.

# mkdir /etc/ceph-cluster
# cd /etc/ceph-cluster
Jika sudah berada didirektori yang kita buat (/etc/ceph-cluster), sekarang kita gunakan konfigurasi ceph-deploynya. Yang pertama disetting disini adalah membuat ceph MON ke Node1 (seperti implementasi). Gunakan perintah berikut ini untuk membuat ceph MON dengan perintah ceph-deploy.

# ceph-deploy new node1
Jika sudah, selanjutnya kita install ceph ke setiap node (node1, node2, node3) termasuk admin-node. Gunakan perintah berikut ini untuk menginstall ceph kesetiap nodenya. 

# ceph-deploy install admin-node node1 node2 node3
Dan terakhir adalah membuat admin-keyringnya. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut.

# ceph-deploy mon create-initial

Memformat Harddisk Untuk Object Storage Menjadi Tipe Ceph OSD Di Node1, Node2 dan Node3

Sebelumnya, kita harus menambahkan harddisk terlebih dahulu pada setiap server node yang ada (node1, node2, node3). Untuk memformatnya, kita bisa menggunakan parted karena lebih simple. Partisi yang diformat harus menjadi tipe xfs dan labelnya adalah gpt. Maka perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.


Setelah itu, buat direktori untuk tempat mounting ke harddisk tambahannya yang sudah disetting. Gunakan perintah sebagai berikut untuk mountingnya.

# mkdir /ceph-osd
# mount -t xfs /dev/sbd1 /ceph-osd
Jika sudah, kita edit file fstab di direktori /etc/. Fungsinya untuk menjaga keutuhan mountingan harddsik tambahan yang sudah disetting. Sehingga saat direstart, konfigurasi mounting akan langsung dijalankan sistem. Yang diedit disini adalah pada baris paling bawah di file fstab.


Untuk part1 cukup sekian, bertemu lagi di part2 yang sudah saya sediakan pada link berikut ini. Sekian dari saya, terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar, terima kasih. 
 

Monday, May 25, 2015

iSCSI Part 3 - iSCSI initiator - Debian

Topologi

Masuk ke part 3, kali ini akan saya bahas cara konfig iSCSI Initiator di Debian. Masih lanjutan dari postingan iSCSI Sebelumnya, maka topologi dan konfigurasi masih lanjutan dari postingan sebelum-sebelumnya.

Tabel Address

Untuk address yang digunakan di debian, masih menggunakan tabel address yang sudah disusun pada iSCSI Part 1. Seperti yang sudah telah kita susun addressnya, maka address pada iSCSI Initiator di debian akan disetting dengan address 77.77.77.2/29. Sisanya tinggal kita konfigurasi ip pada debiannya.

Tujuan

Untuk mengetahui cara menghubungkan iSCSI initiator di debian ke arah iSCSI Target. Hal ini juga berguna untuk bisa mengetahui cara mengkonfigurasi dan aplikasi yang digunakan sebagai iSCSI Initiator di debian. Tidak hanya itu, disini kalian juga akan paham cara mounting disk yang sudah menjadi bagian dari windows (NTFS). Bagaimana caranya? kita akan pelajari!!

Konsep Dasar

Sama seperti iSCSI Part 2, ISCSI Initiator berfungsi sebagai client dari iSCSI Target. Dan konsepnya adalah dengan menjadikan media penyimpan pada server iSCSI untuk bisa digunakan di iSCSI Client atau Initiator sebagai penyimpanan di sistem debiannya.

Konfigurasi

Install iSCSI di Debian

Masuk ke tahap konfigurasi, kita akan langsung mengkonfig iSCSI Initiator. Pertama kita install dulu aplikasi iSCSInya dengan menggunakan perintah berikut ini.

# apt-get install open-iscsi

File Konfigurasi iSCSI

Seperti yang kita tau, setiap aplikasi memiliki letak file untuk bisa dikonfigurasi. Termasuk iSCSI. Filenya konfigurasinya berada difile "iscsid.conf" yang berada di direktori "/etc/iscsi" Langsung saja kita edit file konfigurasinya dengan menggunakan perintah dibawah ini.

# nano /etc/iscsi/iscsi.conf

Konfigurasi iSCSI Initiator

Pertama-tama yang kita konfigurasi node startup. Hal ini bertujuan agar saat system di restart maka hasil konfigurasi iSCSI akan langsung dilaksanakan sehingga file dan partisi di debian secara otomatis akan langsung kembali ke settingannya. Cara mengkonfigurasinya adalah dengan mencari baris node.startup pada baris utama "startup settings". Dan juga ubah settingannya menjadi automatic.


Setelah itu, kita konfigurasikan autentikasi yang sudah dipasang di server iSCSInya. Masukan username dan password sesuai yang di setting pada. Server iSCSInya.
 

Setelah di setting, jangan lupa direstart aplikasinya. Gunakan perintah berikut ini untuk merestart aplikasi iSCSI.

# /etc/init.d/open-iscsi restart

Join ke iSCSI Target

Agar dapat terkoneksi ke iSCSI target kita harus melakukan beberapa konfigurasi. Berikut perintah-perintah konfigurasi yang harus dilakukan untuk join ke iSCSI Targetnya. 

# iscsiadm -m discovery -t sendtargets -p 77.77.77.1
# iscsiadm -m node -o show
# iscsiadm -m node --login 

Cek Disk Tambahan Pada Debian

Karena pada postingan iSCSI sebelumnya (part2), kita sudah menjadikan disk tambahan di Windows. Maka format pada disknya sudah berubah menjadi NTFS. Karena itu, kita tidak akan bisa mounting disk ke debiannya. Hal ini juga bisa terlihat pada settingan disk di debiannya

Install Aplikasi NTFS -3g 

Karena itu, untuk dapat memounting disknya (sdb1) kita harus menggunakan cara kedua yaitu dengan menggunakan aplikasi tambahan. Aplikasi yang kita gunakan disini adalah aplikasi ntfs -3g. Gunakan perintah dibawah ini untuk menginstall aplikasi ntfs -3gnya. 

# apt-get install ntfs -3g

Mounting Disk Berformat NTFS Ke Sistem Disk Debian

Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah dengan cara mounting disk format NTFS ke sistem disk debian. Karena kita sudah menginstall aplikasi ntfs -3g, maka kita akan mounting disk tersebut dengan menggunakan aplikasi ntfs -3g tersebut. Pertama kita buat dulu direktori untuk tempat penyimpanan kita nantinya.

# mkdir /folder-sharing
Selanjutnya, tinggal kita mounting menggunakan aplikasinya. Gunakan perintah sebagai berikut untuk memountingnya.

# mount -t ntfs-3g /dev/sdb1 /folder-sharing

Pengecekan isi direktori /folder-sharing

Sebelumnya, pada windows kita sudah membuat folder pada disknya. Maka pada debian setelah dimounting menggunakan ntfs -3g folder yang sudah dibuat di partisi pada windows sebelumnya, akan terlihat dan bisa kita edit. 


Demikianlah beberapa cara menyetting iSCSI Initiator pada debian. Semoga bermanfaat untuk kalian. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung.

iSCSI Part 2 - iSCSI Inititator - Windows

Topologi

Masih lanjutan dari postingan iSCSI sebelumnya, sekarang kita akan mengkonfigurasi iSCSI Initiatornya atau client-clientnya. Di part 2 ini saya akan menjelaskan cara setting iSCSI Initiator di Windows. Sehingga kita tinggal melanjutkan dari settingan yang telah disetting sebelumnya pada iSCSI Target.

Tabel Address.

Mengikuti dari postingan sebelumnya, pada iSCSI Initiator Windows kita akan menyetting address perangkatnya dengan address : 77.77.77.3/29

Tujuan 

Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi iSCSI Initiator di Windows, sekaligus memahami dan membuktikan bahwa harddisk atau media penyimpanan bisa saling berbagi dengan menggunakan media jaringan.

Konsep Dasar

iSCSI Initiator bisa dibilang client dari server iSCSI (iSCSI Target). Fungsinya adalah client yang akan menggunakan media penyimapan si server. Sehingga pada client tidak perlu menggunakan harddisk sendiri melainkan cukup menggunakan penyimpanan yang ada pada server.

Konfigurasi

Mengkoneksikan iSCSI Initiator Ke iSCSI Target

Tinggal tahap konfigurasi, sekarang kita akan coba buka aplikasi iSCSI Initiator yang berada di control panel bagian administrative tools. Disini saya menggunakan windows 8 sebagai iSCSI Initiatornya.


Selanjutnya, pada menu iSCSI Initiator kita masukan address dari iSCSI Targetnya pada bagian target seperti yang sudah di tandai. Setelah itu kita klik "Quick Connect" pada pada address target yang kita masukan untuk koneksinya tadi akan terdeteksi domain penyama yang telah disetting sebelumnya pada iSCSI Target.



Kenapa pada tampilan status "domain penyama iSCSInya" masih inactive? hal ini dikarenakan pada server CentOS (iSCSI Target) Sebelumnya telah kita setting media autentikasi. Agar dapat mengaktifkan konfigurasi iSCSI di Initiatornya, kita juga harus memasukan autentikasi tersebut. Caranya dengan mengklik pada domain iSCSI Target lalu pilih connect dan klik pada pilihan advanced.


Maka pada jendela "advanced setting" ada baris pengisian autentikasi chap. Isikan dengan nama dan secret yang sudah kita setting sebelumnya pada server iSCSI Target.


Dengan begini, maka domain iSCSI Target sudah terkoneksi dengan iSCSI Windows. 

Setting iSCSI Sebagai Media Penyimpanan Windows (NTFS)

Tahap akhir dari konfigurasi iSCSI Initiatornya adalah dengan menjadikan media penyimpanan yang sudah terkoneksi dengan iSCSI Initiatornya sebagai media penyimpanan di windowsnya. Sebelum itu, kita masukan dulu koneksi iSCSInya agar bisa dimasukan ke sistem partisi pada windows. Caranya dengan mengklik Auto Configurasi pada menu Volumes dan devices.


Setelah media penyimpanan sudah dimasukan kedalam sistem partisi pada windows, tinggal tahap akhir yaitu menjadikan partisi free space yang sudah ditambahkan tadi untuk dijadikan ke partisi windows. Tujuannya agar partisi tersebut langsung bisa digunakan untuk kepentingan media penyimpanan.

Pada gambar bisa terlihat bahwa ketika masuk ke pengaturan computer management, secara otomatis akan muncul jendela penambahan disk setelah menambahkan penyimpanan baru hasil dari iSCSI Initiator. Langsung saja, kita jadikan media penyimapan sebagai MBR (master boot record) lalu klik ok.

Lalu kita jadikan fre spacenya agar bisa digunakan untuk media penyimpanan windows caranya dengan mengklik pada free space di disk yang baru muncul lalu kita tambahkan dengan new simple volumes. 


Cara selanjutnya tidak dijelaskan karena cara menambah partisinya tidak berbeda dari cara menambah partisi di windows pada umumnya. Jika penambahan partisi agar bisa digunakan sudah selesai, maka pada media penyimpanan akan muncul partisi baru yang bisa kita jadikan media penyimapan untuk windows.



Demikian penjelasan dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Untuk konfigurasi iSCSI Initiator pada debian akan saya jelaskan pada part selanjutnya yang sudah saya sediakan pada link berikut ini. Terima kasih sudah berkunjung, jangan lupa lain hari. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Sunday, May 24, 2015

iSCSI Part 1 - iSCSI Target - CentOS

Topologi

Dalam implementasi kali ini kita akan menggunakan topologi berikut ini. Dimana CentOS sebagai Server dari iSCSInya (iSCSI Target) dan kedua clientnya iSCSI Initiator yaitu windows dan debian.

Tabel Address

  • iSCSI Target - CentOS : 77.77.77.1/29
  • iSCSI Initiator - Windows : 77.77.77.2/29
  • iSCSI Initiator - Debian : 77.77.77.3/29

Tujuan

Untuk mengusai dalam media penyimpanan di linux. Bahwa sistem bisa saling berbagi media penyimpanannya. Inilah yang bisa kita sebut berbagi resources. Selain itu, kita juga bisa tau cara mengkonfigurasi iSCSI. 

Konsep Dasar

iSCSI merupakan suatu metode untuk berbagi media penyimpanan di suatu server yang dimana client akan menggunakan penyimpanan server sebagai harddisknya. Hal ini bisa diartikan bahwa antara server dan client saling menghubungkan hardisk maupun data penyimpanan di sebuah jaringan.

Konfigurasi

Persiapan Konfigurasi

Sebelum mengkonfigurasi iSCSI kita sudah bisa dan harus mengkonfigurasi beberapa konfigurasi berikut ini.
  • Setting Ip Di Setiap Perangkat
  • Setting repositori di iSCSI Target di CentOS.

Menambahkan Harddisk Tambahan

Sesuai dengan judul, kali ini saya hanya akan menunjukan cara mengkonfigurasi iSCSI Target di CentOS. Untuk cara mengkonfigurasi iSCSI Initiator postingan terpisah. 

Lanjut lagi, implementasi yang akan saya gunakan disini adalah membagikan media penyimpanan harddisk ke client "dengan menggunakan harddisk tambahan pada server". Sesuai dengan hal ini, kita harus menambahkan harddisk tambahan terlebih dahulu pada server CentOSnya. Berikut link cara menambahkan harddisk tambahan Di CentOS

Sedangkan untuk menambahkan harddisknya bisa langsung memasang harddisk secara real (hardware) ke servernya langsung atau bagi yang pengguna virtualnya bisa dengan cara menambahkan harddisk virtual pada virtualbox yang sudah saya sediakan pada link cara menambahkan hard disk virtual di virtualbox

Install Aplikasi iSCSI Target

Sebelum mengkonfigurasi iSCSInya, kita install terlebih dahulu aplikasinya. Cara menginstallnya adalah dengan menggunakan perintah berikut ini. 

# yum install scsi-target-utils -y

Letak File Aplikasi iSCSI Target 

Letak konfigurasi iSCSInya, berada pada file "target.conf" di direktori "/etc/tgt" langsung saja kita edit file target.conf-nya dengan menggunakan perintah berikut ini

# vi /etc/tgt/target.conf

Konfigurasi iSCSI Target

Setelah itu, kita konfigurasi file target.conf-nya seperti gambar dibawah ini. Pada baris paling bawah tambahkan konfigurasi targetnya. Beberapa konfigurasi yang penting untuk di tambahkan adalah :
  • Target : Domain Penyama
  • Backing store : Letak Media pnyimpanan yang ingin dibagikan
  • Initiator Address : address client yang akan menggunakan jasa server kita
  • incoming user : media authentikasi untuk client yang ingin join

Restart Aplikasi iSCSI

Untuk menjalankan aplikasi sesuai dengan kondisinya, kita harus merestartnya terlebih dahulu. Gunakan perintah berikut ini untuk merestart aplikasi iSCSInya.

# service tgtd restart
# chkconfig tgtd on

Pengecekkan Konfigurasi

Ditakutkan ada kesalahan saat mengkonfigurasi, kita bisa mengecek kembali konfigurasi yang sudah kita konfig tadi dengan menggunakan perintah berikut ini.

# tgtadm --mode target --op show


Sekian cara mengkonfigurasi iSCSI target pada CentOS, dilanjutkan di postingan selanjutnya iSCSI part 2 yang sudah saya sediakan pada link berikut ini. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. terima kasih telah berkunjung.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment