Web Server Di CentOS (DNS + HTTP + HTTPS) - Part 1 DNS Server
Topologi
Hai agan-agan, selamat datang kembali di blog yang sederhana ini yang tetap selalu berada di channel IT. Kali ini saya ingin mengajak agan-agan sekalian untuk belajar membuat web server http dan https yang dilengkapi dengan dns. Penasaran? berikut contoh topologi yang akan kita gunakan.
Tabel Address
Sepeti biasa, setelah perangkat di sediakan. Yang pertama yang harus dilakukan adalah menyetting alamat logika atau yang sering kita sebut IP. Untuk implementasi yang saya gunakan disini adalah menggunakan tabel address berikut ini.
Server DNS (CentOS) | Addess | 192.168.1.1 | Web Server Https (CentOS) | Address | 192.168.1.3 |
---|---|---|---|---|---|
Netmask | 255.255.255.0 | Netmask | 255.255.255.0 | ||
DNS | 192.168.1.1 | - | - | ||
Web Server Http (CentOS) | Address | 192.168.1.2 | Client (Windows) | Address | 192.168.1.4 |
Netmask | 255.255.255.0 | Netmask | 255.255.255.0 | ||
-
| - | DNS | 192.168.1.1 |
Tujuan
- Untuk mengetahui konsep dari implementasi DNS + Web Server
- Untuk mengetahui perbedaan web server HTTP dengan HTTPS
- Menguasai konfigurasi settingan server dns, http dan https sesuai dengan implementasi kita
Konsep Dasar
Pada dasarnya, setiap web server adalah server yang berfungsi sebagai pembuat situs-situs yang biasa kita buka. Untuk memanagement situs tersebut dibutuhkan keahlian seorang programmer yang menguasai settingan html, Css dan kodingan-kodingan lainnya ynag berkaitan dengan setting web.Selain itu hal penting yang harus di ketahui adalah ketika kita mengakses web server tertentu, semisal facebook.com. Ketika mengakses web tersebut otomatis kita akan masuk kedalam konfigurasi-konfigurasi web yang sudah bertampilkan berdasarkan settingan servernya.
Kenapa implementasi kita menggunakan server DNS? Hal tersebut adalah sebagai acuan yang harus kita ketahui. Pada dasarnya untuk mengakses suatu server web, yang harus kita tau adalah address / alamat web server yang ingin kita akses. Hal ini akan menyusahkan karena kita harus mengingat address dari suatu web server.
Karena problem tersebut, kita menggunakan DNS. DNS ini berfungsi sebagai penamaan untuk ip-ip server web yang nantinya akan diakses client. Sehingga dengan server dns ini, client tidak perlu menggunakan ip server untuk mengaskesnya melalui web browser. Tapi, cukup dengan nama domain yang sudah diberikan oleh server.
Konfigurasi
Instalasi Paket DNS Di CentOS
Sesuai dengan judul, pada konfigurasi part pertama ini saya akan menyetting server Dnsnya terlebih dahulu. Langkah pertama yang harus disetting setelah menambahkan ip adalah menginstall aplikasi untuk settingan domainnya. Seperti biasa, kita akan gunakan aplikasi bind dan bind-utils. Untuk menginstall kedua aplikasi tersebut, kita bisa menggunakan perintah berikut ini.# yum -y install bind bind-utils
Mengedit File Zona Domain (named.conf)
Selanjutnya kita edit file settingan peletakkan zona domain. File yang kita konfigurasi ini adalah file named.conf yang terletak didirektori /etc/named.conf. Selanjutnya tinggal kita edit filenya dengan text editor vi. Perintah yang dapat kita gunakan adalah perintah berikut ini.# vi /etc/named.confPada baris options, kita tambahkan ip dan network server dnsnya seperti contoh dibawah ini.
Masih didalam file yang sama, geser tampilan ke baris paling bawah, lalu tambahkan zona-zona seperti gambar berikut. Zona-zona yang kita tambahkan memiliki fungsi tersendiri dan juga berbeda-beda. Dan karena kita ingin membuat web server yang terdiri dari http dan https, maka diperlukan dua domain yang berbeda. Dalam hal ini saya menambahkan domain .net dan .com.
Sementara antara web server http dengan https berbeda domain. Namun nantinya, kita bisa menyamakan isi dari tampilan web server yang kita gunakan. Untuk zonanya, beberapa yang harus dikonfigurasi adalah sebagai berikut.
- Tipe Domain : Master, karena server dns utama
- File : Tempat / direktori peletakkan file konfigurasi domain
- Allow update : pemilihan update, di none-kan saja
Membuat File Konfigurasi Domain
Masing-masing letak file konfigurasi domain yang sudah disetting sebelumnya, disesuaikan dengan letak direktori konfigurasi tersebut. Sebelumnya pada settingan, saya meletakkan letak file konfigurasi pada "file default" tempat mengkonfigurasi domain, yaitu pada direktori /var/named. Jadi, kita masuk terlebih dahulu ke direktori tersebut dengan perintah berikut ini.
# cd /var/named
Untuk membuat file konfigurasi domain, kita cukup mengkopy-pastekan file yang sudah tersedia di direktori tersebut. Salah satu filenya named.localhost dan named.loopback. Untuk mengkopy paste file, kita bisa menggunakan perintah cp sebagai berikut.
named]# cp named.localhost nama-domainnamed]# cp named.localhost nama-domain2named]# cp named.loopback ip-domain
Setelah ditambahkan ketiga file tersebut, jangan lupa untuk di setting chgrpnya. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
named]# chgrp nama.domainnamed]# chgrp nama.domain2named]# chgrp ip.domain
Mengedit File Konfigurasi Domain (file forward dan reverse)
File konfigurasi domain yang sudah dibuat tadi, sekarang kita edit. Pertama edit file konfigurasi domain untuk server http yaitu domain .net yang sudah disediakan pada file nama.domain. Gunakan perintah berikut ini untuk mengedit file nama.domain
named]# vi nama-domain
Jika sudah, edit file nama.domain tersebut dengan konfigurasi-konfigurasi nama domain depan (yang nantinya akan digunakan) beserta ip dari server yang di tunjuk. Karena file nama-domain ini dikhususkan untuk server http, maka ip domain diarahkan ke address server httpnya.
Selesai di edit file nama-domain (untuk server http), sekarang kita edit file nama-domain2. Untuk mengedit file nama-domain2, gunakan perintah berikut ini.
named]# vi nama-domain 2yang digunakan untuk domain server https. Dalam hal ini, saya memberikan domain untuk https berbeda dari domain untuk http. Domain untuk https yang saya gunakan disini adalah domain .com. Untuk ip domainnya diarahkan ke address server https.
File terakhir yang diedit adalah file reverse, yang merupakan file yang berisi konfigurasi address belakang web server http dan https yang diarahkan ke nama domainnya masing-masing. Untuk mengedit file reverse ini, kita dapat menggunakan perintah berikut ini. Lalu, isikan file tersebut seperti gambar yang tersedia di bawah ini.
named]# vi ip-domain
Restart Aplikasi Domain
Dengan begini, semua settingan domain sudah terselesaikan. Agar semua konfigurasi yang sudah kita lakukan sebelumnya dapat di imlementasikan, kita harus merestart service dnsnya dengan menggunakan perintah berikut ini.
# service named restart# chkconfig named on
Pengecekkan Pada Server
Sebelum kita memberikan akses dns milik server kita ke client, terlebih dahulu kita harus mengecek pada server dns kita. Untuk mengecek, kita harus menambahkan dns terlebih dahulu pada server dnsnya. Caranya, kita edit file /etc/resolv.conf dengan menggunakan perintah berikut ini.
# vi /etc/resolv.conf
Setelah itu, tambahkan search dan nameserver seperti tampilan resolv.conf gambar dibawah ini. Untuk searchnya diarahkan ke nama-domain (milik server http) atau sebut saja domain utama milik sever dns. Dan name servernya diarahkan ke address server dns.
Setelah address dns pada server dns sudah ditambahkan, pastikan dengan menggunakan perintah nslookup, kita bisa mendeteksi nama dan ip domain untuk server dns milik kita.
Berikut penjelasan mengenai setting dns server pada implementasi konfigurasi web server http + https. Untuk konfigurasi web servernya, dilanjutkan pada postingan selanjutnya di part2 (http) dan part3 (https). Untuk part selanjutnya bisa mengklik pada link berikut ini.
Sekian dari saya, semoga postingan ini bermanfaan untuk anda. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.
Sekian dari saya, semoga postingan ini bermanfaan untuk anda. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment