Lab 3 Mikrotik Routing - OSPF Virtual Link
Assalamu'alaikum
Selamat pagi, salam networking. Berjumpa lagi dengan saya di pagi yang cerah ini. Jangan lupa selalu optimis dalam melakukan kegiatan hari ini gaess. Kali ini saya bahas lagi kelanjutan materi routing ospf pada mikrotik dengan judul virtual link. Apa itu virtual link dan bagaimana fungsinya jika di terapkan di ospf routing? Langsung saja kita bahas di pembahasan artikel kali ini.
Virtual Link
Jika kita baca pembasahan routing ospf di artikel sebelumnya, cek OSPF Routing Non Backbone Area. Pada pembahasan tersebut kita menjadi kan backbone sebagai central dari semua routing ospf area selain backbone. Hal ini memang diharuskan, karena konsep area backbone adalah pusat dari seluruh area OSPF.
Lalu bagaimana jika pada sebuah routing ospf ada salah satu routing area yang dibelakangi area non backbone dan area tersebut tidak terhubung ke area backbone? Apakah router yang memanagemeni area tersebut masih bisa mendapatkan table routing dari area0? Tentu saja bisa, karena kita akan menggunakan metode virtual link, yaitu metode yang menyeolahkan area non backbone yang menghalangi router tersebut menjadi area netral juga sehingga area yang terhalangi akan bisa mencapai area backbone.
Topology
Bagi yang bingung dengan penjelasan virtual link diatas, langsung saja kita mulai labnya dengan menggunakan topology berikut ini. Berbeda dari topology sebelumnya, kali ini area backbone atau area0 tidak berada di central antar area. Sehingga dengan menggunakan topology ini, bisa kita simpulkan kalau R4 dan R3 yang memiliki area2 tidak akan bisa mengakses ke area0 atau ke R1.
Persiapan Konfigurasi
Sebelum mengkonfigurasi routing ospf, kalian konfigurasi terlebih dahulu ip address pada setiap interface router. Selain itu jangan lupa untuk memberikan identitas pada setiap router agar nantinya konfigurasi setiap router OSPF tidak tertukar. Selain itu, lab ini bisa di simulasikan pada virtual maupun real device sekalipun. Intinya, persiapkan konfigurasi:
- System identity setiap routerOS
- Ip address setiap interface di setiap router dengan netmask /24
Konfigurasi OSPF Interface Dan Instance
Selanjutnya konfigurasi interface OSPF advertisingnya. Dan jangan lupa setelah itu konfigurasi instancenya. Instance di pembahasan kali ini sangat diperlukan karena digunakan sebagai router id OSPFnya. Kalian akan melihat sendiri seberapa pentingnya "OSPF instance router id" terhadap konfigurasi routing OSPF.
[admin@R1] > routing ospf interface add interface=ether1 [admin@R1] > routing ospf instance set 0 router-id=0.0.0.1 |
[admin@R2] > routing ospf interface add interface=ether1 [admin@R2] > routing ospf interface add interface=ether2 [admin@R2] > routing ospf instance set 0 router-id=0.0.0.2 |
[admin@R3] > routing ospf interface add interface=ether1 [admin@R3] > routing ospf interface add interface=ether2 [admin@R3] > routing ospf instance set 0 router-id=0.0.0.3 |
[admin@R4] > routing ospf interface add interface=ether1 [admin@R4] > routing ospf instance set 0 router-id=0.0.0.4 |
Menambahkan Area dan Advertising Network
Langkah selanjutnya menambahkan area sesuai topology dan mengadvertising network yang dikelola masing masing router ke routing OSPF.
[admin@R1] > routing ospf network add network=12.12.12.0/24 area=backbone |
[admin@R2] > routing ospf area add name=area1 area-id=0.0.0.1 [admin@R2] > routing ospf net add network=12.12.12.0/24 area=backbone [admin@R2] > routing ospf network add network=23.23.23.0/24 area=area1 |
[admin@R3] > routing ospf area add name=area1 area-id=0.0.0.1 [admin@R3] > routing ospf area add name=area2 area-id=0.0.0.2 [admin@R3] > routing ospf network add network=23.23.23.0/24 area=area1 [admin@R3] > routing ospf network add network=34.34.34.0/24 area=area2 |
[admin@R4] > routing ospf area add name=area2 area-id=0.0.0.2 [admin@R4] > routing ospf network add network=34.34.34.0/24 area=area2 |
Pengecekkan Table Routing
Untuk mengecek tidak bisanya konfigurasi area yang di belakangi area lain selain backbone kita coba cek pada tabel routing R3 dan juga coba test ping kearah R1. Pengetestan juga bisa dilakukan pada R4, karea R4 juga berada pada area2.
[admin@R3] > ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit # DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE 0 ADC 23.23.23.0/24 23.23.23.3 ether1 0 1 ADC 34.34.34.0/24 34.34.34.3 ether2 0 [admin@R3] > [admin@R3] > ping 12.12.12.1 HOST SIZE TTL TIME STATUS no route to host no route to host sent=2 received=0 packet-loss=100% |
Konfigurasi Virtual Link OSPF
Karena itu fitur virtual link ini ada. Virtual link bisa digunakan sehingga area2 bisa melompati area1 menuju area backbone. Sehingga dengan begitu, router yang berada di area2 akan mendapatkan tabel routing dari router yang berada di area backbone gaess. Untuk mengkonfigurasikannya sangat mudah. Kita hanya perlu mengkonfigurasi virtual link pada R2 dan R3 yang menjadi area penengahnya.
Area penengah inilah yang akan menjadi jalur virtual link bagi area2. Didalam konfigurasi virtual link OSPF yang dibutuhkan adalah neighboard-id dan transit area. Neighboard id sendiri adalah id router tetangga (sebelahnya) atau router id yang dikonfigurasi sebelumnya pada ospf Instance. Sehingga neighboard id yang sesuai pada area penengah ini adalah R2 dan R3. Neighboardnya R2 adalah R3 dan begitu juga sebaliknya. Sedangkan transit area adalah area penengah itu sendiri yaitu area1.
[admin@R2] > routing ospf virtual-link add neighbor-id=0.0.0.3 transit-area=area1 |
[admin@R3] > routing ospf virtual-link add neighbor-id=0.0.0.2 transit-area=area1 |
Pengecekkan Akhir
Setelah menambahkan virtual link, barulah kita cek tabel routing yang sudah jadi. Begitu juga kita tes ping kearah R1 yang merupakan router yang berada di area backbone.
[admin@R3] > ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit # DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE 0 ADo 12.12.12.0/24 34.34.34.3 110 1 ADo 23.23.23.0/24 34.34.34.3 110 2 ADC 34.34.34.0/24 34.34.34.4 ether1 0 [admin@R3] > ping 12.12.12.1 HOST SIZE TTL TIME STATUS 12.12.12.1 56 62 30ms 12.12.12.1 56 62 7ms sent=2 received=2 packet-loss=0% min-rtt=7ms avg-rtt=18ms max-rtt=30ms |
Demikian penjelasan mengenai konfigurasi OSPF Virtual link. Semoga bermanfaat buat kalian gaess. Yang masih bingung bisa ditanyakan pada komentar dibawah. Terima kasih sudah berkunjung, sekian dari saya, salam networking.
0 komentar:
Post a Comment