Monday, October 26, 2015

Project 2 NAN - Konfigurasi DNS Server Di Debian


Selamat siang dan Salam jaringan. Di kesempatan kali ini saya, berniat untuk melanjutkan memosting konfigurasi server selanjutnya. Konfigurasi kali ini berkaitan dengan dns. Karena disini saya akan menjadikan server debian pada jaringan implementasi ini menjadi sebuah nama domain yang mudah diingat nantinya oleh para klien. Sehingga ip yang sebelumnya disetting 192.168.1.2 tidak harus diingat, melainkan dengan sebuah nama domain.

Install Aplikasi DNS

Untuk melanjalankan dns, kita membutuhkan alatnya atau aplikasinya. Aplikasi dns yang saya gunakan disini adalah bind9 yang sudah satu paket dengan repositori cd debian saya. Untuk menginstallnya cukup menggunakan perintah berikut ini dan tunggu sampai proses instalasi selesai.
# apt-get install bind9
Jika sudah, maka direktori /etc/bind9 dipastikan sudah ada. Untuk melihat isi dari direktori tersebut gunakan saja perintah ls. Berikut ini beberapa file yang harus di konfigurasikan adalah :

Konfigurasi Domain Dengan Bind9

File yang akan saya konfigurasikan pertama adalah file named.conf.local. Cukup gunakan editor nano untuk mengkonfigurasikan file tersebut. Untuk mengkonfigurasikan file tersebut kita bisa menggunakan perinhta berikut ini dan pastikan anda berada pada direktori bind9
# nano named.conf.local
Jika sudah tambahkan saja beberapa konfigurasi seperti dibawah ini. Ohya, sebelumnya saya disini menggunakan domain caman.lokal. Sehingga disini kita membuat dua zona. Zona pertama untuk nama dommainnya, dan dibawahnya zona ip addr si server debian. Namun, Ipnya cukup menggunakan depannya saja. Untuk type domainnya cukup gunakan type master. 

Dan pasti konfigurasi zona tersebut harus diletakkan pada suatu file buat nama file pada direktori yang sudah ditentukan. Untuk filenya, yang harus digunakan adalah db.local (untuk domain) dan db.127 (untuk ip). Kita bisa membuat file dengan nama berbeda dari file tersebut dengan isi yang sama atau bisa dibilang cukup kopikan saja file tersebut ke nama yang berbeda.


File yang dikonfigurasikan selanjutnya adalah named.conf.options. File ini bertujuan untuk memforwarder dns dari luar. Untuk file ini bersifat optional, kali cukup menggunakan dns dari luar untuk mengisinya. Dns yang saya gunakan disini adalah dns milik cepat.net. Untuk mengkonfigurasi file ini cukup gunakan perintah berikut ini.

# nano named.conf.options

Selanjutnya adalah mengkopi file db.local dan db.127 menjadi db.domain dan db.ip seperti yang sudah tertuliskan pada file named.conf.local. Perintah kopi filenya cukup menggunakan perintah seperti berikut.
# cp db.local db.domain -> file zona domain
# cp db.127 db.ip       -> file zona ip
Lalu editlah file tersebut. Untuk file pertama kita konfigurasikan db.domain terlebih dahulu. Gunakan editor nano untuk mengkonfigurasikan db.domain seperti perintah berikut ini.
# nano db.domain
Lalu cukup edit hingga menjadi seperti contoh dibawah ini. Karena saya menggunakan beberapa fitur untuk server yang menggunakan dns. Maka tinggal tambahkan saja sub-domain seperti www (website), chat, ftp (storage) dan streaming jika diperlukan. 

Semua domain tersebut diarahkan ke address server tersebut 192.168.1.2. Dan tambahan dari saya, setiap nama domain yang asli seperti caman.lokal harus menggunakan titik (.) pada setiap penulisan konfigurasi pada file ini. Contohnya caman.lokal.
 

File selanjutnya yang harus dikonfigurasi adalah db.ip gunakan editor nano untuk mengkonfigurasinya. Gunakan perintah berikut ini.
# nano db.ip
Jika sudah, edit file tersebut hingga seperti contoh berikut ini. Pastikan tidak lupa untuk memberi titik disetiap domain inti. Selain itu, untuk ipnya disini menggunakan 2.1.168. Lalu ip apakah itu? Ip ini merupakan ip dari si server debian (192.168.1.2) dan hanya dibalik saja. Lalu kemana ip depan 192? Sebelumnya kita sudah meletakkannya pada konfigurasi zona di file named.conf.lokal. Karena header ipnya sudah diletakan disitu, sisanya kita letakkan pada file ini dan bersifat terbalik oke.

Pengetestan

Jika semua settingan sudah di konfigurasikan seperti seharusnya. Kita tinggal ke bagian pengecekkan. Untuk mengeceknya, kita perlu menambahkan konfigurasi dns pada server. Lebih tepatnya pada file /etc/resolv.conf. Gunakan perintah berikut ini untuk mengedit file tersebut. 

# nano /etc/resolv.conf

Jika sudah, keluar dan simpan konfigurasi tersebut. Lalu restart aplikasi bind9 dan networknya. Hal ini bertujuan agar konfigurasi dapat berjalan sesuai dengan konfigurasi. Gunakan kedua perintah berikut ini untuk merestartnya.
# /etc/init.d/bind9 restart# /etc/init.d/networking restart
Jika sudah tinggal di cek dnsnya menggunakan perintah nslookup seperti contoh gambar dibawah ini. Jika hasil pengecekkannya sudah persis seperti ini, kalian berhasil dan bisa melanjutkan ke tahap konfigurasi server selanjutnya.

 
Semoga berhasil dengan konfigurasi anda dan semoga artikel ini bermanfaan bagi anda para pembaca. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment