Monday, April 29, 2019

Lab 5 Mikrotik Routing - OSPF Redistribute Routes

Assalamu'alaikum

Selamat sore, salam networking. Melanjutkan pembahasan tentang Routing OSPF di mikocok. Kali ini saya ingin membahas tentang Redistribute route selain OSPF ke dalam routing OSPF. Langsung saja bagaimana cara meredistribute another routes kedalam jaringan OSPF berikut pembahasannya.

Redistribute Routes In Mikrotik

Seperti yang kita tau, pada jaringan routing OSPF kita tentu bisa melakukan redistribute (menyalurkan) informasi routing yang berasal dari luar (External Route) jaringan OSPF. Informasi routing yang bisa di distribusikan bisa berupa connected route, static, RIP, BGP dan other OSPF Routes.

Untuk melakukan redistribusi informasi routing dari jenis routing yang lain ini digunakan LSA Type 5 di OSPF. Hal ini dikarenakan redistrstribute routing pengiriman paket oleh ASBR (Router yang terhubung ke external route) mengenai informasi redistribute routing external kedalam jaringan OSPF BTW, penjelasan mengenai LSA nyusul gaiss :v. 

Secara default, redistribute routes lain kedalam jaringan OSPF di konfigurasikan no. Kita bisa mengubah konfigurasinya pada menu Routing > OSPF > tab Instance


Parameter yang bisa digunakan untuk melakukan redistribute ini ada 2 yaitu :
  • As type 1 : Perhitungan metric merupakan jumlah dari external metric dan internal metric. 
  • As type 2 : Perhitungan metric hanya melihat pada nilai external metric. 
Dimana perhitungan ini ada kaitannya dengan LSA dan jenis routenya apakah berupa internal route (unredistribute) atau external route (redistribute). Dan pada tampilan sisi kanan adalah nilai default dari masing masing value redistribute ketika di aktifkan dan di jalankan di dalam routing OSPF.

Topology

Untuk melakukan lab redistribute kita akan menggunakan topology berikut. Dimana nantinya kita akan melakukan routing statik ke interface loopback R1 dan hasil routing statiknya akan kita redistribute kedalam routing OSPF.

Konfigurasi Ip Address

Pertama-tama, kita konfiigurasikan terlebih dahulu identity dan ip address di setiap interface router. Seperti biasa gunakan ip address yang mudah di ingat. 

[admin@MikroTik] > system identity set name=R1
[admin@R1] > ip address add address=12.12.12.1/24 interface=ether1
[admin@MikroTik] > system identity set name=R2
[admin@R2] > ip address add address=12.12.12.2/24 interface=ether1
[admin@R2] > ip address add address=23.23.23.2/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > system identity set name=R3
[admin@R3] > ip address add address=23.23.23.3/24 interface=ether1
Setelah itu jangan lupa kita konfigurasikan ip address untuk interface loopbacknya. Gunakan inteface bridge sebagai interface loopbacknya.

[admin@R1] > interface bridge add name=bridge1
[admin@R1] > ip address add address=1.1.1.1/32 interface=bridge1
[admin@R2] > interface bridge add name=bridge1
[admin@R2] > ip address add address=2.2.2.2/32 interface=bridge1
[admin@R3] > interface bridge add name=bridge1
[admin@R3] > ip address add address=3.3.3.3/32 interface=bridge1

Konfigurasi OSPF Interface dan Router ID

Setelah ip address sudah di konfigurasi, tinggal kita setup OSPFnya dan konfigurasikan router id sesuai dengan identitas routernya. 

[admin@R1] > routing ospf interface add interface=ether1
[admin@R1] > routing ospf instance set default router-id=0.0.0.1
[admin@R2] > routing ospf interface add interface=ether1
[admin@R2] > routing ospf interface add interface=ether2
[admin@R2] > routing ospf interface add interface=bridge1
[admin@R2] > routing ospf instance set default router-id=0.0.0.2
[admin@R3] > routing ospf interface add interface=ether1
[admin@R3] > routing ospf interface add interface=bridge1
[admin@R3] > routing ospf instance set default router-id=0.0.0.3

Advertising Network OSPF

Jika sudah di setup router id dan interfacenya, kita tinggal advertising network-networknya saja. Dan untuk network loopback R1 tidak perlu di advertising karena kita ingin menambahkan routenya menggunakan static route pada R2 nantinya. 

admin@R1] > routing ospf network add network=12.12.12.0/24 area=backbone
[admin@R2] > routing ospf network add network=12.12.12.0/24 area=backbone
[admin@R2] > routing ospf network add network=23.23.23.0/24 area=backbone
[admin@R2] > routing ospf network add network=2.2.2.2/32 area=backbone
[admin@R3] > routing ospf network add network=23.23.23.0/24 area=backbone
[admin@R3] > routing ospf network add network=3.3.3.3/32 area=backbone

Konfigurasi Routing Statik

Jika sudah, kita tinggal tambahkan routing statik kearah interface loopback R1. 

[admin@R2] > ip route add dst-address=1.1.1.1/32 gateway=12.12.12.1
Setelah itu kita cek pada tabel routing R3. Maka informasi jalur routing loopback R1 atau network 1.1.1.1/32 belum muncul pada tabel routing R3. 

[admin@R3] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADo  12.12.12.0/24      12.12.12.1      23.23.23.2              110
 0 ADo  2.2.2.2/32         12.12.12.1      23.23.23.2              110
 1 ADC  23.23.23.0/24                      ether1                    0
 1 ADC  3.3.3.3/32                         bridge1                   0

Konfigurasi Redistribute

Untuk memunculkan routing statik yang di setup R2 agar masuk ke dalam broadcast routing OSPF maka kita tinggal mengaktifkan redistribute static pada konfigurasi OSPF Instance. Kalian juga bisa menggunakan perintah cli dengan menggunakan perintah berikut. 

[admin@R2] > routing ospf instance set default redistribute-static=as-type-1
Kita akan coba membandingkan as type1 dengan as type2 di tahap ini.


Jika kita menggunakan as type1 yang perhitungan metricnya menggabungan internal dan external metric, maka pada status OSPF metric pada tabel routing R3 network 1.1.1.1 yang sudah di redistribute akan memiliki value 40. Artinya 2 kali lipat dari nilai default static routes metric.



Sekarang kita coba ganti menggunakan as type 2 pada R2.


Hasilnya pada tabel routing R3, OSPF metricnya tetap sama seperti nilai value awal. 
 


Jadi pada dasarnya, antara as type 1 dan as type di gunakan sesuai kebutuhannya. Jika redistribute yang dii sampaikan ASBR merupakan informasi routing yang penting maka ada baiknya menggunakan as type 2. Namun pada umumnya penggunaan as type 1 lebih sering digunakan sebagai redistribute informasi route dari luar routing OSPF. 

Demikian penjelasan dari saya, semoga ada pelajaran yang bisa di ambil dan semoga bermanfaat untuk pembaca. Mohon koreksi informasi jika ada yang kurang dan jika ada yang ingin di tanyakan silahkan letakan di komentar. Saya coba jawab semampunya :v. Sampai jumpa lagi di pembahasan berikutnya. Salam networking!!.

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment