Subnetting Table Memory IPv4
Assalamu'alaikum
Selamat siang teman-teman semua, salam networking. Udah lama banget belum ngurus lagi nih blog karena banyak kesibukan lain. Kebetulan mumpung lagi nganggur di kantor saya ingin coba berbagi lagi dengan temen-temen terkait tips dan trik memanfaatkan pembagian network dengan subnetting menggunakan cara yang biasa saya gunakan. Subnetting ini terbilang mudah karena yang perlu di lakukan hanyalah mengingat tabel memory. Langsung saja berikut kita bahas pembahasannya.
Subnetting Table Memory
Melanjutkan dari pembahasan sebelumnya mengenai ip dan netmask yang pernah saya bahas disini, dalam artikel ini saya ingin lebih menjelaskan cara mudah melakukan subnetting yang biasa saya gunakan. Sedikit saya senggol lagi mengenai subnetting ini, subnetting sendiri adalah cara pembagian network agar sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.
Sesuai namanya, subnetting tabel memory ini menggunakan tabel dan perlu sedikit ingatan untuk mengingat isi tabelnya. Dalam hal ini kita hanya perlu mengingat class C saja. Sedangkan kelas B dan A tinggal di geser bagian subnetnya saja. Berikut tabel yang saya gunakan.
Terlihat mudah bukan :D. Mungkin perlu sedikit saya jelaskan terlebih dahulu disini. Untuk mempermudah kalian mengingat tabel memory ini kita terlebih dahulu mengurutkan jumlah host dari 1 sampai 256. Urutan yang digunakan ini adalah urutan kelipatan (1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256 dst).
Yang perlu di hafalkan disini hanya pada baris subnet saja. Dimana kita perlu mengingat list 255, 254, 252, 248, 240, 224, 192, 128 dan 0. Baris subnet ini merupakan baris yang di perlukan untuk pengaturan ip subnet masknya.
- Jika class C, maka penempatan tabel subnet di letakan di posisi keempat (255.255.255.x)
- Jika class B, maka penempatan tabel subnet di letakkan di posisi ketiga (255.255.x.0)
- Jika class A, maka penempatan tabel subnet di letakkan di posisi kedua (255.x.0.0)
Note : semakin tinggi class subnet, maka baris selanjutnya menggunakan nilai baris 0 (sifat subnet mask)
Semisal ada pertanyaan, mengapa subnet 192 atau contoh lainnya memiliki jumlah host sesuai pada tabel? Hal ini bisa kita tentukan bahwa jumlah host keseluruhan adalah 256 termasuk network, ip yang bisa digunakan dan broadcast. Namun kenapa penulisan subnet tidak 256 tetapi malah 255? hal ini karena nilai network di mulai dari angka 0.
Jadi kalian tentu bisa menghitung sendiri pada dasarnya subnet yang digunakan jika ditentukan berdasarkan jumlah host (256 - Jumlah host) maka didapatkan hasil subnet mask yang digunakan. Selanjutnya kita bahas netmask, untuk netmask ini cukup mudah saja. Maksimal netmask pada IPv4 adalah /32. Dimana kita cukup mengurangi 1 setiap kolom baru (/32, 31, 30, 29, 28, dst). Dengan begitu sudah 3 yang kita ingat disini yaitu jumlah host, subnet mask yang digunakan, dan netmask alternatifnya.
Dan yang terakhir adalah jumlah network. Apa itu jumlah network? jumlah network adalah jumlah ip network atau bisa kita sebut jumlah berapa kali ip grup yang bisa kita bagi pada suatu subnet. Semisal pada 192.168.1.0/24 atau subnet 255.255.255.0, kita hanya mendapatkan 1 grup ip saja. Sedangkan jika kita ingin memecah 2 grup atau kelompok pada /24 maka kita bisa menggunakan /25 dimana grup pertama 192.168.1.0 - 192.168.1.127 dan 192.168.1.128 - 192.168.1.255.
Memaksimalkan Pembagian Network
Untuk memecah network seperti yang sudah di jelaskan diatas kita bisa memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan memecah network agar pembagiannya dapat termaksimalkan adalah lebih banyak segment IP yang bisa digunakan untuk banyak kelompok. Semakin banyak kelompok / network maka setiap kelompok memiliki jaringannya sendiri yang tidak bisa di otak atik oleh network yang lain. Hal ini akan menambah tingkat keamanan suatu jaringan tentunya.
Namun, memecah network juga memiliki kerugian yaitu jumlah host pada setiap grup akan mengalami kekurangan host sesuai subnet yang digunakan. Kekurangan lainnya adalah ip valid atau ip yang bisa digunakan pada ip yang kita manage akan berkurang karena di ambil untuk ip network dan ip broadcast pada setiap grup yang kita bagi.
Karena itu pembagian network ini agar dapat di maksimalkan, dibutuhkan kebutuhan yang diperlukan setiap grup. Apakah kalian akan melakukan pembagian atau pemecahan network berdasarkan jumlah host pada jaringan atau melakukan pembagian network berdasarkan jumlah network yang ingin kalian bagi.
Saya sarankan, pembagian network ini di lihat dulu berdasarkan keperluan kita butuhkan bukan berdasarkan kepada kebutuhan client. Artinya kita bagi dulu berdasarkan network atau grup yang ingin kita bagi terlebih dahulu baru kita bagi lagi didalamnya sesuai jumlah host yang digunakan. Semisal disini saya ingin membagi network 192.168.1.0/24 menjadi 4 network terlebih dahulu, artinya disini saya ingin membagi network utama menjadi 4 bagian / kelompok yang dimana :
- Kelompok / Network 1 : untuk perangkat jaringan manageable
- Kelompok / Network 2 : untuk perangkat server
- Kelompok / Network 3 : untuk user lantai 1
- Kelompok / Network 4 : untuk user lantai 2
- Network 1 : 192.168.1.0/26
- Network 2 : 192.168.1.64/26
- Network 3 : 192.168.1.128/26
- Network 4 : 192.168.1.192/26
Dan begitulah penjelasan singkat mengenai Subnetting tabel Memori yang biasa saya gunakan untuk memaksimalkan pembagian network dengan cara mudahnya. Semoga memudahkan pembaca juga. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa tanyakan di link komentar. Mungkin banyak pertanyaan dan komentar yang sering saya lewatkan nanti akan saya coba crosscek kembali. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon di maafkan. Terima kasih, salam networking!!!.
0 komentar:
Post a Comment