Showing posts with label Tips & Trik. Show all posts
Showing posts with label Tips & Trik. Show all posts

Friday, December 11, 2020

Subnetting Table Memory IPv4

 

Assalamu'alaikum

Selamat siang teman-teman semua, salam networking. Udah lama banget belum ngurus lagi nih blog karena banyak kesibukan lain. Kebetulan mumpung lagi nganggur di kantor saya ingin coba berbagi lagi dengan temen-temen terkait tips dan trik memanfaatkan pembagian network dengan subnetting menggunakan cara yang biasa saya gunakan. Subnetting ini terbilang mudah karena yang perlu di lakukan hanyalah mengingat tabel memory. Langsung saja berikut kita bahas pembahasannya.

Thursday, May 16, 2019

Java Programming 2 - Membuat Project Di Netbeans

Assalamu'alaikum

Selamat malam, salam programming. Kembali lagi di pembahasan java yang kedua. Kali ini yang akan dibahas lebih ke interface penggunaan aplikasi netbeans. Dimana aplikasi ini merupakan komponen yang bisa digunakan untuk mengembangkan program java. Judul dan tema pembahasan kali ini yaitu membuat project baru di java netbeans. 

Friday, February 8, 2019

Membuat Auto Hide (Spoiler) Di Blogger

Assalamu'alaikum

Selamat malam, berjumpa lagi di pembahasan mengenai tips tips blogging. Di kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang cara membuat auto hide atau jenisnya spoiler yang biasa di temui di kaskus biasanya. Hide jenis ini biasa saya gunakan untuk implementasi pratice coding sehingga menuntut pembaca untuk melakukan proggramming sendiri baru melakukan perbandingan nantinya. Barangkali ada yang penasaran script dan bagaimana cara menggunakannya, langsung saja berikut pernjelasannya.

Auto-Hide (Spoiler)

Untuk membuat auto-hide atau istilahnya spoiler kalau di kaskus, kita cukup menambahkan beberapa script berikut yang nantinya di letakkan di postingan pada blogger.

<div style="margin: 5px 0px 0px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<b>Judul Spoiler</b>: <input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Tutup'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Buka'; }" style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; width: 55px;" type="button" value="Buka" />
</div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
Letakkan teks atau kode script (gambar atau video), link di sini   </div>
</div>
</div>
Untuk peletakan script diatas di letakkan di mode html postingan kalian, dan tidak akan berjalan jika di letakkan di mode compose postingan. Kelemahan auto hide ini di beberapa blogger yang belum support ketika di pratinjau atau mau di ubah isi teks di dalam auto hidenya tidak bisa di lakukan karena tombol buka nya hanya bisa di klik pada artikel yang sudah jadi saja.


Untuk itu, jika ingin mengganti isi auto hidenya letakkan pada tulisan merah yang saya tandai di script diatas. Sehingga kurang lebih hasilnya akan seperti berikut ini.

Judul Spoiler:
Letakkan teks atau kode script (gambar atau video), link di sini

Demikian penjelasan mengenai cara membuat auto-hide di blogger di pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian, sampai berjumpa di pembahasan berikutnya.

Monday, February 4, 2019

Mengatasi Artikel yang Hanya Muncul Satu Pada Home Blog dan Insert Jump Break

Assalamu'alaikum

Selamat siang para reader, selamat beraktifitas. Berawal dari salah satu permasalah blogging yang menimpa saya sejak awal memulai blogging di blogger. Yaitu kok artikel di home cuma muncul satu doang ya? Awalnya saya kira itu permasalahan mengenai templates atau bug mungkin, namun setelah di pikir pikir blog blog yang lain aman saja dan homenya muncul lebih banyak artikelnya. Dari situ saya mulai melakukan surfing ke beberapa artikel yang menjelaskan mengenai fenomena ini, anjay. 

Tuesday, November 28, 2017

Belajar GNS3 5 - VPCS di GNS3

Assalamu'alaikum

Selamat pagi, salam networking. Selamat beraktifitas di pagi hari ini. Btw mimin kemaren belum sempet update blog karena pusing memikirkan materi gaes xD. Sebagai permintaan maaf, saya sebagai admin yang baik hati dan tidak sombong berencana update beberapa material yang sudah saya oprek kemarin hari. Salah satunya materi tentang belajar virtualisasi gns3 yang satu ini. Yaitu tentang VPCS atau Virtual PC pada gns3. Langsung saja kita bahas, berikut penjelasan mengenai VPCS.

Knowing About VPCS

VPCS atau Virtual PC yang berakhiran s (banyak dalam bahasa inggris), adalah sebuah virtual pc yang bisa diterapkan dalam simulasi pada gns3. Sehingga kita tidak perlu membuat interface loopback yang banyak atau membuat virtual OS windows pada virtualbox untuk melakukan pengetestan seperti test ping atau tracert misalnya. VPCS sendiri merupakan salah satu fitur yang ada pada gns3 dan merupakan bagian cloud kalau kita deploy pada layar project. 

Konfigurasi VPCS

Langsung saja biar lebih paham, ada baiknya kita mulai lab berikut dengan mendeploy beberapa host yang merupakan cloud juga sebenernya. Di versi gns3 yang lain ada yang langsung disediakan device vpcsnya langsung. Kalo ngga salah versi terbarunya gaess. Setelah itu jangan lupa untuk mendeploy switch juga disini karena disini kita akan membuat jaringan LAN dengan network yang sama nantinya.


Untuk penarikan kabelnya, interface vpcs sendiri adalah nio_udpblablabla. Kalau mengkonfigurasi manualnya sendiri juga bisa yaitu pada menu nio_udpnya. Langsung saja, tarik kabel semisal untuk host2 pada nio udp yang paling atas atau 127.0.0.1 di port 20.000.
 

Tarik semua kabel, sehingga menghasilkan topology seperti gambar berikut. Sementara pc yang atas, kita coba arahkan ke interface loopback. Cek artikel Membuat Interface Loopback dan Remote RouterOS menggunakan Winbox, untuk memahami makna interface loopback yang diarahkan ke GNS3. Dengan begini, interface vpcs yang kita gunakan adalah :
  • 30000 yang diremote via 127.0.0.1:20000
  • 30001 yang diremote via 127.0.0.1:20001
  • 30002 yang diremote via 127.0.0.1:20002 

Pada dasarnya, VPCS itu adalah interface loopback juga. Hal ini dikarenakan untuk mengakses port 30000 misalnya, kita harus meremote menggunakan via 127.0.0.1 yaitu loopback dari windows itu sendiri. Setelah itu coba buka VPCSnya pada tab tools di gns3. Setelah itu akan muncul pop up command promt. Ketika kita menggunakan perintah show, maka akan muncul interface dari lawan vpcs yang kita buka tersebut. Yaitu :
  • VPCS1 : 20000 (port Lo1 VPCS), Remote port lawannya yaitu 30000
  • VPCS2 : 20001 (port Lo2 VPCS), Remote port lawannya yaitu 30001
  • VPCS3 : 20002 (port Lo1 VPCS), Remote port lawannya yaitu 30002
  • DST...   

Konfigurasi Ip

Setelah mengerti konsep interface loopback, kita coba langsung saja mengkonfigurasikan ip pada setiap host yang berada di lembar project gns3nya. Yang perlu dikonfigurasi pertama disini adalah ip dari setiap interface VPCS. Untuk memberi ip kesetiap interface nio udp, kita harus menggunakan vpcs di menu tools. Dan perintahnya cukup mudah yaitu :

ip 77.77.77.1 255.255.255.0 atau
ip 77.77.77.1 24 yang menandakan angka subnet mask yang kita inginkan
Selain itu, untuk mengganti kesetiap vpcs yaitu dengan menggunakan angka dari vpcs yang diinginkan.

 

Setelah itu kita juga bisa mengecek konfigurasi ip yang sudah kita terapkan tadi menggunakan perintah show. Pengecekkan wajib dilakukan untuk mencegah kesalahan konfigurasi yang kalian lakukan. Karena kita tidak menggunakan gateway, maka konfigurasi gateway setiap interface tidak di tampilkan. Namun, kalian juga bisa mengkonfigurasi gateway atau juga bahkan dns menggunakan perintah berikut.

ip 10.10.10.2 255.255.255.0 10.10.10.1 untuk gateway, atau
ip 10.10.10.2 24 10.10.10.1 atau,
ip 10.10.10.2 10.10.10.1 24

ip dns 10.10.10.1 untuk mengkonfigurasi DNS

Pengecekkan

Langkah terakhir yaitu pengecekkannya. Pengecekkan kita akan melakukannya menggunakan cmd yang diarahkan keinterface loopback windows asli. Artinya ini adalah loopback yang sebenernya ya walaupun vpcs juga loopback :ngakak:. Namun, pastikan sebelum melakukan pengecekkan, kita tambahkan dulu ip address pada interface loopbacknya. 

Disini saya menggunakan ip 77.77.77.4/24 untuk interface loopback saya. Setelah itu barulah coba test ping kesetiap device VPCS yang berada pada network tersebut. Untuk pengetestan di vpcs pun juga bisa yaitu menggunakan perintah ping sama seperti di cmd biasa.


Demikian penjelasan mengenai device VPCS pada gns3. Semoga artikel ini membantu kalian, dan memudahkan melakukan lab secara virtualisasi. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan letakkan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung. Salam networking!!

Wednesday, November 22, 2017

Job Experience 4 - Monitoring Jaringan Menggunakan Netwatch Mikrotik dan Email Alert

Assalamu'alaikum

Selamat siang, selamat beraktifitas, salam networking gaess. Jumpa lagi bersama admin yang tamvan, baik hati dan tidak sombong. Kali ini kita akan membahas lagi tentang beberapa pengalaman yang bisa saya bagikan pada teman teman sekalian. Materi yang akan saya jelaskan pada artikel kali ini adalah tentang monitoring jaringan. 

Monitoring jaringan sendiri adalah suatu metode untuk mengetahui status jaringan yang kita kelola. Metode monitoring yang akan kita gunakan kali ini adalah netwatch dengan mail alert. Langsung saja kita bahas pembahasan materinya pada penjelasan berikut ini. 

Topology

Kali ini tidak hanya penjelasan belaka, kita akan coba uji coba labnya dengan menggunakan topology pastinya. Untuk topology, kita bisa menggunakan contoh topology berikut ini. Karena bersifat real lab, maka saya berencana menggunakan perangkat cisco pada R1, R2 dan perangkat mikrotik di R3 dan R4. Untuk Router Central tetap akan menggunakan mikrotik karena ujicoba netwatchnya pada router ini.

Selain itu, untuk ip address, kita akan menggunakan network 10.10.10.0/24 sebagai network lokal dan ujicoba kali ini juga harus menggunakan internet. Dimana nantinya kita akan menggunakan alamat gmail sebagai pengirim dan yahoo sebagai penerima. Tentu saja, kalian bisa menggunakan mail server lainnya selain yang di uji cobakan disini.
Bagi yang ingin menggunakan virtualisasi untuk uji coba lab ini, kalian bisa menggunakan gns3 dengan topology seperti berikut ini. Karena kebetulan saya juga pakai gns3 untuk lab kali ini gaes :v. Seperti topology, siapkan device cisco 2 unit dan mikrotik 2 unit. Dan untuk cloudnya kita arahkan ke real interface pc atau laptop kalian gaess. Tepatnya interface NICnya. Note : bukan loopback ya!!

Konfigurasi R1 - R4

Untuk memulai monitoring nantinya, kita setup dulu device cisco dan mikrotik yang dikelola R.Centralnya. Yang perlu di konfigurasikan disini adalah ip address saja. Tujuannya agar R.central bisa mengakses kesetiap router yang dikelolanya. Contohnya akses seperti ping. Hal ini di karenakan metode netwatch adalah menggunakan sistem ping setiap interval waktu yang ditentukan.

R1#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip addr 10.10.10.11 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R2#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip addr 10.10.10.12 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh

[admin@MikroTik] > system identity set name=R3
[admin@R3] > ip addr add address=10.10.10.13/24 interface=ether1
[admin@MikroTik] > system identity set name=R4
[admin@R4] > ip address add address=10.10.10.14/24 interface=ether1
Setelah semua device dikonfigurasikan ipnya, jangan lupa untuk melakukan pengecekkan pada router central. Cek dengan menggunakan perintah ping ke setiap device router internal.
 

Konfigurasi Email Pengirim (Engine SMTP)

Setelah berhasil dikonfigurasi, kita konfigurasikan email pengirim yang akan router central gunakan. Email ini yang nantinya akan menjadi email pengirim alert setiap ada device router internal yang up maupun down. Untuk email pengirim disini saya akan menggunakan alamat gmail saya. 

Untuk mengkonfigurasi emailnya, terlebih dahulu kita cek ip dari smtp gmailnya. Setelah itu baru kita masukan ip tersebut pada Tools > Email. Konfigurasi emailnya cukup mudah, masukan server ip dan port. Untuk from, user dan password adalah alamat email kalian beserta password yang digunakan terhadap alamat emailnya.
 

Setelah email di konfigurasi, kita cek terlebih dahulu apakah email yang kita konfigurasi sudah berjalan dengan baik atau belum. Caranya, dengan mengklik pada tombol send email pada email setting lalu isikan pengirim dan penerima emailnya. Send email ini sama seperti kita melakukan email email seperti biasanya. Yang gapernah melakukan pesan email biasanya anak sosmed yak :v.
 

test akan berhasil jika email sudah diterima pada alamat email penerima yang sudah di send diatas. Kira kira contohnya akan seperti ss berikut ini.
 

Bagi yang gagal atau pada log biasanya muncul auth failed. Btw saya juga mengalaminya. Kira kira ss log nya seperti gambar dibawah. Hal ini dikarenakan keamanan pada akun googlenya gaess. Pastikan kalian mengallownya terlebih dahulu pada settingan aplikasi yang kurang aman di google settings.
 

Konfigurasi Netwatch

Setelah itu barulah kita konfigurasi netwatchnya. Pada tools netwatch, kita tambahkan rule baru dengan host device device internal yang sebelumnya kita konfigurasikan diatas. Intervalnya kalian bisa masukan seberapa lama waktu untuk refresh status devicenya. Dan timeout disini adalah down nya perangkat ketika hasil ping mencapai 1000ms. 


Lalu pada host 10.10.10.11 tersebut kita masukan rule up dan downnya. kira kira script send emailnya seperti contoh berikut ini. Script ini sama saja seperti kita test email sebelumnya. Hanya saja script ini bersifat otomatis ketika device 10.10.10.11 mengalami perubahan status seperti up dan down. Setelah itu lanjutkan konfigurasi netwatch untuk device lainnya.
 

Pengetestan

Yap, tahap akhirnya kita lakukan pengecekkan. Seperti yang terlihat di netwatch, status device semuanya adalah up. Namun, ketika kita mencoba mensimulasikan untuk mematikan device R1, maka status pada netwatch pun akan mengalami perubahan menjadi down.  



Dan pada email penerima, pemberitahuan atau notifikasi akan muncul. Memberitahukan bahwa device R1 Cisco sedang down sesuai dengan subject dan isi pesan email yang kita terapkan sebelumnya.
 

Notifikasi email, tidak hanya R1 saja. Namun semua device yang sudah di tambahkan di netwatch tadi akan termonitoring semua. Sehingga dalam management jaringan akan termaksimalkan ketika kita dapat informasi tentang status device yang sedang terjadi.
 

Kesimpulan Akhir

Mungkin sekedar informasi saja. Pada router Central akses internet adalah mutlak. Dan disarankan agar tidak down. Hal ini bertujuan agar netwatch setiap device internal tadi tetap akan diinformasikan melalui akses internet tersebut. Metode email alert ini biasanya sering diterapkan di perusahaan perusahaan yang memiliki kualitas jasa tingkat tinggi. 

Selain itu, metode ini sudah sedikit ketinggalan jaman menurut saya :v. Apalagi menggunakan alamat email yang disediakan google :v. Menggunakan alamat email yang disediakan google adalah sebuah kesalahan besar bagi perusahaan. Kecuali mereka mau membayar ke google atau mau membuat mail server sendiri.

Dibalik informasi bahwa email alert sudah ketinggalan jaman, mungkin solusi yang bisa diterapkan pada monitoring jaman now adalah menggunakan notifikasi pada sosial media misalnya. Contohnya saya sudah pernah mencoba bot telegram sebagai perantara notifikasi status device. Yang nantinya diharapkan bisa saya share suatu saat. Coming soon gaes :v.

Demikian penjelasan mengenai job experience ke4 tentang monitoring jaringan via email alert. Semoga artikel ini membantu dan memudahkan kalian memonitoring jaringan yang kalian kelola. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan letakkan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung, datang lain kali. Salam networking.

Tuesday, November 21, 2017

Belajar GNS3 4 : Remote Mikrotik Di GNS3 Menggunakan Winbox

Assalamu'alaikum

Selamat malam, salam networking. Move on dulu dari konfigurasi networking. Sekali kali kita coba konfigurasi virtualisasi. Di artikel kali ini, saya ingin sedikit berbagi tentang materi remote winbox pada routerOS yang bersifat virtual pada gns3. Lho emang bisa? bisa dong. Dengan menggunakan fitur loopback, kita bisa menjadikan PC kita sebagai device virtual di gns3. Langsung saja disimak pada materi kali ini gaess.



Menyiapkan Interface Loopback Windows

Pertama tama yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan terlebih dahulu interface loopback pada windows atau pc kita. Interface loopback sudah pernah saya jelaskan di artikel sebelumnya, cek cara membuat interface loopback di windows. Pembuatan interface loopback ini harus dilakukan agar, pc kita bisa menjadi salah satu device yang ada pada gns3. Kalian tentu bisa mendisable kembali interface tersebut pada network and sharing center.

Menyiapkan Perangkat Virtual

Setelah semua siap, barulah kita mulai lab gns3nya. Buka aplikasi gns3, lalu masukan qemu mikrotik, ethernet switch dan host yang merupakan salah satu cloud yang bisa diarahkan ke interface real pada windows. Kalian bisa memilih cloud ataupun host untuk di masukan ke dalam layar project. Cek juga cara menambahkan mikrotik qemu di gns3.

Konfigurasi Host atau Cloud

Setelah itu, kita konfigurasi host yang sudah di letakkan di layar project. Kita tambahkan interface loopback pada generic ethernetnya Nio. Sesuaikan nama interface loopback dengan yang tertera pada interface sharing and center windows. Karena nama interface saya ethernet2, maka kita tinggal menambahkan saja ethernet2 tersebut pada NIonya. 


Bagi yang mengalami kendala interface loopback tidak muncul pada Nio Gns3nya, seperti contoh pada gambar berikut. Ada step yang harus di tambahkan lagi. Kita hanya perlu merestart service npf pada cmd.
 

Pertama tama, buka cmd sebagai administrator. Kalian bisa search pada pc kalian. Cara ini juga bisa dilakukan pada windows 7 dan windows 8.
 

Setelah itu barulah kita restart service npfnya dengan menggunakan perintah seperti gambar berikut. Caranya mudah sekali, hanya mestop servicenya lalu menghidupkan kembali service tersebut.
 

Next step, jika interface Nio loopback windows sudah ditambahkan di hostnya. Tinggal kita sambungkan menggunakan kabel. Sambungkan saja ke interface host yang baru kita tambahkan seperti contoh berikut. Dan jangan lupakan switchnya. Alasannya, karena qemu mikrotik tidak bisa langsung diarahkan ke interface hostnya.
 

Konfigurasi Qemu RouterOS

Untuk membuktikan berhasil tidaknya, kita konfigurasi sedikit beberapa konfigurasi pada routerOS gns3nya. Setidaknya konfigurasikan identitas RouterOs dan ip address yang diarahkan ke hostnya. Karena saya disini menggunakan interface e0 pada qemu mikrotiknya, maka pada konfigurasi addressnya interface yang digunakan adalah interface ether1. Note : e0 pada gns3 sama dengan ether1 pada mikrotik RouterOS.
 

Langkah akhirnya, tinggal pengetestan menggunakan winboxnya. Cek pada tombol neighboard bagi yang menggunakan winbox lama yang winbox baru cek pada menu neighboards. Maka, identitas router yang sebelumnya di konfigurasi pada console gns3 akan muncul di winbox yang pc kita gunakan. Sampai tahap ini, kalian sudah bisa mengkonfigurasi routerOS Gns3 menggunakan aplikas winbox gaess.
 

Update Video

Untuk lebih jelasnya cek video berikut, cara setup atau install mikrotik di fitur qemu GNS3 sampai bisa di remote winbox.



Demikian penjelasan mengenai konfigurasi host loopback gns3 agar mikrotik qemu bisa diremote akses menggunakan winbox pc. Semoga artikel ini membantu kalian dan mempermudah kalian mempelajari virtualisasi komputer dan jaringan. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan letakan di kolom komentar. Terima kasih sudah berkunjung, salam networking.

Monday, November 20, 2017

Menambahkan Interface Virtual Loopback Pada Windows

Assalamu'alaikum

Selamat siang, salam networking. Selamat berjumpa lagi dengan mimin yang tamvan. Melenceng sedikit dari target material kita, kali ini saya ingin sedikit membahas tentang bagaimana cara mengkonfigurasi interface loopback pada windows. Tepatnya sih di windows 10 kalo yang mimin konfigurasi. Tapi ngga menutup kemungkinan untuk pengguna windows 7, windows 8 untuk mencobanya.

Knowing Loopback

Sedikit penjelasan mengenai loopback berdasarkan sedikitnya pengetahuan saya :v, loopback adalah sebuah virtual interface atau sering disebut interface loopback yang bisa digunakan oleh device yang berada dalam suatu jaringan. Tentu saja, interface virtual ini bisa diisikan ip address yang tentu saja ip address virtual juga. 

Interface loopback sering digunakan dalam materi routing seperti materi routing yang pernah kita bahas sebelumnya. Loopback sering digunakan sebagai address yang menandakan identitas device, identitas diri sendiri dan juga sering disebut sebagai address 127.0.0.1. Dan juga loopback bisa digunakan sebagai virtual interface sebanyak apapun yang kita inginkan. 

Selain itu jika kita membahas loopback pada windows, loopback tersebut bisa dikombinasikan pada simulator seperti gns3 atau virtualbox. Dan tentunya akan sangat membantu kalian untuk mempelajari jaringan internet dengan menggunakan metode virtualisasi atau sering saya sebut hemat energi :v. Dan karena hal tersebut, saya berencana untuk membahas artikel ini.



Menambahkan Interface Loopback

Untuk menambahkan interface loopback, sebenarnya sangat mudah sekali. Kalian bisa menemukan 1000 cara atau kurang, yang bisa ditemukan oleh mbah google. termasuk saya yang kebetulan baru membahas materi ini :v. Untuk menambahkan interface loopback pada kolom search windows kalian bisa melakukan search hdwwiz. Pastika penulisannya benar ya, bukan HDD gaes. 

Setelah itu pop up akan muncul, untuk melakukan penambahan hardware wizard. Pada step ini next, saja.
 

Setelah itu pilih opsi install secara otomatis, lalu next.
 

Step step sebelumnya diskip saja, hingga ke tahap ini. Di tahap ini, kalian pilih pada hardware tipe network adapters. Di tipe ini kalian akan bisa memilih banyak opsi network tools hardware yang bisa kita gunakan.


Untuk loopback sendiri, kalian bisa menemukannya pada microsoft, tepatnya model Microsoft KM-Test Loopback Adapter. Beberapa tipe windows, kadang berbeda namanya, intinya cari nama loopback saja pada add hardwarenya.
 

Lalu loopback yang sudah dipilih tadi, tinggal di install saja. Klik next untuk melanjutkan.
 

Setelah selesai diinstall klik finish untuk menuntaskan wizardnya.
 
Ditahap akhir, kalian bisa melihat pada network and sharing center. Disana terlihat interface kalian akan bertambah dengan interface loopback yang baru. Dengan demikian interface ini nantinya akan bisa digunakan untuk gns3 atau virtualbox yang akan saya bahas pada artikel yang berbeda.
 

Sekedar catatan, ketika interface loopback diaktifkan. Beberapa fungsi akan mengalami gangguan. Hal ini dikarenakan interface dan asli akan di bentrokan dengan interface virtual loopback tersebut. Sebagai contoh, fail remote akses routerOS via mac address. Untuk mencegah hal tersebut, kalian bisa mendisable interface loopbacknya sewaktu waktu ketika kalian tidak membutuhkannya. 

Update Video

Untuk lebih jelasnya saya juga menyediakan video berikut, cara setup atau install mikrotik di fitur qemu GNS3 sampai bisa di remote winbox via loopback windows.



Demikian penjelasan mengenai penambahan interface loopback pada windows atau PC. Semoga membantu. Saran dan pertanyaan bisa letakkan di komentar. Sekian dari saya, terima kasih sudah berkunjung. Salam networking.

Tuesday, November 7, 2017

Lab 48 MikroTik - Simple Queue Limit Lokal

Assalamu'alaikum

Selamat pagi teman teman, salam networking. Masih melanjutkan lab bandwidht sebelumnya. Mungkin terlihat lebih kompleks, karena sebelumnya kita hanya memanagement satu user saja. Di Lab kali ini kita akan coba memanagement bandwidth, bagaimana cara mamaksimalkan quality of service dari sebuah jaringan yang kita kelola dengan cara melimit per user. 


Topology

Untuk topology, tidak terlalu jauh berbeda dari lab sebelumnya. Di topology kali ini kita akan menggunakan 2 user. Sehingga total bandwidth yang diberikan adalah pembagian terhadap dua user tersebut. 

Limit Per Lokal

Metode limit per lokal adalah metode yang digunakan ketika kita ingin menggrupkan anggota tertentu atau lokal tertentu. Sehingga semua device yang berada pada grup tersebut berada pada limit yang sama. Sebagai contoh kita ingin melimit grup android karena update playstorenya cukup memakan bandwidth yang besar. Sebelumnya pun juga pernah saya bahas materi ini di limitasi android. Bagi yang penasaran bisa cek di link berikut ini.
 

Karena sesuai dengan penggunaannya, limit ini sangat tidak dianjurkan untuk melimit per usernya. Dikarenakan limit yang diberikan pada semua user pada jaringan lokal tersebut akan saling berebut bandwidth. Bagi saya, kadang kadang limit seperti ini bisa digunakan ketika ada suatu grup user di jaringan, dimana grup ini cukup memeras penggunaan bandwidth, maka seluruh isi grup digabungkan pada limitasi bandwidth yang sama sehingga mereka akan berebut kecepatan bandwidth yang saya berikan :v.
 

Limitasi Per User

Dari metode diatas, kita jadi tau bahwa limitasi perlokal adalah limitasi max yang diberikan ke semua user yang berada pada target lokal dengan netmask tertentu. Karena hal tersebut, kita bisa memberikan limitasi per user ketika kita ingin perusernya tidak saling berebut bandwidth.
 
 

Lalu bagaimana jika di suatu perusahaan terdapat banyak user. Apakah kita harus melimit per user agar bandwidth yang kita punya dapat diberikan secara merata ke semua user? Jawabannya tidak, menurut saya bandwidth yang dimiliki perusahaan itu tidak perlu dilimit. Pengecualian buat provider mungkin iya. Bagi perusahaan yang keuntungannya besar itu, pembayaran bulanan bandwidth adalah hal yang mudah. 

Kecuali jika ada beberapa user atau koneksi tertentu seperti update windows, download film, atau semacamnya yang memang benar benar benar mengganggu ketika sedang rush hours (jam sibuk) dan komplenan pun banyak :v. Kalian harus turun tangan untuk membuat beberapa rule untuk mengecek koneksi atau user siapa yang sedang mengganggu. Dalam hal ini langkah yang paling tepat adalah melimit koneksi tersebut, daripada mematikan koneksi si user walaupun kalian sendiri tau siapa pelakunya hehe. 

Demikian penjelasan lanjutan dari lab sebelumnya, semoga ada manfaatnya. Dan penjelasan detail mengenai strategi quality of service pada jaringan lokal mungkin akan saya bahas pada lab selanjutnya. Sekian dari saya, saran da pertanyaan silahkan lemparkan di kolom komentar. Sampai berjumpa lagi di lab selanjutnya. Salam networking.

Friday, March 17, 2017

Upgrade Unifi Firmware

Assalamu'alakum

Selamat pagi, salam opreker. Ketemu lagi dengan saya sendiri yang selalu sendiri tak ada yang menemani. Kali ini saya ingin membahas sedikit tentang upgarade firmware unifi. Masih lanjutan dari artikel yang kemarin, terkait masalah pada adopting. 


Banyak faktor terkait masalah pada adopting, apakah itu dari user dan password yang berbeda dari setelan pabrik, controller unifi dengan unifi device tidak terhubung dalam jaringan, atau juga bisa karena firmware yang masih dalam versi lawas. Kali ini lain masalahnya, wifi yang sudah kita konfigurasi tidak muncul pada list wifi. Setelah dicek demi cek si unifi device minta upgrade ke versi terbaru. Mungkin ini dimaksudkan untuk menyesuaikan versi dari controller dengan devicenya.

SSH Unifi Access

Untuk mengupgrade unifi sebenernya bisa menggunakan tombol upgrade pada controller. Namun, karena hal tertentu seperti versi yang terlalu lawas antara unifi device dengan controllernya kita harus menggunakan metode lain untuk mengupgradenya. Ya benar, metodenya menggunakan ssh. Nantinya, kita akan menggunakan perintah upgrade pada ssh tersebut sesuai panduan dari owner website, ubntnya. 

Upgrade Firmware Via Local

Untuk mengupgrade disini saya memberikan dua metode. Via local, yaitu dengan mendownload firmwarenya terlebih dahulu lalu mengupgradenya via explorer. Atau langsung upgrade via jaringan (metode ini terlebih dahulu harus mengkoneksikan ke unifi agar terhubung ke internet).

Untuk upgrade via local, kalian bisa akses lokasi folder yang nantinya akan tempat mounting controller unifi. Lokasi foldernya biasanya terletak pada folder C:\\*user*\Ubiquity Unifi\dl\firmware.


Untuk mengakses unifi via ssh kita bisa menggunakan software putty. Karena disini saya ingin mencoba upgrade via local, maka otomatis antara unifi device dengan controller (pc saya) langsung terhubung secara peer to peer via adaptor PoE. Akses menggunakan ip default dengan port ssh. Ketika terhubung, login sebagai user ubnt dengan password ubnt.

Unifi ini menggunakan busybox sebagai sistem operasinya. Untuk mengetahui informasi device unifi yang kita remote, kita bisa gunakan perintah info.


Sebelum upgrade via local, terlebih dahulu download firmware unifi sesuai dengan unifi yang kalian gunakan. Kalian bisa mendownloadnya pada link berikut.


Jika sudah di download, letakan saja file yang di download tadi pada salah satu firmware yang saya tunjukan sebelumnya. Lalu ubah nama file tersebut menjadi firmware.bin.


Setelah itu, upgrade saja unifinya menggunakan perintah upgrade. Lalu akses ip controller beserta port file mountingnya dan jangan lupa lokasi folder disesuaikan.

Upgrade Firmware Via Internet

Kalo merasa ribet dengan metode pertama, kita harus mendownload firmware terlebih dahulu lalu diarahkan kefolder mountingannya. Maka ada cara kedua yang mungkin bisa menarik minat anda. Ya, walaupun metode kedua tidak berbeda ribetnya dengan metode pertama.

Syarat upgrade via internet adalah, pastikan unifi anda sudah bisa konek internet (sudah bisa ping google). Dan kekurangan yang saya temukan disini adalah kita tidak bisa mengubah ip pada interface unifi walaupun sudah menggunakan ssh (mungkin dikarenakan ip unifi sudah tersetup di controllernya). Namun, disini kita masih bisa setting dns dan route :D.

Mengkoneksikan Unifi Ke Internet

Disini kita berakal saja ingin menyeting jaringannya seperti apa. Apakah langsung direct internet lewat router dengan menggunakan network si ip default unifi untuk interface yang mengarah ke unifi, atau juga bisa menggunakan vlan (jika anda menggunakan jaringan kantor dan sama sekali ip interface router tidak boleh diubah) :D. Itu semua tergantung anda sebagai admin jaringan

Bagi kalian yang kelas karyawan dan tidak memiliki router yang bisa digunakan untuk upgrade unifi dan terpaksa menggunakan router jaringan di kantor :D, maka saya sediakan sedikit tutor pada link berikut. 

Dan untuk memberikan gateway dan dns pada unifi bisa menggunakan script atau konfigurasi berikut ini. Note : ip gateway dan dns disesuaikan dengan ip router yang kalian gunakan.

route add -net default gw 192.168.1.1
echo "nameserver 192.168.1.1" > /etc/resolv.conf

Sebelum melakukan upgrade, source downloadnya disimpan dulu. Kalian bisa mendapatkan source download pada link ubnt sebelumnya pada link berikut. Disimpan source pada salah satu firmware yang ingin di download untuk meletekan pada ssh nantinya.


Jika sudah, pastekan sourcenya pada perintah setelah perintah upgrade. Tunggu proses download selesai, dan upgrade akan berhasil setelah penginstallan. Note, unifi tidak akan melakukan upgrade/gagal upgrade, jika firmware dengan device model tidak sama. 


Jika sudah diupgrade, otomatis system akan melakukan reboot. Keterangan reboot bisa seperti tampilan berikut ini.


Jika sudah selesai reboot, otomatis pada unifi controller device yang sudah teradopt, wifi yang dikonfigurasi pada unifi sudah muncul pada wifi list. Selain itu, username dan password unifi (ssh) akan mengikut user dan password panel controller. Dan terakhir, kita sudah bisa mengkonfigurasi ip si unifi :D.


Demikian cara upgrade firmware unifi, semoga bisa memudahkan anda dalam menjalankan sistem unifi. Semoga bermanfaat, sekian, saran dan pertanyaan silahkan masukan di kolom komentar. Terima kasih, salam opreker.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment