Showing posts with label Cisco. Show all posts
Showing posts with label Cisco. Show all posts

Tuesday, November 21, 2017

Cisco EIGRP : Lab 5 - Filtering Menggunakan AD


Assalamu'alaikum

Selamat malam, salam networking. Berjumpa lagi di malam yang panjang ini bersama admin kurang kerjaan. Btw, ane lagi butuh kerjaan njay :v. Yang mau nawarin project atau sesuatu yang berkaitan dengan IT bisa kontak saya ke alfafarhan.oktober98@gmail.com. Barangkali ada sesuatu yang bisa kita kembangkan bersama dengan menginvestasikan waktu saat ini. 

Lanjut, kali ini saya berencana membahas materi cisco lagi. Kali ini masih di bagian filtering route. Metode yang digunakan kali ini adalah dengan menggunakan AD atau Administrative Distance. Apa itu AD dan bagaimana fungsinya serta bagaimana cara menggunakannya pada filtering routing eigrp. Langsung saja kita simak penjelasan berikut ini.

Administrative Distance

Sesuai namanya kita, akan filter routing list kali ini menggunakan metode AD. Ad sendiri adalah administrative distance. Sama seperti distace distance routing biasanya, AD seperti pemilihan jalur routing. Semakin kecil AD yang digunakan routing maka, jalur tersebut lah yang akan digunakan sistem routing. Berdasarkan penjelasan dari cisco, distance pada EIGRP memiliki 2 distance. Yaitu untuk internal 90 dan externalnya 170. 

Ketika routing distance semakin kecil maka jalur tersebut yang akan digunakan hop EIGRP. Hal ini biasanya terjadi ketika ada multi gateway yang mengarah ketujuan yang sama. Dan sudah pasti jalur routing statik yang memiliki distance paling terkecil dibanding routing dynamic lainnya (distance : 1) akan dipilih sebagai jalur utama. Sementara itu pada distance di device cisco, ketika kita menggunakan distance 255 pada routing eigrp, maka jalur tersebut akan di filter. Sistemnya akan sama seperti deny network tertentu.

Topology

Langsung saja kita mulai labnya. Pertama tama siapkan topologynya terlebih dahulu. Tentu saja kalian bisa menggunakan metode virtualisasi atau bahkan real device sekalipun. Untuk virtualisasi kalian bisa mengecek pada totalink, bisa kalian cari sendiri. Dan untuk topologynya kita akan menggunakan topology berikut. Sama seperti routing cisco cisco sebelumnya, kita akan menggunakan interface serial pada R1 dan R2. Dan juga untuk addressnya disesuaikan dengan routernya.

Persiapan Konfigurasi

Sebelum mengkonfigurasi filtering ADnya, kalian buat terlebih dahulu konfigurasi berikut ini. Seperti biasa dasar setup ip dan konfigurasi routing tidak dijelaskan lebih lanjut. Kalian bisa mengecek artikel EIGRP configuration yang sudah pernah saya bahas pada awal awal routing EIGRP. Langsung saja yang perlu di persiapkan pada konfigurasi awal yaitu:
  • Setting ip setiap interface termasuk loopback 
  • Setting EIGRP 10 dengan network directly connected termasuk loopback dengan settingan No auto-summary. 

Konfigurasi Filtering AD

Untuk mengkonfigurasi filtering ad tertentu, kita buat dulu network yang baru yang nantinya akan digunakan untuk filtering adnya. Kita buat saja network 33.33.33.3 (loopback) pada R3. Lalu langsung distribusikan pada routing eigrpnya.

R3(config)#int lo1
R3(config-if)#ip addr 33.33.33.3 255.255.255.255
R3(config-if)#ex
R3(config)#router eigrp 10
R3(config-router)#net 33.33.33.3
Lalu pada R2 atau R1, cek routing tabelnya. Pastikan bahwa network 33.33.33.3 sudah berada pada tabel routing R2 tersebut.

R2(config)#do sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
       i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2
       ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route
       o - ODR, P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       1.1.1.1 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:01:00, Serial1/0
     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       2.2.2.2 is directly connected, Loopback0
     33.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       33.33.33.3 [90/156160] via 23.23.23.3, 00:00:10, FastEthernet0/0
     3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       3.3.3.3 [90/156160] via 23.23.23.3, 00:02:36, FastEthernet0/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       23.23.23.0 is directly connected, FastEthernet0/0
     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial1/0

Konfigurasi Distance Routing

Setelah itu, kita ubah distance pada R2 di network 33.33.33.3 yang telah disetting pada R3 menjadi 255. Tujuannya agar network tersebut tidak muncul pada tabel routing baik pada R2 maupun R1. Caranya : Pertama, setting access list yang berisi pengizinan untuk network 33.33.33.3. Bukan berarti dizinkan, tapi hanya sebagai patokan number access listnya agar network 33.33.33.3 bisa disetting distancenya pada routing EIGRP.

Note : Access list ini hanya sebagai script konfigurasi yang nantinya akan diarahkan pada konfigurasi distance routing eigrp 10

R2(config)#access-list 7 permit 33.33.33.3
Setelah itu barulah kita ubah distance routing eigrpnya. Dengan akses list 7 yang sudah kita buat diatas, kita akan merubah distance routing terhadap network 33.33.33.3. Di konfigurasi ini yang perlu diperhatikan adalah angka 7, dimana angka7 ini adalah nomor akses list yang kita buat sebelumnya.

R2(config-router)#distance 255 0.0.0.0 255.255.255.255 7

Pengecekkan

Setelah di filter, kita coba lakukan pengecekkan pada tabel routing R2 maupun R1. Karena kita memfilternya pada R2, otomatis R1 juga tidak akan mendapatkan tabel routing yang di advertising R2. Untuk log penggantian advertisingnya kira kira akan seperti ini.

*Mar  1 00:06:53.431: %DUAL-5-NBRCHANGE: IP-EIGRP(0) 10: Neighbor 23.23.23.3 (FastEthernet0/0) is down: route configuration changed
*Mar  1 00:06:53.431: %DUAL-5-NBRCHANGE: IP-EIGRP(0) 10: Neighbor 12.12.12.1 (Serial1/0) is down: route configuration changed
*Mar  1 00:06:54.171: %DUAL-5-NBRCHANGE: IP-EIGRP(0) 10: Neighbor 12.12.12.1 (Serial1/0) is up: new adjacency
Dan untuk tabel routingnya kira kira akan seperti berikut ini. Dimana network 33.33.33.3/32 tidak muncul lagi pada tabel routing.


R2(config)#do sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
       i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2
       ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route
       o - ODR, P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       1.1.1.1 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:00:02, Serial1/0
     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       2.2.2.2 is directly connected, Loopback0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       23.23.23.0 is directly connected, FastEthernet0/0
     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial1/0
Demikian penjelasan mengenai filtering AD pada lab cisco routing. Semoga membantu kalian. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan bisa letakkan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung, salam networking.

Thursday, November 16, 2017

Cisco EIGRP : Lab 4 - Filtering Ganjil Genap

Assalamu'alaikum

Selamat malam, salam networking. Sorry late update, kemarin mimin ngga sempet megang si cinta :". Note : PC maksudnya gaes :v. Pada malem ini, saya masih ingin melanjutkan materi tentang advance routing pada cisco. Dan masih di materi filtering routingnya. Kali ini kita akan coba filtering genap dan ganjil. Yang dimaksud disini itu genap dan ganjil ip hostnya gaes. Ip host itu ip yang digunakan pada physicnya biasanya ip yang paling belakang. Langsung cek tkp gan.

Topology

Kita bisa menyetting filter agar filternya hanya berdasarkan ganjil atau genap. Cara yang digunakan adalah menggunakan access list. Dan settingan access list yang digunakan adalah menggunakan address selang satu (sekali terima sekali tidak). Address tersebut adalah 0.0.0.0 atau 0.0.0.1 dengan address wildcard 255.255.255.254 (aslinya 0.0.0.1). Penasaran bukan? Berikut topology yang kita gunakan.

Persiapan

Sebelum memfilter, kita konfigurasikan terlebih dahulu konfigurasi berikut ini.
  • Setting ip address pada setiap interface sesuai topology termasuk loopback0
  • Setting router eigrp 10 dengan network 0.0.0.0 dan no auto-summary.

Konfigurasi Interface Loopback

Jika sudah, kita setting loopbacknya dengan angka akhir yang berbeda baik ganjil dan genap. Kita setting pada interface lo 1-8 pada R1. Dan jangan lupa di advertise menggunakan routing eigrp 10 agar R2 dan R3 mendapatkan table routingnya.

R1(config)#int lo1
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.1  255.255.255.255
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo2
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.2  255.255.255.255
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo3
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.3  255.255.255.255
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo4
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.4  255.255.255.255
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo5
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.5  255.255.255.255
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo6
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.6  255.255.255.255
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo7
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.7  255.255.255.255
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo8
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.8  255.255.255.255
R1(config-if)#ex
Jika sudah maka pada tabel routing R2 atau R3 akan muncul ip yang baru disetting pada R1.

R2(config)#do sh ip ro
------------------------------------------------------

     1.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D       1.1.1.0 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:42, Serial1/0
     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       2.2.2.2 is directly connected, Loopback0
     3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       3.3.3.3 [90/409600] via 23.23.23.3, 01:14:40, FastEthernet0/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       23.23.23.0 is directly connected, FastEthernet0/0
     11.0.0.0/32 is subnetted, 8 subnets
D       11.11.11.8 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:42, Serial1/0
D       11.11.11.3 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:46, Serial1/0
D       11.11.11.2 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:46, Serial1/0
D       11.11.11.1 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:46, Serial1/0
D       11.11.11.7 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:48, Serial1/0
D       11.11.11.6 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:48, Serial1/0
D       11.11.11.5 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:48, Serial1/0
D       11.11.11.4 [90/2297856] via 12.12.12.1, 01:14:48, Serial1/0

     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial1/0

Konfigurasi Filter Genap

Kalau sudah muncul, kita setting access listnya. Pertama kita coba filter yang genap saja. Artinya kita disini hanya memunculkan yang ganjil saja gaes. Ingat!! Gunakan address beserta address wildcard yang telah disebutkan. Wildcard disini difungsikan sebagai identitas ganjil genapnya, sedangkan netmask 255.255.255.254 semacam allow loncatan address host. 

Kita anggap kedua perintah tersebut sebagai loncatan untuk setiap bilangan ganjil, artinya 1,3,5, dst. Setelah itu jangan lupa, kita masukan konfigurasi access listnya pada routing EIGRP-nya. Oiya, metode akses list yang digunakan disini adalah metode in pada interface s1/0 pada R2. Sehingga dengan begitu, R3 juga tidak akan mendapatkan filtering yang tidak diinginkan R2.

R2(config)#access-list 5 permit 0.0.0.1  255.255.255.254
R2(config)#router eigrp 10
R2(config-router)#distribute-list 5 in s1/0
 
Maka pada tabel routing network dengan bilangan genap tidak akan muncul pada tabel routing. 

R2#sh ip ro
------------------------------------------------------

     1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       1.1.1.1 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:00:09, Serial1/0
     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       2.2.2.2 is directly connected, Loopback0
     3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       3.3.3.3 [90/409600] via 23.23.23.3, 02:41:35, FastEthernet0/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       23.23.23.0 is directly connected, FastEthernet0/0
     11.0.0.0/32 is subnetted, 4 subnets
D       11.11.11.3 [90/2297856] via 12.12.12.1, 02:41:37, Serial1/0
D       11.11.11.1 [90/2297856] via 12.12.12.1, 02:41:42, Serial1/0
D       11.11.11.7 [90/2297856] via 12.12.12.1, 02:41:42, Serial1/0
D       11.11.11.5 [90/2297856] via 12.12.12.1, 02:41:42, Serial1/0

     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial1/0

Konfigurasi Filter Ganjil

Sekarang kita coba filter yang ganjil saja, artinya kita hanya mengizinkan address dengan host id yang genap saja. pertama hapus dulu filter yang genap. Baru setelah itu, kita buat filter untuk yang ganjilnya. Dan berbeda dari sebelumnya, wildcard 0.0.0.0 digunakan untuk loncatan address host genap.

R2(config)#no access-list 5 permit 0.0.0.1  255.255.255.254
R2(config)#access-list 5 permit 0.0.0.0  255.255.255.254
Setelah itu, konfigurasi access-listnya diletakkan pada konfigurasi routing EIGRPnya. Dengan memasukan distributed listnya.

R2(config)#router eigrp 10
R2(config-router)#distribute-list 5 in s1/0
Maka yang terjadi pada tabel routing adalah semua network dengan address akhir ganjil pada R1 tidak akan muncul pada tabel routing router R2 dan R3. Ya walaupun ngga terlalu beraturan gaes. Tapi dengan begini, filter ganjil sudah berhasil dilakukan.

R2#sh ip ro
------------------------------------------------------

     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       2.2.2.2 is directly connected, Loopback0
     3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       3.3.3.3 [90/409600] via 23.23.23.3, 02:48:55, FastEthernet0/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       23.23.23.0 is directly connected, FastEthernet0/0
     11.0.0.0/32 is subnetted, 4 subnets
D       11.11.11.8 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:02:00, Serial1/0
D       11.11.11.2 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:02:00, Serial1/0
D       11.11.11.6 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:02:03, Serial1/0
D       11.11.11.4 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:02:03, Serial1/0

     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial1/0
R2(config)#
Pertanyaannya. Kenapa network 1.1.1.1/32 tidak muncul pada tabel routing? Karena network tersebut adalah ganjil yang berasal dari R1. Dan bagaimana cara kita memunculkannya lagi? Mudah sekali, tinggal tambahkan access list pada access list 5 seperti yang dikonfigurasikan sebelumnya.

R2(config)#access-list 5 permit 1.1.1.1
Maka, otomatis table routing 1.1.1.1 akan muncul kembali pada table routing R2 dan R3. Karena access list 5 juga merupakan distibute list yang sudah ditambahkan, maka saat menambahkannya lagi kita tidak perlu mendistribute list lagi gaes.
R2(config)#do sh ip ro
----------------------------------------------------------------
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
       i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2
       ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route
       o - ODR, P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       1.1.1.1 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:02:17, Serial1/0
     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       2.2.2.2 is directly connected, Loopback0
     3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       3.3.3.3 [90/156160] via 23.23.23.3, 00:08:54, FastEthernet0/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       23.23.23.0 is directly connected, FastEthernet0/0
     11.0.0.0/32 is subnetted, 4 subnets
D       11.11.11.8 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:03:01, Serial1/0
D       11.11.11.2 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:03:03, Serial1/0
D       11.11.11.6 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:03:03, Serial1/0
D       11.11.11.4 [90/2297856] via 12.12.12.1, 00:03:03, Serial1/0
Demikian penjelasan pada artikel filtering genap ganjil kali ini. Semoga membantu, sekian dari saya saran dan pertanyaan bisa letakkan di kolom komentar. Terima kasih sudah berkunjung, salam networking.

Tuesday, November 14, 2017

Cisco EIGRP : Lab 3 - Filtering Prefix List Out

Assalamu'alaikum

Selamat malam teman teman, salam networking. Masih melanjutkan lab sebelumnya. Berbeda dari lab lainnya, lab ini kita pisahkan supaya mereka tidak bertengkar xD. Materinya sih sama, alasan materialnya dipisah karena kita harus mengulang ulang materi agar mudah mengerti dan juga mudah mengingat konfigurasinya guys. Berbeda dari yang sebelumnya menggunakan metode IN pada router2, kali ini kita akan menggunakan metode OUT pada R2 yang menuju R3. Sehingga hanya R2 yang mendapatkan table routing, sedangkan R3 tidak. 

Topology

Masih menggunakan prefix list, namun kali ini kita menggunakan mode out pada distribute prefixnya. Walaupun berbeda mode, tapi hasilnya pun akan sama seperti lab sebelumnya. Namun, disini kita akan memfilter prefix 28 sampai prefix 30. Dan konfigurasi yang dilakukan juga akan lebih detail. Berikut topologynya. 

Konfigurasi Deny Accept Pada R2

Sebelum memulai konfigurasi prefix-listnya, setting dulu konfigurasi berikut.
  • Settingan ip address di setiap interface termasuk loopback 
  • Setting routing EIGRP di setiap router dengan settingan network 0.0.0.0 dan menggunakan no auto-summary. 
  • Setting loopback tambahan pada R1 dengan ip yang bervariasi subnetnya (samakan saja seperti pada lab sebelumnya). Lab 2 Cisco Routing : EIGRP - Filtering Prefix List IN
  • Jangan lupa di advertise loopback variasinya guys.
Jika semuanya sudah dikonfigurasi seperti perintah, sekarang tinggal konfigurasi prefix-listnya. Berbeda dari yang sebelumnya, akses list kali ini gunakan konfigurasi sebagai berikut.
 
R2(config)#ip prefix-list EIGRP_OUT seq 5 deny 11.11.11.0/24 ge 28 le 30
R2(config)#ip prefix-list EIGRP_OUT seq 10 permit 0.0.0.0/0 le 32
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, pada konfigurasi diatas kita akan memfilter subnet 28 sampai subnet 30 di network 11.11.11.0/24. Jika sudah tinggal kita distribusikan konfigurasinya pada routing EIGRPnya.

R2(config)#router eigrp 10
R2(config-router)#distribute-list prefix EIGRP_OUT out
Seperti judul, kita mengkonfigurasi distribusi prefixnya menggunakan mode out sehingga proses filternya akan dilaksanakan pada saat keluar interface. Konsepnya seperti ini, jika kita menyetting mode IN, maka filter akan dilakukan hanya untuk paket yang masuk kedalam router. Sehingga bisa dibilang router tidak akan mengizinkan masuk paket tertentu. Namun, berbeda halnya dengan mode OUT.

Filter yang diletakkan pada mode OUT, filter tersebut akan bekerja sebelum paket keluar dari router. Sehingga bisa dibilang router tidak akan mengadvertise/ mendistribusikan suatu network ke router lain.  

Hasil Akhir

Jika kalian mengkonfigurasi loopback seperti lab sebelumnya, maka setelah kita membuat prefix list pada routing EIGRP, tabel routing dari R2 dan R3 tidak akan ada subnet 28, 29 dan 30 pada network 11.11.11.0/24.

R3#sh ip ro
------------------------------------------------------

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       1.1.1.1 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:12:08, FastEthernet0/0
D    2.0.0.0/8 [90/409600] via 23.23.23.2, 00:15:47, FastEthernet0/0
     3.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C       3.3.3.3/32 is directly connected, Loopback0
D       3.0.0.0/8 is a summary, 00:15:48, Null0
     23.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C       23.23.23.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
D       23.0.0.0/8 is a summary, 00:15:51, Null0
     11.0.0.0/8 is variably subnetted, 4 subnets, 4 masks
D       11.11.11.0/27 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:07:59, FastEthernet0/0
D    12.0.0.0/8 [90/2195456] via 23.23.23.2, 00:15:53, FastEthernet0/0

Kesimpulan

Dua metode entah itu IN maupun OUT, bukan berdasarkan topology. Tapi berdasarkan konsepnya. Ketika IN, maksudnya tidak akan menerima network tertentu dari router manapun. Maka OUT adalah tidak akan mengadvertise network tertentu ke router manapun. 

Demikian penjelasan singkat mengenai filtering prefix list IN dan OUT. Semoga penjelasan saya mudah dimengerti. Yang masih bingung dan jangan bisa langsung tanyakan pada kolom komentar. Terima kasih sudah berkunjung, salam networking.  

Cisco EIGRP : Lab 2 - Filtering Prefix List IN

Assalamu'alaikum

Selamat sore, salam networking. Masih melanjutkan lab advance cisco, dan masih di materi filtering routing. Kali ini kita akan membahas cara filter prefix tertentu agar tidak prefix tertentu tidak di berikan akses. Hal ini juga kadang dilakukan untuk menghilangkan beberapa prefix ganda. Sehingga kita bisa memberikan prefix tertentu saja yang ingin kita allow untuk melewati routing advertise yang kita broadcast ke seluruh jaringan. 

Note : Biasakan membaca tuntas, karena materi cukup berat :v

Topology

Jika sebelumnya kita memfilter network tertentu. Maka sekarang saatnya untuk memfilter subnet tertentu. Pada kali ini kita akan menggunakan prefix list untuk memfilternya. Karena materi kali ini, menggunakan metode IN, maka kita bisa menentukan filternya apakah subnet-subnet tersebut boleh masuk atau tidaknya kedalam tabel routing.

Konfigurasi

Sebelum mengkonfigurasi, kita setting terlebih dahulu konfigurasi berikut.
  • Ip address di setiap interface termasuk loopback
  • Setting routing EIGRP dengan network 0.0.0.0 dan no auto summary (semua ip yang dibuat akan langsung diadvertise ke router eigrpnya). Pada semua router.
Setelah itu, kita konfigurasikan loopback baru yang bervariatif pada R1. Loopback yang bervariatif ini yang nantinya akan kita gunakan untuk kita filtering.

R1(config)#int lo1
R1(config-if)#ip addr 11.11.11.1  255.255.255.224
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo2
R1(config-if)# ip addr 11.11.11.129  255.255.255.248
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo3
R1(config-if)# ip addr 11.11.11.193  255.255.255.252
R1(config-if)#ex
R1(config)#int lo4
R1(config-if)# ip addr 11.11.11.234  255.255.255.240
R1(config-if)#ex
Setelah itu jangan lupa loopback yang sudah kita buat di advertise pada router1. Hal ini bertujuan agar network tersebut juga terdapat pada tabel routing pada router2 dan router3.

R1(config-router)#net 11.11.11.0 255.255.255.224
R1(config-router)#net 11.11.11.128 255.255.255.248
R1(config-router)#net 11.11.11.192 255.255.255.252
R1(config-router)#net 11.11.11.224 255.255.255.240
Setelah itu kita cek pada tabel routing router 2 atau router 3. Dalam tabel pasti network dengan 11.11.11.0/24 kebawah pasti telah tersetting.

R3#sh ip ro
------------------------------------------------------

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       1.1.1.1 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:12:08, FastEthernet0/0
D    2.0.0.0/8 [90/409600] via 23.23.23.2, 00:15:47, FastEthernet0/0
     3.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C       3.3.3.3/32 is directly connected, Loopback0
D       3.0.0.0/8 is a summary, 00:15:48, Null0
     23.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C       23.23.23.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
D       23.0.0.0/8 is a summary, 00:15:51, Null0
     11.0.0.0/8 is variably subnetted, 4 subnets, 4 masks
D       11.11.11.0/27 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:07:59, FastEthernet0/0
D       11.11.11.128/29 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:05:33, FastEthernet0/0
D       11.11.11.192/30 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:04:06, FastEthernet0/0
D       11.11.11.224/28 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:03:07, FastEthernet0/0
D    12.0.0.0/8 [90/2195456] via 23.23.23.2, 00:15:53, FastEthernet0/0
Tujuan konfigurasinya adalah subnet 27 dan 28 dengan network 11.11.11.0/24 tidak muncul pada tabel routing R2 maupun R3. Karena itu, sesuai judul kita setting dengan metode IN pada R2. Sehingga R2 tidak akan mendapatkan subnet yang diblok (27 dan 28) dan karena R2 tidak mendapatkan subnetnya, otomatis R3 juga tidak dapat karena tidak didistribusikan/diadvertise oleh R2. Jika tabel routing sudah seperti diatas, kita tinggal membuat konfigurasi prefix-listnya terlebih dahulu pada R2.

R2(config)#ip prefix-list EIGRP_IN seq 5 deny 11.11.11.0/24 le 28
R2(config)#ip prefix-list EIGRP_IN seq 10 permit 0.0.0.0/0 le 32
Keterangan :
  • Sequence (seq) : adalah tahapan konfigurasi yang dibaca sistem. Sistem akan membaca tahapan sesuai nomor sequencenya. Tahapan yang dibaca pertama adalah sequnce 1, 2, 3 dst. Saya menggunakan seq 5 untuk mencegah jika suatu saat kita ingin menambahkan suatu konfigurasi yang berkaitan dengan tahapan ini lagi. Sehingga kita membuat celah untuk tempat konfigurasi lainnya suatu saat nanti.
  • Deny dan permit adalah host yang ditolak atau di terima
  • Selanjutnya ada le dan ge. Dua konfigurasi ini memiliki perbedaan fungsi. Le digunakan untuk subnet dari terbesar ke terkecil (/24 - /23 - /22 – dst). Sedangkan ge dari terkecil ke terbesar  (/24 - /25 - /26)
  • Le dan Ge berpatokan pada network yang di konfigurasikan. Contoh pada settingan diatas. Deny 11.11.11.0/24 le 28. Maksudnya ini menolak host pada network 11.11.11.0/24 namun hanya subnet 28 ke terbesar. Bisa dibilang mendeny subnet /28, /27, /26, /25 dan /24. 
  • Dan terakhir konfigurasi permit 0.0.0.0/0 le 32. Bisa dibilang konfigurasi ini seperti permit any pada konfigurasi access list di lab-lab sebelumnya.
Jika kita sudah menyetting prefix-listnya, sekarang kita distribusikan konfigurasi tersebut pada routing EIGRP yang telah disetting. Dan sesuai judul, kita konfigurasikan distibusi konfigurasi tersebut dengan konfigurasi IN

R2(config)#router eigrp 10
R2(config-router)#distribute-list prefix EIGRP_IN in
Maka seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, pada table routing subnet 27 dan 28 tidak akan muncul. Karena kita sudah menyetting kutipan konfigurasi prefix list le 28 yang berdasarkan network 11.11.11.0/24. Jika pada tabel routing terdapat /26 dan /25, maka subnet tersebut akan terdeny juga oleh konfigurasi prefix-list.

R3#sh ip ro
------------------------------------------------------
------------------------------------------------------

     23.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C       23.23.23.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
D       23.0.0.0/8 is a summary, 00:15:51, Null0
     11.0.0.0/8 is variably subnetted, 4 subnets, 4 masks
D       11.11.11.128/29 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:05:33, FastEthernet0/0
D       11.11.11.192/30 [90/2323456] via 23.23.23.2, 00:04:06, FastEthernet0/0
D    12.0.0.0/8 [90/2195456] via 23.23.23.2, 00:15:53, FastEthernet0/0
Demikian penjelasan mengenai filtering prefix Eigrp cisco, semoga memudahkan anda mencapai cita cita anda. Kita lanjut di artikel sebelah guys. Materialnya sama, hanya bedanya prefix yang di filter dengan metode out. Dan juga menggunakan metode ge. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan bisa letakkan di kolom komentar. Terima kasih sudah berkunjung, salam networking.

Monday, November 13, 2017

Cisco EIGRP : Lab 1 - Filtering Distributed List

Assalamu'alaikum

Selamat malam teman teman, salam networking. Berbeda dari hari hari sebelumnya, saya update kali ini baru sempetnya malem gaess :v. Rencana jadwal kedepan minggu ini bakal update pas malam terus, dikarena belakangan ini saya sedang mengembangkan video tutorial untuk mengimprovment blog ini juga sih hehe. Bagi yang penasaran, kalian bisa langsung cek link berikut untuk mengecek video video terbaru dari saya guys. Jangan lupa di subscribe yo hehe. 

Karena kita sudah masuk ke materi tahap advance. Rencana juga bakal update materi materi advance lainnya pada blog ini. Karena kebetulan modul yang pernah saya buat dulu tiba tiba ketemu lagi nih. Bakal banyak banget rencana kedepannya, semoga kalian tetap betah nunggu artikel artikel menarik lainnya dan hanya disini saja guys hehe.

Langsung saja, kita bahas pembahasan kita berikut ini. Materi kali ini berkaitan erat dengan routing. Kalian bisa mengimplementasikannya pada device cisco beneran atau juga bisa menggunakan simulator gns3 yang sudah pernah saya bahas sebelum sebelumnya guys. Yang masih bingung setup simulator cisco pada gns3, kalian bisa langsung cek link berikut, Belajar GNS3 3 : Memasukan Ios Router Ke Sistem GNS3



Topology

Mulai masuk routing lanjut. Pada kali ini kita akan membahas teknik-teknik dari routing EIGRP. Teknik pertama tentang filtering yang menggunakan distributed list. Distributed list-nya berdasarkan settingan pada access list. Seperti pada konfigurasi-konfigurasi router EIGRP sebelumnya, kita menggunakan topology berikut ini untuk lab-lab routing lanjut.


Sebelum mengkonfigurasi, kita konfigurasikan terlebih dahulu :
  • IP address setiap interface termasuk loopback setiap router 
  • Konfigurasikan EIGRP di setiap network terdekat router termasuk loopback

Cek Tabel Routing

Setelah itu, berdasarkan topology, kita akan coba memfilter network 3.3.3.3, milik router 3 agar tidak masuk kedalam tabel routing pada R1. Dalam hal ini, kita bisa menggunakan 2 cara. Cara yang sama seperti lab access list yaitu cara in dan out. Sebelum kita memfilter, cek terlebih dahulu network 3.3.3.3/32 pada table routing. 
 

R1#sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
       i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2
       ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route
       o - ODR, P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       1.1.1.0 is directly connected, Loopback0
     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       2.2.2.2 [90/2297856] via 12.12.12.2, 00:00:31, Serial1/0
     3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       3.3.3.3 [90/2323456] via 12.12.12.2, 00:00:19, Serial1/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D       23.23.23.0 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:00:31, Serial1/0
     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial1/0

Konfigurasi Deny Access In Method

Pada tabel routing membuktikan bahwa network 3.3.3.3 masih belum di filter. Untuk itu, kita setting filternya. Pertama buat access listnya terlebih dahulu. Karena kita hanya ingin memfilter host/network tertentu, maka kita gunakan standar acces list. Setting standar access list untuk menolak network loopback milik R3 (3.3.3.3/32) dan mengizinkan network lainnya (permit any)

R1(config)#access-list 5 deny 3.3.3.3
R1(config)#access-list 5 permit any
Setelah itu, kita masukan access list tersebut pada settingan distributed list di eigrp 10 yang telah kita setting. Setting distributed list dengan settingan IN. 

R1(config-if)#router eigrp 10
R1(config-router)#distribute-list 5 in s1/0
Maka pada tabel routing, network 3.3.3.3 tidak muncul karena sudah di filter. Konsep deny access in method ini sama seperti metode filtering firewall. Sehingga kita tidak mengizinkan beberapa akses untuk masuk maupun melewati router kita.

R1#sh ip ro
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
       i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2
       ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route
       o - ODR, P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     1.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       1.1.1.0 is directly connected, Loopback0
     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D       2.2.2.2 [90/2297856] via 12.12.12.2, 00:26:40, Serial1/0
     23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D       23.23.23.0 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:26:40, Serial1/0
     12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       12.12.12.0 is directly connected, Serial1/0

Konfigurasi Deny Access Out Method

Kita juga bisa menggunakan cara kedua yaitu out. Cara ini dilakukan jika kita tidak ingin mendistribusikan network tertentu ke router lain. Karena hal tersebut, kita menggunakan konfigurasi out pada R2 tepatnya interface s1/0 R2. Karena yang di filter adalah network yang sama seperti sebelumnya, maka settingan access listnya sama seperti sebelumnya bedanya hanya disetting pada R2. Sebelum mengkonfigurasi, kita hapus dulu access list 5 pada R1.

R1(config)#no access-list 5
R2(config)#access-list 5 deny 3.3.3.3
R2(config)#access-list 5 permit any
Setelah itu, kita setting distributed list pada router EIGRPnya. Kali ini setting menjadi “OUT” di interface s1/0.

R2(config-if)#router eigrp 10
R2(config-router)#distribute-list 5 out s1/0
Sehingga dengan begini, network 3.3.3.3/32 tidak akan di distribusikan/di advertisekan oleh R2 kearah R1. Dan hasilnya pada tabel routing di R1, sama seperti sebelumnya network 3.3.3.3/32 tidak akan muncul pada tabel routing R1.

Demikian penjelasan mengenai filtering distibute list pada routing EIGRP Cisco, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan bisa letakan di kolom komentar. Terima kasih sudah berkunjung, salam networking. 

Monday, November 7, 2016

Lab 35 Cisco - EIGRP IPv6

Assalamu'alaikum

Selamat pagi, salam networking. Masih di hari yang sama, dan masih di pembahasan yang sama yaitu materi tentang IPv6. Jika sebelumnya ipv6 diterapkan pada routing OSPF, di pembahasan kali ini kita akan mencoba mengimplementasikan pada default routing pada cisco yaitu EIGRP. Sekali lagi, tidak ada penjelasan tentang ipv6 tetapi pembahasan ini menuju konsep dasar settingan ipv6 pada EIGRP.

EIGRP IPv6

Masih ingat dengan EIGRP? Ya, EIGRP adalah routing protocol milik cisco. Tidak sekedar routing protocol biasa, EIGRP memiliki fitur routing menggunakan IPv6. Berikut topology yang akan kita konfigurasi yang saya ambil dari lab sebelumnya.

Konfigurasi EIGRP IPv6

Untuk konfigurasi-nya masih sama seperti OSPF, Tapi alangkah baiknya jika kita mengulang konfigurasi dari awal. Tujuannya agar terbiasa mengkonfigurasi menggunakan ipv6. 

Ingat hal pertama yang harus dikonfigurasi ketika hendak mengkonfigurasi routing IPv6 adalah mengaktifkan routing IPv6-nya terlebih dahulu. Jadi, kita harus mengaktifkan routing IPv6 pada semua interface router yang akan di setting.
 
Medan#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Medan(config)#ipv6 unicast-routing
Jakarta#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Medan(config)#ipv6 unicast-routing
Bali#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Medan(config)#ipv6 unicast-routing
Selanjutnya, sama seperti OSPF, EIGRP IPv6 juga harus menyetting Router-id. Pada settingan ini jangan lupa untuk mengaktifkan penggunaan Ipv6 pada EIGRP 10. Aktifkan ipv6 eigrp 10 tersebut menggunakan no sh

Medan(config)#ipv6 router eigrp 10
Medan(config-rtr)#router-id 1.1.1.1
Medan(config-rtr)#no sh
Jakarta(config)#ipv6 router eigrp 10
Jakarta(config-rtr)#router-id 2.2.2.2
Jakarta(config-rtr)#no sh
Bali(config)#ipv6 router eigrp 10
Bali(config-rtr)#router-id 3.3.3.3
Bali(config-rtr)#no sh
Jika sudah menambahkan router-id, kita setting ipv6 pada interface dan masukan kedalam settingan EIGRP. Dan ingat! Aktifkan interfacenya. 

Medan(config)#int s1/0
Medan(config-if)#ipv6 addr 12::1/120
Medan(config-if)#ipv6 eigrp 10
Medan(config-if)#no sh
Jakarta(config)#int s1/0
Jakarta(config-if)#ipv6 addr 12::2/120
Jakarta(config-if)#ipv6 eigrp 10
Jakarta(config-if)#no sh
Jakarta(config)#int fa0/0
Jakarta(config-if)#ipv6 addr 23::2/120
Jakarta(config-if)#ipv6 eigrp 10
Jakarta(config-if)#no sh
Bali(config)#int fa0/0
Bali(config-if)#ipv6 addr 23::3/120
Bali(config-if)#ipv6 eigrp 10
Bali(config-if)#no sh
Setelah itu, jangan lupa untuk menambahkan loopback.

Medan(config)#int lo0
Medan(config-if)#ipv6 addr 1::1/128
Medan(config-if)#ipv6 eigrp 10
Medan(config-if)#ex
Jakarta(config)#int lo0
Jakarta(config-if)#ipv6 addr 2::2/128
Jakarta(config-if)#ipv6 eigrp 10
Jakarta(config-if)#ex
Bali(config)#int lo0
Bali(config-if)#ipv6 addr 3::3/128
Bali(config-if)#ipv6 eigrp 10
Bali(config-if)#ex
Dengan begini semua interface dan network termasuk loopback sudah dapat slaing terhubung dan dapat saling berkirim data. Buktinya bisa dilihat dari hasil rute pada tabel routing. 

Medan#sh ipv6 route
IPv6 Routing Table - 7 entries
Codes: C - Connected, L - Local, S - Static, R - RIP, B - BGP
       U - Per-user Static route, M - MIPv6
       I1 - ISIS L1, I2 - ISIS L2, IA - ISIS interarea, IS - ISIS summary
       O - OSPF intra, OI - OSPF inter, OE1 - OSPF ext 1, OE2 - OSPF ext 2
       ON1 - OSPF NSSA ext 1, ON2 - OSPF NSSA ext 2
       D - EIGRP, EX - EIGRP external
LC  1::1/128 [0/0]
     via ::, Loopback0
D   2::2/128 [90/2297856]
     via FE80::C20F:11FF:FE24:0, Serial1/0
D   3::3/128 [90/2323456]
     via FE80::C20F:11FF:FE24:0, Serial1/0
C   12::/120 [0/0]
     via ::, Serial1/0
L   12::1/128 [0/0]
     via ::, Serial1/0
D   23::/120 [90/2195456]
     via FE80::C20F:11FF:FE24:0, Serial1/0
L   FF00::/8 [0/0]
     via ::, Null0

Demikian penjelasan mengenai IPv6 pada EIGRP, semoga bermanfaat dan mudah dimengerti oleh anda. Sekian dari saya, saya admin undur diri. Sekian, saran dan pertanyaan bisa letakan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung datang lain kali.

Lab 34 Cisco - OSPFv3

Assalamu'alaikum

Selamat pagi, salam networking. Berjumpa lagi dengan saya, di waktu luang yang tidak akan saya sia siakan untuk hal yang tidak bermanfaat. Ya, apalagi yang paling bermanfaat selain berbagi pendapat, pengetahuan kepada kalian. Lanjut, kali ini kita akan kaji materi tentang OSPFv3. Materi ini tidak terlalu dijabarkan kearah ipv6. Kita hanya bahas dasar dasarnya saja. Penasaran? Langsung saja, ke TKP!!

Routing OSPFv3

Kembali lagi ke routing OSPF namun di versi yang berbeda. Dalam Cisco, kita akan lebih sering menemui konfigurasi menggunakan IPv6. Dalam hal ini OSPF juga menyediakan konfigurasi Ipv6-nya yang dimana OSPF membuka versi baru yang bisa menggunakan Ipv6 tersebut. Yaitu OSPFv3. Disini saya tidak akan menjelaskan perhitungan Ipv6. Jadi coba pahami dan pelajari sendiri. 

Lab OSPFv3 ini hanya sebagai pengenalan saja, bagaimana sih cara mengkonfigurasi routing yang menggunakan Ipv6 berikut topology yang akan dibahas. 

Konfigurasi Routing OSPFv3

Langsung saja kita coba konfigurasi ipv6 routing ospf ini. Pertama, kita aktifkan terlebih dahulu ipv6 routingnya. Tujuannya agar konfigurasi routing dengan IPv6 dapat digunakan. Aktifkan mode Ipv6 routing pada semua router.

Medan#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Medan(config)#ipv6 unicast-routing
Jakarta#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Jakarta(config)#ipv6 unicast-routing
Bali#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Bali(config)#ipv6 unicast-routing
Setelah itu, baru kita masuk ke dalam router ospfv3 dan masukan router-idnya. Masukan router-id di setiap router

Medan(config)#ipv6 router ospf 10
Medan(config-rtr)#router-id 1.1.1.1
Jakarta(config)#ipv6 router ospf 10
Jakarta(config-rtr)#router-id 2.2.2.2
Bali(config)#ipv6 router ospf 10
Bali(config-rtr)#router-id 3.3.3.3
Dan langkah akhir menyetting setiap interface dengan Ipv6 dan interface tersebut dimasukan kedalam ospfv3-nya beserta areanya dan jangan lupa di aktifkan.

Medan(config)#int s1/0
Medan(config-if)#ipv6 addr 12::1/120
Medan(config-if)#ipv6 ospf 10 area 0
Medan(config-if)#no sh
Medan(config-if)#ex
Jakarta(config)#int s1/0
Jakarta(config-if)#ipv6 addr 12::2/120
Jakarta(config-if)#ipv6 ospf 10 area 0
Jakarta(config-if)#no sh
Jakarta(config-if)#ex
Jakarta(config)#int fa0/0
Jakarta(config-if)#ipv6 addr 23::2/120
Jakarta(config-if)#ipv6 ospf 10 area 0
Bali(config)#int fa0/0
Bali(config-if)#ipv6 addr 23::3/120
Bali(config-if)#ipv6 ospf 10 area 0
Bali(config-if)#no sh
Bali(config-if)#ex
Kita juga bisa menambahkan loopback dengan ipv6. Tujuannya agar setiap router memiliki identitas pribadi. Dan bukan identitas interfacenya. 

Medan(config)#int lo0
Medan(config-if)#ipv6 addr 1::1/128
Medan(config-if)#ipv6 ospf 10 area 0
Medan(config-if)#ex
Jakarta(config)#int lo0
Jakarta(config-if)#ipv6 addr 2::2/128
Jakarta(config-if)#ipv6 ospf 10 area 0
Jakarta(config-if)#ex
Bali(config)#int lo0
Bali(config-if)#ipv6 addr 3::3/128
Bali(config-if)#ipv6 ospf 10 area 0
Bali(config-if)#ex
Jika semua network sudah dikonfigurasi dan telah diadvertise. Sekarang kita cek route yang tersedia pada tabel routing. 

Medan#sh ipv6 route
IPv6 Routing Table - 7 entries
Codes: C - Connected, L - Local, S - Static, R - RIP, B - BGP
       U - Per-user Static route, M - MIPv6
       I1 - ISIS L1, I2 - ISIS L2, IA - ISIS interarea, IS - ISIS summary
       O - OSPF intra, OI - OSPF inter, OE1 - OSPF ext 1, OE2 - OSPF ext 2
       ON1 - OSPF NSSA ext 1, ON2 - OSPF NSSA ext 2
       D - EIGRP, EX - EIGRP external
LC  1::1/128 [0/0]
     via ::, Loopback0
O   2::2/128 [110/64]
     via FE80::C20B:1FF:FEC4:0, Serial1/0
O   3::3/128 [110/74]
     via FE80::C20B:1FF:FEC4:0, Serial1/0
C   12::/120 [0/0]
     via ::, Serial1/0
L   12::1/128 [0/0]
     via ::, Serial1/0
O   23::/120 [110/74]
     via FE80::C20B:1FF:FEC4:0, Serial1/0
L   FF00::/8 [0/0]
     via ::, Null0
Demikian penjelasan mengenai Ipv6 yang di jelaskan dalam bentuk routing OSPFv3. Semoga bermanfaat untuk anda, sekian dari saya, saran dan pertanyaan bisa tanyakan langsung di kolom komentar. Terima kasih sudah berkunjung, datang lain kali, salam networking.

Friday, October 7, 2016

Lab 33 Cisco - GLBP (Gateway Load Balancing Protocol)

Assalamu'alaikum

Masih dimalam yang sama, bersama saya yang selalu setia memberikan material material yang selalu kalian tunggu tunggu. Walaupun sempet vacum dikit sih xixixi... Lanjut, masih di materi high-availibility, Tidak jauh berbeda dari HSRP dan VRRP, GLBP juga bisa digunakan untuk High-Availibility. Seperti biasa kita akan gunakan topology dibawah ini.

 Last Article *Just Opsi

Untuk konfigurasi kita lanjutkan dari lab sebelumnya, hanya tinggal menghapus konfigurasi VRRPnya. Berikut perintah menghapus VRRP pada interface fa0/1.
 
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#no vrrp 1
R1(config-if)#
R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#no vrrp 1
R2(config-if)#

Konfigurasi GLBP

Setelah dihapus, baru kita akan konfigurasi GLBPnya.
 
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#glbp 1 ip 12.12.12.12
R1(config-if)#
R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#glbp 1 ip 12.12.12.12
R2(config-if)#
Tidak perlu menjadikan main-link dan backup-link. Kita lihat apa yang terjadi. Selanjutnya tinggal implementasi pada client. Setting ip pada client seperti settingan berikut ini.

PC : IP 12.12.12.11/24, GW 12.12.12.12
Jika sudah coba kita test traceroute ke arah ip loopback R3 (3.3.3.3). Maka pada hasil traceroute kedua path akan dilalui paket data. Hal ini dikarenakan priority pada setiap router sama. Sehingga tidak ada main-link atau backup-link. Hal ini biasa disebut dengan Load-balance (penggunaan 2 jalur untuk paket yang lewat).

Demikian penjelasan mengenai GLBP, semoga bermanfaat untuk anda. Saya admin undur diri, saran dan pertanyaan bisa dimasukan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung lain kali, dan jangan lupa untuk terus semangat mencari sesuatu yang baru ya gan. Salam jomblo, salam networking.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment