Showing posts with label Windows. Show all posts
Showing posts with label Windows. Show all posts

Saturday, October 24, 2015

Belajar Peer To Peer Antar PC

Assalamu'alaikum

Selamat malam para reader. Malam kali ini, saya ingin menjelaskan beberapa materi dasar yang penting untuk dipelajari agar anda semua diharapkan bisa mengerti tentang jaringan komputer. Ya, kali ini saya akan share tentang peer to peer antar PC atau laptop. 

Setelah sebelumnya, kita sudah mengenal apa itu network, topologi, osi layer dan materi lainnya yang berkaitan dengan basic material. Tentu, kita harus memulai mempelajari dari hasil teori-teori yang disebutkan tersebut atau sering kita sebut praktek. Semoga agan penasaran dan menyiapkan alat tempur yang harus ada dalam praktek ini. Alat yang harus ada disini yaitu : 2 laptop dan media perantaranya yaitu kabel UTP.

Topologi dan Instalasi

Jika modal teori sudah terkumpul, langsung saja kalian tinggal ikuti topologi like this. Dua laptop tadi disambungkan dengan kabel UTP pada interface laptop atau port lan card. 

Setting IP (Alamat) Pada Kedua PC/Laptop

Selanjutnya, adalah mengkonfigurasi ip atau alamat. Ingat, materi sebelumnya. Syarat setiap perangkat dapat terhubung dan bisa saling kirim data adalah media penghubung dan alamat. Jadi, untuk dapat kirim data, setting dulu IPnya. Untuk menyettingnya mudah. Klik pada tombol seperti PC, lalu klik open network and sharing center.


Selanjutnya, klik pada interface / koneksi yang ada (koneksi dari kabel UTP yang kita colok). Di PC saya yang muncul adalah Local Area Connection klik pada interface tersebut. Maka pop up muncul, ditampilan tsb klik pada properties. Setelah itu, klik lagi di IPv4 karena kita ingin menyetting IP yang versi 4.
 

Setelah itu, isikan address terserah anda. Untuk mengisi address ini pastikan anda terlebih dahulu tau metode pengisian IP atau sering disebut teknik subnetting. Mengisi Ip seperti ini sering disebut IP Statik (Ngisi sendiri). 

Untuk konfigurasi ip disini saya mengunakan ip 192.168.1.1/24 pada laptop1. Jadi, untuk laptop2 saya akan menggunakan ip 192.168.1.2/24. Looh kenapa gitu? Harus satu network gans. Satu network itu apa? saya tidak menjelaskannya disini karena materi tersebut merupakan materi teknik subnetting yang sudah saya share sebelumnya. Jadi, jangan lupa untuk setting ip pada laptop2.
 

Mematikan Fitur Windows Firewall

Beberapa paket data, tidak bisa melewati windows firewall. Hal ini dikarenakan paket data tersebut diblokir ketika memasuki PC. Cara menghilangkannya adalah memanagenya paket data yang di allow atau mematikan windows firewall. Mungkin cara kedua lebih efektif, untuk memtikannya buka control panel dan pilih windows firewall. Setelah itu, pilih turn windows. Di pop upnya, turn offkan semua fitur windows firewall baik itu private maupun publik.
 

Test Ping Dengan CMD

Langkah terakhir adalah pengetestan menggunakan CMD. CMD bisa dibuka melalui fitur search pada windows atau juga bisa menggunakan windows run dengan shortcut windows (ctrl+r) lalu ketikan cmd dan enter. Ditampilan cmd, kita ketikkan perintah ping <address>. Disini saya test ping dari laptop dua (192.168.1.2) dengan menggunakan perintah ping 192.168.1.1 (ke laptop1).


Begitulah sekiranya materi dasar yang ingin saya sampaikan. Semoga materi ini bermanfaat untuk anda. Kurang lebihnya mohon maaf, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Thursday, September 10, 2015

Project 1 Warnet - Management Billing Explorer - Setup Awal Billing

Assalamu'alaikum

Jumpa lagi dengan saya yang tidak pernah PHP dengan anda. Dimana saya bisa menjadi motivasi anda sebagai harapan terakhir anda (mulai ga jelas). Kali ini saya ingin menjelaskan tahap akhir konfigurasi warnet. Yaitu management konfigurasi setiap langkahnya. Management ini diperlukan untuk kemaslahatan warnet kita kedepannya. Walaupun ada beberapa materi yang tak tersampaikan, tapi setidaknya ada beberapa management yang penting terutama untuk warnet diskless. 

Setup Billing Explorer Client2

Langsung saja, kita mulai memanagementnya. Untuk management yang pertama saya ingin menjelaskan tentang set up billing awal sebelum penggunaan warnet dimulai. Maksudnya apa? Sebelum itu, sudahkah kalian mencoba mengetest warnet diskless ini menggunakan 2 Client beserta billing-billing yang sudah diupload?

Jika di postingan sebelumnya kita hanya menggunakan satu client saja untuk uji coba warnet diskless ini, sekarang buktikan pada client yang kedua. Permasalahannya memang tidak muncul diawal, tapi muncul disaat client2 mengakses billing beserta client1 yang online billing juga.

Latar Belakang

Pertanyaannya, kenapa client2 tidak bisa mengakses billing ketika client1 sedang on billing? Jawabannya adalah karena ketika saat Client yang mengupload image ke diskless, settingan yang digunakan diarahkan ke client1. Contoh settingan sebelum di upload ke disklessnyanya seperti gambar berikut ini. Di gambar terlihat jelas settingan nomor clientnya adalah 1. Itu adalah penyebabnya.

Resolv Problem

Lalu bagaimana cara mengatasi hal tersebut? tentu saja, jawaban yang jelas adalah dengan mengkonfigurasi atau bisa kita sebut setup awal warnet sebelum pemakaian oleh pengguna. Lalu, konfigurasi seperti apa yang harus dilakukan? Berikut langkah-langkah konfigurasi setup billing awal.

Pertama, kita ubah dulu settingan client number pada konfigurasi billing client2. Jadi, pada client2 kita masuk ke Admin #7 (konfigurasi menu), lalu masukan user dan password defaultnya (asal belum diatur). Masih ingat user dan pass defaultnya? Ingat!! User admin pass 008. Jika sudah, klik ok.


Setelah itu, langsung kita ke menu setting, dan langsung saja diubah pengaturannya menjadi client number2. Jangan lupa di save lalu klik close.
 

Konfigurasi number clientnya sudah diubah? sudah bisakah client mengakses billing? Jawabannya, belum bisa karena konfigurasi tersebut harus di refresh terlebih dahulu. Cara merefreshnya adalah dengan mengclose program billing client lalu masuk lagi ke program billingnya. Untuk mengclose billing caranya masuk ke menu admin #7 lagi dengan user dan passnya.
 

Jika sudah masuk, kita klik exit client dan masukan passnya. Lalu pada tampilan selanjutnya, pada kotak kuning masukan password client lalu klik exit untuk keluar dari billing mode.
 

Setelah keluar, kita masuk lagi ke program billingnya. Biasanya ada di start menu. Langsung saja, kita masukan username dan password (sesuai dengan pass di operator) untuk loginnya billing.
 

Maka client2 juga akan bisa mengakses billingnya. Berikut contoh SS-an virtual mode, konfigurasi dari setup billing client1 dan client2.
 

Begitu juga di operator, ditampilan billingnya akan muncul dua client yang sedang login. W/S1 adalah settingan billing yang menggunakan client number 1 dan W/S 2 adalah settingan billing yang kita setting sebelumnya (client number2).
 

Note : Konfigurasi billing setup awal ini harus dilakukan setiap waktu ketika ingin membuka warnet. Wajar saja, hal ini merupakan settingan default upload ke server diskless. 

Capture Virtual Uji Coba Diskless + Billing

Bonus untuk hari ini, sepesial untuk anda semua yang berkunjung. Berikut beberapa Capture konfigurasi saya yang sudah berhasil menggunakan 5 client sekaligus di satu PC Sekolah. Wajar saja, RAM yang digunakan PCnya 8Gb dan total Ram yang dibutuhkan untuk 1 server + 1 OP + 5 Client kurang lebih 5 GB-an. Capture pertama 5 client yang berhasil booting menggunakan image dari server diskless.

Capture dua, 5 client yang memulai billingnya dengan tampilan operator yang masih menggunakan 2 client. Artinya, ke lima client masih belum di setup seperti penjelasan diatas.
 

Dan yang terakhir adalah ketika ke lima client sudah disetup billing awal. Dan semua client akan terdeteksi pada tampilan billing operator.
 

Demikianlah perjumpaan kita kali ini. Semoga menyenangkan dan semoga berhasil serta bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya, kurang lebih mohon maaf. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar terima kasih. Berikut lanjutan link management part kedua tentang management diskless untuk warnet.

Monday, September 7, 2015

Project 1 Warnet - Upload Image Client Ke Server Diskless


Berjumpa lagi di diskless, semoga mental dan kesabaran anda masih kuat yang diuji coba oleh berkali-kali kegagalan. Tapi ya, jangan sampai menyerah gan. Terus berjuang dan pantang menyerah adalah jalan menuju kesuksesan gan. Ingat! bukan kita doang gagal, karena diskless doang kita nyerah. Para penemu beberapa kali mengalami kegagalan yang bahkan tak terhitung jumlahnya. Utamakan kesabaran, fokus terhadap tujuan dan tingkatkan rasa penasaran adalah cara paling efektif yang bisa membuat anda pantang mundur.

Lanjut lagi materinya, setelah usai menginstall billing pada operator dan client. Sisanya adalah mengupload image client ke server diskless. Kenapa terlebih dahulu harus menyetting billing baru di upload imagenya? Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah semata-mata untuk mengupload image OS Client beserta aplikasi billingnya. Sehingga ketika client yang lain dihidupkan, Billing tidak perlu diinstall lagi melainkan sudah menggunakan billing yang terinstall pada client yang menguploadnya.

Pendahuluan

Sebelum memulai mengupload, terlebih dahulu kita dapatkan aplikasi pengupload-annya. Tenang gan, ga perlu repot buat nyari tuh aplikasi. Sudah saya siapkan spesial buat agan-agan ( ͡° ͜ʖ ͡°). Klik disini untuk mendapatkan aplikasi Diskless Client NxDnya. 

Install Aplikasi NxD Client Upload

Jika sudah mendapatkan aplikasinya, kita buka aplikasinya lalu install. Pastikan firewall sudah dimatikan sebelum diinstall. Ketika anda menginstall aplikasi ini pertama kali, biasanya akan muncuk error yang tulisannya ga jelas kaya dibawah. Anggap aja aplikasi nyuruh restart. Klik ok untuk restart dan install kembali aplikasinya.

Jika sudah restart, kita coba install lagi. Maka proses instalasi akan berjalan semestinya. Untuk type installnya gunakan full install untuk menginstall full fitur dan ketika windows security mengamuk, klik install this driver software anyway.
 

Kalo udah, bakal muncul lagi tuh tulisan encyptan :v tulisan ga jelas dimana gitu. Klik aja yes. Inget gan!! abis install, jangan lupa restart lagi untuk menyelaraskan sistem aplikasi dan sistem OSnya.
 

Setting Enable Upload Pada Server

Jika sudah kita beralih dulu ke server NxD Disklessnya. Kita setting enable upload pada servernya. Hal ini bertujuan agar client bisa mengupload image ke server diskless. Caranya, buka aplikasi NxD Boot Manager lalu pada pilihan options, kita setting Network, Autoadd WKS, dan Import/Export. 



Untuk network setting ini dipergunakan agar nantinya client yang booting lewat ethernet dan tidak memperdulikan OS HDDnya, akan mendapatkan Ip DHCP dari server diskless NxD ini dan akan langsung terkoneksi ke image yang ada di Server Diskless ini. Settingan Ip dan address disini di khususkan untuk clientnya.
 

Selanjutnya, AutoAdd WKS kita ubah settingannya menjadi manual-add on server dan pada tab Import/Export kita enablekan client upload.
 

Upload Image Sisi Client

Kembali lagi ke sisi client. Sebelumnya sudah di restart? Kalo belum, restart dulu, kalo udah kita lanjut. Buka control panel, lalu cari aplikasi NxP 5 Console. Setelah itu kita klik yang uploadernya lalu muncul win popup klik yes saja.


Dan, jreng-jreng. Aplikasi uploader pun terbuka. Dilangkah ini, yang pertama dilakukan adalah mencari boot server Diskless NxDnya dulu. Klik search untuk mencari. Jika ketemu, artinya anda berhasil pada tahap ini, jika gagal pastikan cek apakah settingan enable upload pada server sudah diaktifkan atau belum. Setelah itu, klik mount untuk menggabungkan image tersebut di sistem penyimpanan OS PC ini.
 

Jika sudah tergabung, selanjutnya kita klik diskman maka akan langsung teredirect ke settingan Disk Management. Tujuan kita ke DiskMan adalah semata-mata untuk memformat disk yang akan digunakan untuk upload image tersebut. Cara formatnya udah tau kan? Pilih drive yang tambahkan, trus klik kanan cari tulisan format trus klik. Maka, akan muncul pop up lagi. Isikan seperti yang tertera dibawah ini. Setelah itu Ok.
 

Usai di format, kita close menu DiskMan, kembali ke menu uploader. Sekarang masuk ke tab File Upload, lalu kita masukan src dan dst partision. Sebelum itu, klik refresh dulu yang untuk mendetek si partisi barunya. Jika sudah memastikan Drive C, akan di upload drive baru (drive image server diskless), klik upload. Ditahap ini, pastikan anda menyiapkan kopi, roti dan kalau bisa nasi. Agak lama memang, tapi bersabarlah.
 

Setting Pengarahan Booting Pada Server Diskless

Jika sudah selesai mengupload image pada sisi client. Langkah berikutnya adalah mengklose semua task, trus men-shutdown client, trus bongkar CPU, Cabut hardisk, dan terakhir banting harddisknya untuk melampiaskan kekesalanmu pada diskless :v.

Kembali lagi ke konfigurasi diskless, masih di konfigurasi option yang sebelumnya sudah dilakukan. Sekarang, kita ubah client add modenya menjadi auto-add on server. Hal ini bertujuan agar server bisa menambahkan client mana saja yang diarahkan dan hal ini bersifat dinamic (-_- ngarang). Lalu masukan I/O Server, Disk, Config dan Boot Nic Ip. Biasanya udah kedetek dari awal. Setelah itu klik ok

Ubah Booting Pada Client Lewat Network

Real Config : Yang harddisknya udah di keluarin dari PC berarti anda sudah mengikuti instruksi saya. Sisanya adalah menghidupkan kembali pc yang sudah mengupload image tadi. Ketika sedang booting, coba masuk bios dan ubah peraturan boot order menjadi network yang prioritaskan.

Virtual Config : Yang make virtual (virtualbox), OS yang telah kalian upload tadi dihapus harddsiknya pada pengaturan setting (udah tau kan). Trus diubah pengaturan boot ordernya pada tab system seperti yang tertera pada gambar berikut ini. 

Note : Bagi yang virtual disarankan bagi anda untuk tidak mengikuti langkah diatas. Melainkan menggunakan cara menambahkan Virtual OS baru pada virtual box jangan tambahkan harddisk pada virtualOS tersebut (Ngerti kan maksud gua). Jika sudah ditambahkan baru ubah pengaturan boot ordernya.

Pengecekkan

Jika boot order sudah diubah menjadi network, sekarang kita lakukan pengecekkan dengan cara menghidupkan sistem PCnya. Dan anda akan bisa melihat sendiri bagaimana proses PC mendapatkan Ip DHCP dari server diskless ketika booting. Dan secara otomatis server diskless akan mengarahkan client ke image yang sudah diupload tadi dan juga client secara otomatis akan mendapatkan imagenya dan langsung bisa digunakan.

Image yang didapatkan tersebut sudah berisi biling yang sudah diinstall. Sehingga pengaturan billingnya adalah default bawaan PC Client yang mengupload image tadi.

Troubleshoot

Beberapa Trouble yang saya dapatkan yang semoga anda mengalaminya juga. Berikut list trouble yang saya miliki. Semoga Bermanfaat
  • Jika Pc tidak bisa mengupload, coba cek settingan enable upload imagenya sudah aktif atau belum.
  • Muncul Error saat mengupload, coba restart OS setelah menginstall aplikasi NxPclient yang saya berikan sebelumnya.
  • Client tidak bisa booting, coba setting AutoAdd WKSnya di ubah ke mode Auto-add on Server
  • Pada mode virtualisasi, Error saat booting ingin mendapatkan DHCP dari server diskless. Biasanya ini masalah firewall atau address yang sudah tersetting statik dari saat mengupload. Disarankan membuat virtual os yang baru tanpa harddisk. 
  • Muncul pesan Bootmgr.. Iso windows yang diupload ke server bisa jadi corrupt. Atau bisa saja, buat yang virtualisasi ketika mengkloning, cloningannya corrupt. Disarankan bagi yang virtualisasi, tidak mengkloning apapun, melainkan project warnet dimulai dari proses instalasi sampai pengecekkan.
Sekian penjelasan diskless upload image dari saya. Semoga hal ini membantu anda dalam setting warnet diskless. Dan semoga tidak mengalami masalah apapun dan semoga trouble yang saya dapatkan bisa menjadi pelajaran untuk anda. Insya allah postingan selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang management sistem warnet ini. Reviewnya, setting billing sebelum digunakan user, manage image yang lebih dari satu, setting anti pembeku sistem diskless.

Penasaran bukan? stay pada blog saya ini dan terus nantikan kelanjutan-kelanjutan materi yang insya allah bermanfaat untuk dipelajari. Terima kasih sudah berkunjung, silahkan masukan komentar dan saran anda pada kotak saran dibawah. Terima kasih. Berikut link selanjutnya tentang management part pertama tentang setup awal billing.

Saturday, September 5, 2015

Project 1 Warnet - Setting Billing Client

Assalamu'alaikum

Selamat malam, salam pengetahuan bagi kita semua. Semoga do'a dan manfaat kita semua akan menjadi berkah bagi semuanya. Seperti biasa, saya yang kurang kerjaan ingin berbagi lagi sedikit pengetahuan yang saya dapatkan. Walaupun sedikit, ditambah sedikit lama-lama jadi bukit.
 
Malam hari ini saya ingin melanjutkan project pertama saya tentang warnet. Dimana disini saya akan membahas materi setting billing pada client. Jika sebelumnya kita sudah menyetting billing pada server atau sebut saja operator. Maka, tinggal disisi clientnya saja yang perlu disetting. 

Pendahuluan

Langsung saja, kita mulai konfigurasi billing pada clientnya. Namun, sebelum itu kalian harus memiliki aplikasi billing explorer untuk clientnya. Untuk aplikasi sebelumnya sudah saya sediakan, namun bagi yang ingin mencobanya lagi atau aplikasi hilang, bisa mengklik pada link berikut ini

Instalasi Aplikasi Billing Explorer Client

Seperti biasa, aplikasi billing yang sudah diberikan diinstall dulu pada sisi clientnya. Programnya, adalah Gsetup atau setup yang berada pada folder client ya guys.


Ikuti saja langkah-langkah instalasi seperti yang biasa dilakukan ketika menginstall aplikasi-aplikasi pada umumnya.

Tampilan Billing Client

Jika instalasi sudah selesai, maka kita buka programnya. Nama program billing clientnya adalah client008 biasanya ada pada start menu windows. Dan untuk menjalankannya gunakan run as administrator. Maka, windows seketika akan berpindah mode menjadi billing client. Dan berikut contoh tampilan dari billing client.
 
Ketika berpindah mode, biasanya akan muncul tampilan setup client yang memungkinkan kita untuk mengkonfigurasi operator mana yang ingin di koneksikan. Dalam pilihan tertera address dan nomor client. Untuk address isikan address operator dan nomor clientnya sesuai dengan keinginan.

Setting Billing Client

Sebelum billing client bisa digunakan dan dimainkan, terlebih dahulu billing harus dikonfigurasi. Kenapa begitu? faktornya, tampilan paket belum muncul, personal pun belum bisa login, dll. Untuk mengkonfigurasinya bisa klik pada menu admin #7. Lalu masukan login default yang sudah diketahui (user : admin, pass : 008). Lalu klik ok.


Jika sudah, kita klik bagian setting. Lalu pada tampilan setting, masukan address dari operator dengan nomor client bebas dan port address yang tersetting pada operator (sudah dijelaskan di postingan sebelumnya). Secara default, port address bernomorkan 1500. Dan juga jangan lupa untuk menceklist fitur billing client yang ingin digunakan seperti setting paket. Setelah itu save. 

Note : Jika client belum disetting address atau menon-aktifkan firewall sebelumnya menginstall. Jangan harap client bisa terkoneksi dengan operator. Jadi, pastikan client sudah tersetting address dan termatikan firewallnya. 

Note 2 : Untuk keluar dari mode billing client kalian bisa mengklik "exit client dan password seperti yang terlihat di gambar bawah berikut ini.
 

Jika sudah terhubung, biasanya pemilihan paket sudah tertera pada menu billing client. Jika sudah, coba klik pada paket dan gunakan paket yang diinginkan untuk mencoba. Untuk username gunakan terserah, namun untuk passnya gunakan password yang disetting pada operatornya (sudah dijelaskan dipostingan lalu) setelah itu, klik ok untuk menuju mode desktop dengan billing berjalan.


Berikut contoh tampilan dari dekstop win7 yang dinstall billing client yang diarahkan ke billing operator. Sehingga terdapat batas penggunaan dekstop untuk pemakaian billingnya. Kalian juga bisa mengklik stop untuk langsung memberhentikan billing sebelum batas waktu yang ditentukan.
 

Operator Monitoring Client

Jika client sedang log on atau log off, pada operator akan terdetaksi apakah client sedang aktif atau tidak. Jika aktif, tampilan client biasanya akan berwarna hijau dan sedang nonaktif client akan berwarna merah.
 


Demikianlah penjelasan singkat, dan padat ini. Semoga bermanfaat untuk anda dan semoga berhasil mempraktekannya. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan taro aja di komentar. Terima kasih.. Untuk link berikutnya tentang upload image ke server diskless klik disini..

Project 1 Warnet - Setting Billing Explorer Operator


Selamat malam para blogger dan reader. Masih dalam tahap project, kali ini saya ingin menjelaskan konfigurasi billing yang nantinya digunakan pada project ini. Untuk billingnya sendiri saya menggunakan billling explorer dan seperti apa konfigurasi yang harus dilakukan untuk menjalankan program billing ini? langsung saja, berikut penjelasannya. Cekidot!!

Billing adalah salah satu komponen utama dari sebuah warnet. Aplikasi billing yang beragam kini saling bersaing untuk menjadi yang terbaik disetiap warnet di indonesia. Salah satunya adalah billing explorer. Billing ini memang tidak asing buat kita, karena billing ini sempat trend di setiap warnet. 



Topologi Dan Address

Masih ingat seperti apa topologi yang digunakan? jika dilihat dari konfigurasi yang ingin di setting, maka penyetelan billing akan dilakukan oleh perangkat operator dan client. Dan juga seperti yang sudah kita tau, kita akan menggunakan network 18.18.18.0/24 di jaringan lokal warnet kita. Karena ip 18.18.18.1 telah digunakan router, dan 18.18.18.2 digunakan server diskless. Maka, untuk operator ipnya adalah 18.18.18.3 dan sisanya adalah client

Pendahuluan

Setelah mengingat topologi yang digunakan, kini saatnya untuk mengkonfigurasi Billing untuk warnet yang kita inginkan. Sebelum itu, agan-agan semua harus memiliki software billing explorer terlebih dahulu. Jika belum punya bisa download dulu di google atau bisa download di link berikut ini.

Instalasi Aplikasi Billing Operator

Jika aplikasinya sudah didownload, pastikan isi foldernya sama seperti gambar dibawah ini. Yang disiapkan disini adalah aplikasi billing (folder atas) untuk server dan client dan keygen untuk server (operator) yang folder bawah.


Jika sudah, kita buka aplikasi billing operatornya pada file server lalu klik pada Gsetup atau setup untuk menginstall aplikasi billling pada PC operatornya.



Setelah itu tahap instalasi, langsung saja lakukan instalasi seperti instal-install aplikasi pada umumnya, Berikut tampilan langkah-langkah instalasi billing server. Jika muncul pemberitahuan error, cukup klik ignore untuk melanjutkan.


Tampilan Billing Explorer Operator

Setelah selesai menginstall aplikasi billingnya, coba kalian buka aplikasinya. Biasanya pada startmenu aplikasi billing explorernya ada.


Aktifasi Billing Operator

Billing yang sudah diinstall, memerlukan registrasi untuk melanjutkan pemakaian billingnya. Untuk melewati proses registrasi dengan cepat :v kita bisa menggunakan aplikasi yang sudah saya berikan pada file tersebut. Sedikit haram, tapi untuk belajar apa salahnya -_-?.


Untuk melakukan registrasi aktifasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengklik perintah registrasi pada tab help dengan username dan password default billing explorer. Yaitu login sebagai admin dengan pass 008. Setelah itu, akan muncul tampilan registrasi warnet. Isikan data warnet yang ingin anda gunakan, jika sudah klik continue dan klik yes untuk melanjutkan registrasi.


Setelah itu, Serial number billing explorer hasil registrasi tadi, masukan ke aplikasi aktifasinya lalu klik generate.
 

Jika sudah, maka kode registrasi dan ID billing, deskpro, server dan kode aktifasinya akan muncul. Pindahakan semua kode registrasi dan IDnya ke aplikasi billing explorernya. Contoh gambar bisa terlihat.
 

Jika sudah, kita cek kembali apakah aplikasi billing explorernya sudah teraktifasi atau belum dengan cara mengklik about pada tab help.

Setting Konfigurasi Awal Billing Operator

Instalasi dan aktifasi sudah di lakukan. Langkah terakhir adalah setting konfigurasi billing operatornya. Hal ini bertujuan agar nantinya client tidak bermasalah dalam hal paket billing atau hal lainnya. Untuk mengkonfigurasi sebuah operator billing, caranya klik perintah setting konfigurasi pada menu file (seperti gambar) lalu masukan login default.


Jika sudah masuk, maka tampilan general menunjukan address dan port client yang harus dingat agar nantinya akan di konfigurasi di client. Setelah itu, penyetelan paket. System paket yang digunakan terserah sesuai dengan kebutuhan seperti yang sudah dicantumkan pada proposal sebelumnya.
 

Demikian penjelasan langkah-langkah setting billing operator. Semoga artikel ini membantu anda dan bermanfaat untuk anda dan juga semoga berhasil mengkonfigurasinya. Untuk konfigurasi clientnya akan saya jelaskan lain kali. Sekian dari saya, saran dan pertanyaa silahkan di komen. Terima kasih. Berikut link selanjutnya, tentang konfigurasi billing client.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment