Showing posts with label Aplikasi. Show all posts
Showing posts with label Aplikasi. Show all posts

Tuesday, February 9, 2021

Job Experience 14 - Setup Plugin Weathermap di Cacti 1.2.15

Assalamu'alaikum

Selamat siang semuanya, salam Networking!! Kembali lagi melanjutkan pembahasan mengenai cacti dan kali ini di pembahasan terakhir untuk library cacti yang bisa kita gunakan untuk melakukan monitor jaringan. Yap tepat, salah satu plugin yang paling di perlukan pada monitoring yaitu plugin weathermap. Kalian bisa cek di website weathermap tentang project ini. Bagaimana cara setup nya dan bagaimana fungsinya akan langsung kita bahas pada pembahasan kali ini. 

Job Experience 13 - Setup Plugin dan Template Mikrotik di Cacti 1.2.15

Assalamu'alaikum

Selamat pagi temen-temen, salam networking!! Melanjutkan kembali pembahasan cacti kali ini saya ingin membahas tentang plugin dan template Mikrotik di Cacti versi 1.2.15. Cek artikel instalasi awal cacti di link berikut. Langsung saja fungsi seperti apa yang bisa di hasilkan dari plugin dan template mikrotik ini pada pembahasan berikut ini. 

Job Experience 12 - Setup Plugin Cacti Thold dan Monitor di Cacti 1.2.15

Assalamu'alaikum

Selamat pagi temen-temen semua, salam networking!! Membahas kembali mengenai library-library yang ada di cacti, kali ini saya akan membahas tentang plugin thold dan monitor di cacti dengan versi sama seperti yang saya install di awal yaitu versi 1.2.15. Cek kembali link berikut untuk instalasi awal cacti. Langsung saja berikut pembahasannya.

Friday, February 5, 2021

Job Experience 11 - Setup Template Tping Windows di Cacti 1.2.15

 

Assalamu'alaikum

Selamat siang temen-temen penikmat artikel dari penulis yang kalian idam-idamkan ini :3, salam Networking!! Berjumpa lagi di pembahasan cacti yang sebelumnya kita hanya membahas bagaimana cara instalasi platform dan setup graph di cacti, *bisa kalian cek pada link berikut. Pada kali ini kita akan membahas kelanjutan dari penambahan fitur yang disediakan oleh komunitas cacti yaitu mengenai fitur template Tping. Berfungsi sebagai apa fitur ini dan bagaimana cara menambahkannya pada cacti, akan langsung kita bahas saja pada artikel kali ini.  

Friday, January 29, 2021

Job Experience 10 - Add dan Setup Graph di Cacti

 

Assalamu'alaikum

Selamat sore temen-temen, salam networking!! Masih di pembahasan cacti, kali ini saya ingin membahas cara untuk menambahkan grafik di cacti. Jika sebelumnya kita sudah membahas install platform cactinya namun masih belum memunculkan grafik monitoring device tertentu, maka kali ini kita akan melakukan konfigurasi untuk menambahkan graph device yang ingin kita lakukan monitoring. Langsung saja berikut pembahasannya.

Job Experience 9 - Install Cacti Web Configuration Requirement

 

Assalamu'alaikum

Selamat siang, salam networking!! Melanjutkan kembali pembahasan cacti yang sebelumnya, kali ini kita akan langsung saja melakukan konfigurasi web untuk dapat mengoperasionalnya cacti di web browser. Instalasi ini merupakan tahap kedua. Kalian bisa cek tahapan awalnya pada link berikut. Langsung saja berikut pembahasannya.

Job Experience 8 - Install Prerequirement Setup Cacti Monitoring di XAMPP Windows

Assalamu'alaikum

Selamat siang temen-temen, salam networking!!. Di karenakan banyak yang kesulitan dalam melakukan instalasi cacti monitoring terutama di windows pada kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan mengenai cara install cacti monitoring di XAMPP Windows. Install cacti ini pada dasarnya sih termasuk dari kerjaan saya yang langsung di request atasan saya. Dengan minimnya support yang di lakukan untuk pengguna windows, cacti memang bukan pilihan yang tepat karena harus menyesuaikan versi dari tools yang stabil untuk menjalankan cacti itu sendiri. 

Thursday, May 16, 2019

Java Programming 2 - Membuat Project Di Netbeans

Assalamu'alaikum

Selamat malam, salam programming. Kembali lagi di pembahasan java yang kedua. Kali ini yang akan dibahas lebih ke interface penggunaan aplikasi netbeans. Dimana aplikasi ini merupakan komponen yang bisa digunakan untuk mengembangkan program java. Judul dan tema pembahasan kali ini yaitu membuat project baru di java netbeans. 

Tuesday, November 28, 2017

Belajar GNS3 5 - VPCS di GNS3

Assalamu'alaikum

Selamat pagi, salam networking. Selamat beraktifitas di pagi hari ini. Btw mimin kemaren belum sempet update blog karena pusing memikirkan materi gaes xD. Sebagai permintaan maaf, saya sebagai admin yang baik hati dan tidak sombong berencana update beberapa material yang sudah saya oprek kemarin hari. Salah satunya materi tentang belajar virtualisasi gns3 yang satu ini. Yaitu tentang VPCS atau Virtual PC pada gns3. Langsung saja kita bahas, berikut penjelasan mengenai VPCS.

Knowing About VPCS

VPCS atau Virtual PC yang berakhiran s (banyak dalam bahasa inggris), adalah sebuah virtual pc yang bisa diterapkan dalam simulasi pada gns3. Sehingga kita tidak perlu membuat interface loopback yang banyak atau membuat virtual OS windows pada virtualbox untuk melakukan pengetestan seperti test ping atau tracert misalnya. VPCS sendiri merupakan salah satu fitur yang ada pada gns3 dan merupakan bagian cloud kalau kita deploy pada layar project. 

Konfigurasi VPCS

Langsung saja biar lebih paham, ada baiknya kita mulai lab berikut dengan mendeploy beberapa host yang merupakan cloud juga sebenernya. Di versi gns3 yang lain ada yang langsung disediakan device vpcsnya langsung. Kalo ngga salah versi terbarunya gaess. Setelah itu jangan lupa untuk mendeploy switch juga disini karena disini kita akan membuat jaringan LAN dengan network yang sama nantinya.


Untuk penarikan kabelnya, interface vpcs sendiri adalah nio_udpblablabla. Kalau mengkonfigurasi manualnya sendiri juga bisa yaitu pada menu nio_udpnya. Langsung saja, tarik kabel semisal untuk host2 pada nio udp yang paling atas atau 127.0.0.1 di port 20.000.
 

Tarik semua kabel, sehingga menghasilkan topology seperti gambar berikut. Sementara pc yang atas, kita coba arahkan ke interface loopback. Cek artikel Membuat Interface Loopback dan Remote RouterOS menggunakan Winbox, untuk memahami makna interface loopback yang diarahkan ke GNS3. Dengan begini, interface vpcs yang kita gunakan adalah :
  • 30000 yang diremote via 127.0.0.1:20000
  • 30001 yang diremote via 127.0.0.1:20001
  • 30002 yang diremote via 127.0.0.1:20002 

Pada dasarnya, VPCS itu adalah interface loopback juga. Hal ini dikarenakan untuk mengakses port 30000 misalnya, kita harus meremote menggunakan via 127.0.0.1 yaitu loopback dari windows itu sendiri. Setelah itu coba buka VPCSnya pada tab tools di gns3. Setelah itu akan muncul pop up command promt. Ketika kita menggunakan perintah show, maka akan muncul interface dari lawan vpcs yang kita buka tersebut. Yaitu :
  • VPCS1 : 20000 (port Lo1 VPCS), Remote port lawannya yaitu 30000
  • VPCS2 : 20001 (port Lo2 VPCS), Remote port lawannya yaitu 30001
  • VPCS3 : 20002 (port Lo1 VPCS), Remote port lawannya yaitu 30002
  • DST...   

Konfigurasi Ip

Setelah mengerti konsep interface loopback, kita coba langsung saja mengkonfigurasikan ip pada setiap host yang berada di lembar project gns3nya. Yang perlu dikonfigurasi pertama disini adalah ip dari setiap interface VPCS. Untuk memberi ip kesetiap interface nio udp, kita harus menggunakan vpcs di menu tools. Dan perintahnya cukup mudah yaitu :

ip 77.77.77.1 255.255.255.0 atau
ip 77.77.77.1 24 yang menandakan angka subnet mask yang kita inginkan
Selain itu, untuk mengganti kesetiap vpcs yaitu dengan menggunakan angka dari vpcs yang diinginkan.

 

Setelah itu kita juga bisa mengecek konfigurasi ip yang sudah kita terapkan tadi menggunakan perintah show. Pengecekkan wajib dilakukan untuk mencegah kesalahan konfigurasi yang kalian lakukan. Karena kita tidak menggunakan gateway, maka konfigurasi gateway setiap interface tidak di tampilkan. Namun, kalian juga bisa mengkonfigurasi gateway atau juga bahkan dns menggunakan perintah berikut.

ip 10.10.10.2 255.255.255.0 10.10.10.1 untuk gateway, atau
ip 10.10.10.2 24 10.10.10.1 atau,
ip 10.10.10.2 10.10.10.1 24

ip dns 10.10.10.1 untuk mengkonfigurasi DNS

Pengecekkan

Langkah terakhir yaitu pengecekkannya. Pengecekkan kita akan melakukannya menggunakan cmd yang diarahkan keinterface loopback windows asli. Artinya ini adalah loopback yang sebenernya ya walaupun vpcs juga loopback :ngakak:. Namun, pastikan sebelum melakukan pengecekkan, kita tambahkan dulu ip address pada interface loopbacknya. 

Disini saya menggunakan ip 77.77.77.4/24 untuk interface loopback saya. Setelah itu barulah coba test ping kesetiap device VPCS yang berada pada network tersebut. Untuk pengetestan di vpcs pun juga bisa yaitu menggunakan perintah ping sama seperti di cmd biasa.


Demikian penjelasan mengenai device VPCS pada gns3. Semoga artikel ini membantu kalian, dan memudahkan melakukan lab secara virtualisasi. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan letakkan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung. Salam networking!!

Wednesday, March 15, 2017

Setup Perangkat Unifi Menggunakan Unifi Controller

Assalamu'alaikum

Selamat siang, salam opreker. Masih bersama saya mimin jones yang selalu setia menemani anda dalam segala kesedihan dan kesusahan. Yak kali ini kita membahas sesuatu yang berbeda dari biasanya, kita akan membahas tentang unifi salah satu produknya vendor ubnt. Ada yang spesial dari unifi ini sehingga saya ingin membahas lebih lanjut. Mari kilas balik sejenak.

Intro

Jadi ceritanya gini, di tempat kerja, kali ini saya mendapatkan project cabang pindahan. Intinya di gedung baru itu sayalah yang mengurus detail jaringannya. Langsung ke intinya, di salah satu ruangan ada menggunakan pertangkat unifi. Dengan mengunakan unifi cakupan wireless menjadi lebih luas. Sehingga user yang lokasinya tidak dekat dengan pusat wifi diperkirakan masih bisa terkoneksi. Sebelum unifi bisa di gunakan, pastinya perangkat tersebut di konfigurasi terlebih dahulu. Apa saja yang perlu dikonfigurasi? Check this out!!

Install Unifi Controller

Untuk pertama tama, silahkan download terlebih dahulu aplikasi unifi controller pada link berikut https://www.ubnt.com/download/unifi. Jika sudah di download lakukan penginstallan pada aplikasi tersebut.

Wizard Setup Unifi

Jika sudah dinstall, selanjutnya hidupkan perangkat unifi anda. Untuk unifi ini nenggunakan PoE, sehingga peletakkan Ap bisa lebih mudah. Selanjutnya, silahkan dibuka aplikasinya dan jalankan program unifi controllernya. Lalu klik pada lauch a browser.


Maka otomatis kita akan diarahkan pada tampilan setup wizard untuk mengkonfigurasi unifi controllernya. Lanjutkan wizardnya dengan mengisi form yang di perlukan.


Pada tampilan berikut, terdapat list dari unifi yang terdeteksi pada jaringan. Karena lokasi saya masih di kantor saat setting unifi, list unifi yang terdekti juga cukup banyak. Pilih saja unifi yang kita ingin konfigurasi. Pilih saja sesuai dengan mac addressnya. Jika sulit mengecek macnya, lihat dari uptimenya sesuai dari up perangkat unifi yang baru kita hidupkan tadi.


Selanjutnya konfigurasi SSID wifi, Wifi yang disetting disini adalah wifi unifi yang kita select tadi. Setelah itu berikan password lalu klik next untuk melanjutkan.


Selanjutnya memberikan keamanan untuk controller kita. Disini kita bisa menambahkan user dan password untuk controller pada PC atau leptop yang kita gunakan. User akses controller ini nantinya akan disinkronisasi dengan user dan password unifi yang terkoneksi dengan controller kita. 
Note : Per controller adalah leptop dan PC yang bersangkutan. Klik next untuk melanjutkan.


Untuk cloud access silahkan diisi jika memang anda memiliki aksesnya. Jika tidak, bisa anda klik skip untuk melanjukan.


Dengan begini, settingan yang kita konfigurasikan tadi akan terupdate ke unifi yang terkoneksi ke controller (pc/laptop). Klik finish untuk menyelesaikan wizard setup.


Setelah klik finish, silahkan login pada tampilan login controller unifi sesuai user dan password yang kita tambahkan tadi.



Unifi Management Display

Dan kira kira beginilah tampilan dari controller unifi yang kita install tadi. Controller ini bertujuan untuk memanagement ap unifi, bukan berarti kita langsung mengakses redirect langsung ke unifi tersebut. Pada controller ini banyak fitur yang bisa kita gunakan untuk memanagement jaringan kita. Seperti device unifi yang teradopt, melihat interferensi, mapping wifi pada ruangan dll. 

Terlihat pada tampilan dibawah, terdapat wlan inactive. Ini menunujukan bahwa device yang kita sinkronasikan tadi (adopt) belum sempurna. Untuk mengkoneksikan device unifi ke controller, klik pada wlan yang berwarna merah tersebut.

Adopt Default Configuration

Disini bisa terlihat device yang ingin kita adopt namun gagal. Biasanya hal ini gagal karena, device unifi yang bersangkutan masih tidak dalam user dan password yang device yang kita ketahui, alias sudah dikonfig orang. (bukan user dan password controller atau pass wifi ya).

Biasanya user dan password device berubah (tidak default) dikarenakan user dan password device disesuaikan dengan user dan password pada akses controller. Hal ini bisa kita coba praktikan untuk test adopt menggunakan user dan password standar atau default pabrik yaitu user ubnt dengan pass ubnt pada ip si unifi


Untuk adopt pertama kali, disarankan menggunakan adopt settingan pabrik yang masih default termasuk user dan password device unifi. Caranya, dengan reset secara physical. Tombol reset bisa kalian temukan pada lubang kecil disamping port utp pada unifi. Tekan tombol tersebut menggunakan jarum atau ujung pulpen selama 10 detik. 

Dengan demikian, setelah unifi up kembali dicoba adopt lagi device unifi sudah tersinkronisasi dengan management unifi controller. Jika sudah tersinkronisasi, maka konfigurasi apapun yang kita terapkan pada controller akan langsung terupdate ke unifi device. Karena hal tersebut, user dan password unifi tidak akan default lagi, melainkan akan menggunakan user dan password yang kita gunakan untuk login ke controller.

Note : lakukan refresh web untuk mengecek kembali apakah unifi device sudah teradopt atau belum

Problem Kesekian Kalinya

Beberapa problem yang dialami teman teman termasuk saya mungkin lebih sering pada proses adopt device ke controller. Hal yang bisa teman teman lakukan adalah meresetnya ke konfigurasi pabrik yang default. Selain itu ada beberapa masalah lainnya seperti wireless yang tidak terbroadcast atau tidak muncul, unifi firmware butuh upgrade ke versi terbaru dll semua akan dibahas menyeluruh pada pembahasan selanjutnya dengan tema upgrade firmware unifi.

Demikian penjelasan mengenai instalasi unifi, semoga bermanfaat untuk anda. Saran dan pertanyaan bisa ditanyakan pada kolom komentar. Jangan lupa berikan plus untuk blog ini demi kemajuan kita bersama :D, sekian, sampai jumpa pada postingan upgrade firmware yang diharapkan di share pada postingan selanjutnya. Salam opreker.

Thursday, November 5, 2015

Project 2 NAN - Konfigurasi Media Center - Kodi

Assalamu'alaikum

Selamat malam jum'at, bertemu lagi dengan saya sendiri sebagai admin, dan juga  salam networking. Di malam yang indah ini, saya ingin melanjutkan mosting project 2 implementasi neighbor area network. Di postingan kali ini saya ingin membahas tentang media center. Apa itu media center kodi dan apa kegunaannya? Yang penasaran tetap saksikan dan berikut penjelasannya.

Media Center Kodi

Kodi (Pengembangan XBMC), adalah salah satu media center berbasis open source, yang bisa diimplementasikan pada audio dan video. Dengan aplikasi ini kita bisa membangun bioskop sendiri pada smart tv, PC ataupun android. Aplikasi ini nantinya akan kita gunakan untuk media center pada client, sehingga aplikasi ini hanya akan diinstalasi pada client. 

Nantinya, video dan audio yang ingin digunakan bisa diarahkan ke media server seperti FTP, Samba, HTTP dan masih banyak lagi. Sehingga, layanan yang server cukup berikan disini adalah audio dan video yang harus ada pada server. 

Setting User Kodi Dan Upload Video Di Server Debian

Disini, karena nantinya saya akan menggunakan service ftp sebagai pengarahan video dan audio pada kodi. Maka pada server debian, saya disini ingin menambahkan user khusus untuk media center kodinya. User tersebut akan saya buat direktori khusus yang nantinya akan diisi (diupload) oleh beberapa video dan audio. 

Untuk direktorinya, disarankan menggunakan disk tambahan yang sudah dimounting (dijelaskan pada postingan project 2 sebelumnya). karena jelas, video dan audio pasti membutuhkan banyak space. Konfigurasi yang perlu dilakukan pada debian seperti contoh berikut ini.

# useradd -d /disk-tambahan kodi 
# passwd kodi
Enter new UNIX password: **** 
Retype new UNIX password: **** 
passwd: password updated successfully
# mkdir /disk-tambahan/music
# mkdir /disk-tambahan/video
Jika sudah di buat user kodi, sekarang akses user ftp yang sudah dibuat sebelumnya untuk mengupload beberapa video.


Setelah itu upload beberapa video file video yang sebelumnya sudah dibuat pada server.

Konfigurasi Kodi Pada Client

Selanjutnya, kita mainkan aplikasi kodinya. Karena aplikasi kodi mungkin terdengar asing bagi kalian, kita harus beradaptasi terlebih dahulu dengan tampilannya. Sebelumnya, kalian harus menyiapkan instalasi aplikasi dan langsung menginstallnya. Aplikasi bisa didownload di situs resminya. Atau langsung to the point, silahkan download aplikasi kodi untuk windows disini.

Lanjut lagi, buka aplikasi kodi yang sudah di instalasi. Cara yang sama juga bisa dilakukan bagi pengguna android, aplikasi bisa didapatkan di playstore atau google play. Tampilannya, tidak ada bedanya. Bedanya hanya berjalan di OS yang berbeda.
 

Kira-kira tampilannya seperti gambar berikut ini. Langsung saja, klik pada video karena kita ingin menyetting video yang sebelumnya sudah di upload lewat koneksi FTP.


Lalu klik pada files untuk memilih files mana yang ingin dimainkan videonya.

 

Karena belum ada video yang bisa ditambahkan, klik add videos. Direktori video juga bisa dipilih dengan mengklik browse


Sperti yang sudah katakan, kita bisa mengarahkan video yang ingin dimainkan ke media server pada jaringan kita. Karena pilihan ftp tidak ada pada list penambahan. Klik add network location.


Karena koneksi yang dipilih ftp, pada protocol isikan FTP server dengan port yang sudah kita tau, port 21. Server addressnya diarahkan ke address server lokal kita, atau juga bisa menggunakan domainnya. Username dan pasword diisikan dengan user baru yang sebelumnya sudah dibuat untuk peletakan video pada direktori user di server tersebut. (cek konfigurasi diatas kalo ragu). Setelah diisi, klik ok untuk melanjutkan.


Maka saat sistem menemukan direktori untuk user ftp tersebut, bisa dilihat direktori atau file yang sebelumnya juga sudah dibuat. Karena tadi, kita sudah mengupload beberapa video ke direktori video, maka klik pada video tersebut untuk menambahkan list video pada kodi.
 

Kira kira seperti ini tampilan akhir ketika penyelesaian pemilihan list direktorinya. Jika sudah cocok, klik ok untuk melanjutkan.


Untuk yang ini silahkan pilih selera anda. Disini terdapat tiga pilihan, saya sarankan anda menggunakan pilihan seperti yang saya gunakan. Alasannya, karena saya berhasil menggunakan pilihan yang ini (music videos), yang lainya belum saya coba. 


Setelah selesai setting direktori listnya, tampilan seperti gambar dibawah ini akan muncul. Ini di gunakan untuk merefresh informasi dari video-video yang terdapat dalam list tersebut. Disarankan klik yes karena ditakutkan, video yang diiskan terdapat beberapa subtitle yang diluar standar (editan) tidak muncul pada subtitel video.


Dan, jreng jreng. Tampilan video yang berada pada server sudah bisa dinikmati oleh pengguna. Ya, karena server juga didalam jaringan, bisa kalian liat sendiri pada videonya, pasti ada buffernya. Jelas, karena client meload video pada servernya, sehingga buffer akan terjadi.


Hal yang sama juga berlaku pada settingan music. Settingannya sama seperti yang sudah dilakukan pada video. Berikut contoh yang sudah saya lakukan untuk musiknya.


Dan demikianlah penjelasan mengenai open source media center dari kodi. Semoga bermanfaat untuk anda. Saya alfa, pamit undur diri. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf, saran dan pertanyaan bisa dimasukan di kotak komentar. Terima kasih sudah berkunjung, datang lain hari.

Monday, November 2, 2015

Belajar VirtualBox 4 : Cara Melanjutkan VDI yang Sudah Digunakan

Assalamu'alaikum

Selamat sore, kali ini saya ingin sharing lagi tentang simulator yang satu ini. Ya, setelah sekian lama, akhirnya saya mendapat ide untuk material simulasi virtualisasi pada aplikasi yang satu ini yaitu VirtualBox. Materi kali ini berkaitan dengan yang namanya tugas sekolah. Barangkali dibeberapa sekolah ada yang dibuat kesusahan karena deepfreeze yang terpasang. Sehingga, seringkali kita harus menginstall ulang terus karena OS yang sudah kita install terhapus karena deepfreeze tersebut.

Konfigurasi

Langsung saja kita mulai setting virtualboxnya. Mungkin, kita bisa memulai dari yang satu ini. Bagi kalian yang ingin menghapus OS yang sudah diinstall pada virtualbox terlebih dahulu harus dipertimbangkan ketika muncul tampilan yang satu ini. Terdapat 2 opsi yang bisa kita gunakan untuk menghapus OS. Bedanya dua opsi tersebut adalah  
  • Delete all files adalah menghapus files VDI (hasil instalan) pada files virtualbox. Biasanya file instalan-instalan akan dimasukan ke file tersebut. File tersebut secara default berada di C:/Users/<nama user>/VirtualBox VmS. 
  • Sedangkan Remove Only adalah manghapus list OS pada virtualbox saja. Sehingga file instalan kita (VDI) tidak terhapus.

Backup Data Instalasi OS Pada VirtualBox

Lanjut lagi, biasanya apa yang kalian lakukan ketika setelah menginstall sebuah OS pada virtualbox? Kalian bisa memindahkan hasil VDI yang sudah diinstalasi ke file data atau ke flashdisk. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga, untuk mengamankan data yang kita konfigurasikan agar tidak di konfigurasi orang lain. Jika kalian sudah membackupnya, kita bisa melanjutkan VDI tersebut pada VirtualBox. Caranya.

Melanjutkan VDI Yang Di Backup

Pertama klik new OS pada virtualbox. Lalu setting nama OS, type OS dan Versinya. Dan juga setting Ram untuk OS yang akan dilanjukan.


Yang terpenting dari konfigurasinya adalah pada bagian ini. Dibagian ini kalian pilih use existing VDI (gunakan VDI yang ada). Jika sudah memilih opsi tersebut, lalu klik pada folder untuk mencari letak file VDI yang kalian backup.
 

Karen disini saya ingin melanjutkan VDI OpenSuse, maka pilih VDI tersebut lalu klik open.
 

Jika sudah, maka OS yang sudah di backup tadi sudah bisa digunakan kembali. Klik pada OS Virtualnya lalu klik start untuk memulai konfigurasi OpenSusenya.
 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai melanjutkan VDI. Saya alfa farhan undur diri, semoga anda terbiasa dengan konfigurasi menggunakan virtualisasi. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terim kasih sudah berkunjung, datang lain hari.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment