Saturday, April 14, 2018

Konsep Routing Jaringan

 

Assalamu'alaikum

Selamat malam, salam networking gaesss. Mumpung ada kesempatan, saya ingin kembali sharing mengenai routing concept. Karena sebelum-sebelumnya kita sudah mencoba berbagai konfigurasi yang berkaitan dengan routing, memang seharusnya sudah ada dasar pengetahuan mengenai routing itu sendiri. Namun ada beberapa pemahaman penting yang mungkin perlu kalian ketahui mengenai penjelasan detail dari routing.

Mulanya...

Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya dalam bidang teknologi juga melakukan perkembangan. Tentunya jaringan dan internet adalah sekumpulan perangkat yang saling terhubung secara fisik hingga menghubungkan dunia atau sering juga kita dengar motto mikrotik (routing the world). Sehingga mendapatkan atau mengirimkan informasi apapun akan mudah diakses oleh siapapun dan dimanapun. 




Tentunya hal ini tidak didasari oleh perangkat fisik saja, melainkan firmware atau software teknis yang menjalankan kinerja dari perangkat perangkat yang berada dalam fisik penghubung jaringan internet ini. Mari kita sebut itu sebagai program untuk menjalankan kinerja perangkat router atau switch atau perangkat jaringan lainnya. 

Dalam program untuk menjalankan perangkat tersebut banyak function yang bisa kita terapkan atau kita konfigurasikan sesuai apa yang diperlukan oleh router untuk melakukan aktifitasnya. Salah satunya yang kita bahas kali ini adalah routing yang merupakan protokol untuk menghubungkan satu dua perangkat agar menghasilkan kumpulan perangkat yang saling berinteraksi di jaringan internet.

Konsep Dasar Routing

Untuk memahami routing, tentunya ada dasar yang harus kalian ketahui terlebih dahulu. Yaitu bagaimana perintah yang harus kita berikan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda agar kedua perangkat bisa saling berbagi informasi. Pada dasarnya routing terbagi menjadi dua yaitu routing statik dan juga routing dynamic. Dan yang perlu kalian tau dari routing dinamic ini bukan berarti routing akan berjalan otomatis semudah yang kalian bayangkan. 

Kedua routing ini sama-sama memerlukan tahapan konfigurasi yang membutuhkan logika dan pemikiran "apa sih yang harus di konfigurasikan". Bedanya adalah metode konfigurasi yang dilakukan. Yaitu routing statik adalah memilih jalur secara manual agar perangkat bisa terhubung kesana dan routing dinamic yang sifatnya advertising (mengiklankan) yaitu mengenalkan dirinya pada routing yang lain. 

Routing Statik

Sedikit saya review ulang tentang routing statik yang sebelumnya pernah kita bahas. Routing statik adalah dimana kita mengkonfigurasi manual tujuan network yang kita inginkan (dst-address) dengan menggunakan pintu mana (gateway). Dua poin ini sangat penting dalam menjalankan routing statik, hal ini digunakan untuk mengarahkan paket data agar diarahkan jalurnya. 




Gateway
Gateway tidak hanya berada pada perangkat router saja, kalian bisa menemukannya pada konfigurasi ipv4 yang berada pada windows kalian. Dalam hal ini banyak yang salah kaprah mengenai gateway pada konfigurasi pada komputer. Karena perlu kita ingat bahwa gateway digunakan untuk pintu yang menghubungkan ke network yang berbeda. Jadi, gateway tidak benar benar perlu dikonfigurasikan ketika kita hanya ingin menghubungkan 2 perangkat di network yang sama.

Bedanya gateway pada PC dengan router adalah pada PC tidak perlu mengkonfigurasikan Dst-Address (address tujuan). Hal ini dikarenakan PC merupakan end user pada sebuah jaringan komputer. Dimana end user ini pasti ingin mengakses semua address tujuan menggunakan gateway yang dikonfigurasikan.


Administrative Distance
Secara default jalur routing statik biasanya akan digunakan sebagai jalur utama, hal ini biasanya dikarenakan distance yang digunakan routing statik adalah 1. Semakin kecil distance yang digunakan, maka jalur tersebutlah yang akan di prioritaskan. Nilai dari distance dapat berupa angka lain (0-255) dan secara default sudah tersetting pada setiap protocol routing yang digunakan. Contohnya : 
  • Connected Routes : 0
  • Static Routing : 1
  • eBGP : 20
  • OSPF : 110
  • RIP : 120
  • MME : 130
  • iBGP : 200
Selain itu, distance protocol routing 255 adalah route yang akan di reject routing filter. Yang menandakan bahwa setiap distance bisa kita ubah numbernya. Semakin kecil distance, maka semakin di prioritaskan jalur tersebut sebagai main link.

Routing Policy
Pada dasarnya router akan menggunakan tabel routing yang utama sebagai jalur utama akses internet. Namun, kita bisa menentukan jalur mana yang akan dilalui sebuah paket. Routing policy ini sering kita sebut sebagai marking paket dan mengarahkannya. Hal ini sudah pernah saya bahas dalam penjelasan marking akses gateway pada mikrotik, kalian bisa cek kembali pada link berikut ini Job Experience 3 - Routing Management And Firewall Mangle.

Time To Live (TTL)
TTL adalah suatu nilai pada paket data yang tersimpan pada header paket yang memiliki fungsi jumlah lompatan dari router ke router sesuai nilai TTL yang dimiliki pada paket tersebut. Nilai default TTL adalah 64, dan maksimumnya adalah 255. Setiap melewati perangkat layer3 (router), maka nilai TTL akan berkurang 1. Dan router tidak akan melewatkan paket data jika nilai TTL yang dia terima bernilai 1.

Dan begitulah kiranya mengenai konsep dasar routing yang perlu kalian tau mengenai routing statik. Selanjutnya di ada kesempatan lain, kita akan membahas konsep routing dan istilah istilah yang perlu kalian ketahui mengenai routing dinamic. Sekian dari saya, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian dan terutama untuk diri saya sendiri.  Saran dan pertanyaan bisa letakkan di komentar. Terima kasih sudah berkunjung, salam networking.

0 komentar:

Post a Comment

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment