Showing posts with label Ubiquiti. Show all posts
Showing posts with label Ubiquiti. Show all posts

Friday, March 17, 2017

Upgrade Unifi Firmware

Assalamu'alakum

Selamat pagi, salam opreker. Ketemu lagi dengan saya sendiri yang selalu sendiri tak ada yang menemani. Kali ini saya ingin membahas sedikit tentang upgarade firmware unifi. Masih lanjutan dari artikel yang kemarin, terkait masalah pada adopting. 


Banyak faktor terkait masalah pada adopting, apakah itu dari user dan password yang berbeda dari setelan pabrik, controller unifi dengan unifi device tidak terhubung dalam jaringan, atau juga bisa karena firmware yang masih dalam versi lawas. Kali ini lain masalahnya, wifi yang sudah kita konfigurasi tidak muncul pada list wifi. Setelah dicek demi cek si unifi device minta upgrade ke versi terbaru. Mungkin ini dimaksudkan untuk menyesuaikan versi dari controller dengan devicenya.

SSH Unifi Access

Untuk mengupgrade unifi sebenernya bisa menggunakan tombol upgrade pada controller. Namun, karena hal tertentu seperti versi yang terlalu lawas antara unifi device dengan controllernya kita harus menggunakan metode lain untuk mengupgradenya. Ya benar, metodenya menggunakan ssh. Nantinya, kita akan menggunakan perintah upgrade pada ssh tersebut sesuai panduan dari owner website, ubntnya. 

Upgrade Firmware Via Local

Untuk mengupgrade disini saya memberikan dua metode. Via local, yaitu dengan mendownload firmwarenya terlebih dahulu lalu mengupgradenya via explorer. Atau langsung upgrade via jaringan (metode ini terlebih dahulu harus mengkoneksikan ke unifi agar terhubung ke internet).

Untuk upgrade via local, kalian bisa akses lokasi folder yang nantinya akan tempat mounting controller unifi. Lokasi foldernya biasanya terletak pada folder C:\\*user*\Ubiquity Unifi\dl\firmware.


Untuk mengakses unifi via ssh kita bisa menggunakan software putty. Karena disini saya ingin mencoba upgrade via local, maka otomatis antara unifi device dengan controller (pc saya) langsung terhubung secara peer to peer via adaptor PoE. Akses menggunakan ip default dengan port ssh. Ketika terhubung, login sebagai user ubnt dengan password ubnt.

Unifi ini menggunakan busybox sebagai sistem operasinya. Untuk mengetahui informasi device unifi yang kita remote, kita bisa gunakan perintah info.


Sebelum upgrade via local, terlebih dahulu download firmware unifi sesuai dengan unifi yang kalian gunakan. Kalian bisa mendownloadnya pada link berikut.


Jika sudah di download, letakan saja file yang di download tadi pada salah satu firmware yang saya tunjukan sebelumnya. Lalu ubah nama file tersebut menjadi firmware.bin.


Setelah itu, upgrade saja unifinya menggunakan perintah upgrade. Lalu akses ip controller beserta port file mountingnya dan jangan lupa lokasi folder disesuaikan.

Upgrade Firmware Via Internet

Kalo merasa ribet dengan metode pertama, kita harus mendownload firmware terlebih dahulu lalu diarahkan kefolder mountingannya. Maka ada cara kedua yang mungkin bisa menarik minat anda. Ya, walaupun metode kedua tidak berbeda ribetnya dengan metode pertama.

Syarat upgrade via internet adalah, pastikan unifi anda sudah bisa konek internet (sudah bisa ping google). Dan kekurangan yang saya temukan disini adalah kita tidak bisa mengubah ip pada interface unifi walaupun sudah menggunakan ssh (mungkin dikarenakan ip unifi sudah tersetup di controllernya). Namun, disini kita masih bisa setting dns dan route :D.

Mengkoneksikan Unifi Ke Internet

Disini kita berakal saja ingin menyeting jaringannya seperti apa. Apakah langsung direct internet lewat router dengan menggunakan network si ip default unifi untuk interface yang mengarah ke unifi, atau juga bisa menggunakan vlan (jika anda menggunakan jaringan kantor dan sama sekali ip interface router tidak boleh diubah) :D. Itu semua tergantung anda sebagai admin jaringan

Bagi kalian yang kelas karyawan dan tidak memiliki router yang bisa digunakan untuk upgrade unifi dan terpaksa menggunakan router jaringan di kantor :D, maka saya sediakan sedikit tutor pada link berikut. 

Dan untuk memberikan gateway dan dns pada unifi bisa menggunakan script atau konfigurasi berikut ini. Note : ip gateway dan dns disesuaikan dengan ip router yang kalian gunakan.

route add -net default gw 192.168.1.1
echo "nameserver 192.168.1.1" > /etc/resolv.conf

Sebelum melakukan upgrade, source downloadnya disimpan dulu. Kalian bisa mendapatkan source download pada link ubnt sebelumnya pada link berikut. Disimpan source pada salah satu firmware yang ingin di download untuk meletekan pada ssh nantinya.


Jika sudah, pastekan sourcenya pada perintah setelah perintah upgrade. Tunggu proses download selesai, dan upgrade akan berhasil setelah penginstallan. Note, unifi tidak akan melakukan upgrade/gagal upgrade, jika firmware dengan device model tidak sama. 


Jika sudah diupgrade, otomatis system akan melakukan reboot. Keterangan reboot bisa seperti tampilan berikut ini.


Jika sudah selesai reboot, otomatis pada unifi controller device yang sudah teradopt, wifi yang dikonfigurasi pada unifi sudah muncul pada wifi list. Selain itu, username dan password unifi (ssh) akan mengikut user dan password panel controller. Dan terakhir, kita sudah bisa mengkonfigurasi ip si unifi :D.


Demikian cara upgrade firmware unifi, semoga bisa memudahkan anda dalam menjalankan sistem unifi. Semoga bermanfaat, sekian, saran dan pertanyaan silahkan masukan di kolom komentar. Terima kasih, salam opreker.

Wednesday, March 15, 2017

Setup Perangkat Unifi Menggunakan Unifi Controller

Assalamu'alaikum

Selamat siang, salam opreker. Masih bersama saya mimin jones yang selalu setia menemani anda dalam segala kesedihan dan kesusahan. Yak kali ini kita membahas sesuatu yang berbeda dari biasanya, kita akan membahas tentang unifi salah satu produknya vendor ubnt. Ada yang spesial dari unifi ini sehingga saya ingin membahas lebih lanjut. Mari kilas balik sejenak.

Intro

Jadi ceritanya gini, di tempat kerja, kali ini saya mendapatkan project cabang pindahan. Intinya di gedung baru itu sayalah yang mengurus detail jaringannya. Langsung ke intinya, di salah satu ruangan ada menggunakan pertangkat unifi. Dengan mengunakan unifi cakupan wireless menjadi lebih luas. Sehingga user yang lokasinya tidak dekat dengan pusat wifi diperkirakan masih bisa terkoneksi. Sebelum unifi bisa di gunakan, pastinya perangkat tersebut di konfigurasi terlebih dahulu. Apa saja yang perlu dikonfigurasi? Check this out!!

Install Unifi Controller

Untuk pertama tama, silahkan download terlebih dahulu aplikasi unifi controller pada link berikut https://www.ubnt.com/download/unifi. Jika sudah di download lakukan penginstallan pada aplikasi tersebut.

Wizard Setup Unifi

Jika sudah dinstall, selanjutnya hidupkan perangkat unifi anda. Untuk unifi ini nenggunakan PoE, sehingga peletakkan Ap bisa lebih mudah. Selanjutnya, silahkan dibuka aplikasinya dan jalankan program unifi controllernya. Lalu klik pada lauch a browser.


Maka otomatis kita akan diarahkan pada tampilan setup wizard untuk mengkonfigurasi unifi controllernya. Lanjutkan wizardnya dengan mengisi form yang di perlukan.


Pada tampilan berikut, terdapat list dari unifi yang terdeteksi pada jaringan. Karena lokasi saya masih di kantor saat setting unifi, list unifi yang terdekti juga cukup banyak. Pilih saja unifi yang kita ingin konfigurasi. Pilih saja sesuai dengan mac addressnya. Jika sulit mengecek macnya, lihat dari uptimenya sesuai dari up perangkat unifi yang baru kita hidupkan tadi.


Selanjutnya konfigurasi SSID wifi, Wifi yang disetting disini adalah wifi unifi yang kita select tadi. Setelah itu berikan password lalu klik next untuk melanjutkan.


Selanjutnya memberikan keamanan untuk controller kita. Disini kita bisa menambahkan user dan password untuk controller pada PC atau leptop yang kita gunakan. User akses controller ini nantinya akan disinkronisasi dengan user dan password unifi yang terkoneksi dengan controller kita. 
Note : Per controller adalah leptop dan PC yang bersangkutan. Klik next untuk melanjutkan.


Untuk cloud access silahkan diisi jika memang anda memiliki aksesnya. Jika tidak, bisa anda klik skip untuk melanjukan.


Dengan begini, settingan yang kita konfigurasikan tadi akan terupdate ke unifi yang terkoneksi ke controller (pc/laptop). Klik finish untuk menyelesaikan wizard setup.


Setelah klik finish, silahkan login pada tampilan login controller unifi sesuai user dan password yang kita tambahkan tadi.



Unifi Management Display

Dan kira kira beginilah tampilan dari controller unifi yang kita install tadi. Controller ini bertujuan untuk memanagement ap unifi, bukan berarti kita langsung mengakses redirect langsung ke unifi tersebut. Pada controller ini banyak fitur yang bisa kita gunakan untuk memanagement jaringan kita. Seperti device unifi yang teradopt, melihat interferensi, mapping wifi pada ruangan dll. 

Terlihat pada tampilan dibawah, terdapat wlan inactive. Ini menunujukan bahwa device yang kita sinkronasikan tadi (adopt) belum sempurna. Untuk mengkoneksikan device unifi ke controller, klik pada wlan yang berwarna merah tersebut.

Adopt Default Configuration

Disini bisa terlihat device yang ingin kita adopt namun gagal. Biasanya hal ini gagal karena, device unifi yang bersangkutan masih tidak dalam user dan password yang device yang kita ketahui, alias sudah dikonfig orang. (bukan user dan password controller atau pass wifi ya).

Biasanya user dan password device berubah (tidak default) dikarenakan user dan password device disesuaikan dengan user dan password pada akses controller. Hal ini bisa kita coba praktikan untuk test adopt menggunakan user dan password standar atau default pabrik yaitu user ubnt dengan pass ubnt pada ip si unifi


Untuk adopt pertama kali, disarankan menggunakan adopt settingan pabrik yang masih default termasuk user dan password device unifi. Caranya, dengan reset secara physical. Tombol reset bisa kalian temukan pada lubang kecil disamping port utp pada unifi. Tekan tombol tersebut menggunakan jarum atau ujung pulpen selama 10 detik. 

Dengan demikian, setelah unifi up kembali dicoba adopt lagi device unifi sudah tersinkronisasi dengan management unifi controller. Jika sudah tersinkronisasi, maka konfigurasi apapun yang kita terapkan pada controller akan langsung terupdate ke unifi device. Karena hal tersebut, user dan password unifi tidak akan default lagi, melainkan akan menggunakan user dan password yang kita gunakan untuk login ke controller.

Note : lakukan refresh web untuk mengecek kembali apakah unifi device sudah teradopt atau belum

Problem Kesekian Kalinya

Beberapa problem yang dialami teman teman termasuk saya mungkin lebih sering pada proses adopt device ke controller. Hal yang bisa teman teman lakukan adalah meresetnya ke konfigurasi pabrik yang default. Selain itu ada beberapa masalah lainnya seperti wireless yang tidak terbroadcast atau tidak muncul, unifi firmware butuh upgrade ke versi terbaru dll semua akan dibahas menyeluruh pada pembahasan selanjutnya dengan tema upgrade firmware unifi.

Demikian penjelasan mengenai instalasi unifi, semoga bermanfaat untuk anda. Saran dan pertanyaan bisa ditanyakan pada kolom komentar. Jangan lupa berikan plus untuk blog ini demi kemajuan kita bersama :D, sekian, sampai jumpa pada postingan upgrade firmware yang diharapkan di share pada postingan selanjutnya. Salam opreker.

Saturday, January 23, 2016

Belajar Memanagement Pointing Wireless - Part 2

Assalamu'alaikum

Selamat di malam yang sama dan masih di materi yang sama yaitu management pointing. Apa kabar semuanya? semoga masih di berkahi ya.. Pada materi ini, management yang akan kita lakukan antara lain seperti memasang pemasangan antena yang tepat, dan juga management signal wireless.

Jarak Wireless Dan Signal Strength

Apakah ada kaitannya jarak wireless dengan signal strengh. Bicara soal signal nih guys, apa ada yang tau bagaimana cara menentukan signal yang bagus? Caranya mudah saja, semakin tinggi angka signalnya semakin bagus. Biasanya, signal ditunjukan dengan menggunakan bilangan minus atau dibawah nol. Artinya, semakin rendah bilangan minusnya semakin bagus. Okeeh.

Lanjut lagi, kali ini kita akan membuktikan jarak wireless akan mempengaruhi signal strengh. Jika sebelumnya, jarak yang saya gunakan kuranglebih 10 M, maka kali ini, kita akan mencoba jarak 25m. Bagaimana hasilnya, berikut gambar ujicobanya. Anda pun bisa melihat, begitu banyak halangan seperti daun, pohon, kaca, maupun tembok untuk menghalangi wireless. Tapi bagaimana dengan hasilnya?


Jika sebelumnya pada jarak 10m, kita ujicoba. Bisa terlihat sinyal masih dalam keadaan yang baik. Bisa dilihat pada gambar dibawah, sinyal mendekati -30 atau -35. Lalu bagaimana dengan hasil yang menggunakan jarak 25m?

Dan ternyata, hasilnya tidak terlalu buruk. Tapi setidaknya signal strengh berkurang menjadi -54 dBm. Dengan percobaan ini membuktikan bahwa, jarak menentukan kekuatan sinyal.

Area Wireless Pointing Management

Langsung ke management kedua. Kali ini kita akan coba mengatur posisi antena. Sehingga posisi mana yang lebih cocok dan memiliki hasil yang lebih baik. Contoh dari tampilan gambar percobaan yang saya lakukan berikut ini.


Berdasarkan gambar, posisi antena mana yang terbaik untuk digunakan? apakah menggunakan polarisasi vertical atau horizontal? berdasarkan percobaan yang kita lakukan yang disesuaikan dengan area yang diarahkan. Posisi vertical (memanjang), lebih unggul dibanding posisi horizontal (meninggi). Hal ini jelas, karena area pointingnya.


Lanjut lagi, terlebih dahulu, kita cek mana yang lebih unggul. Dalam hal ini, pengecekkan juga menggunakan signal strength. Jika sebelumnya pada jarak 10m kekuatan sinyal normal yang kita gunakan sebesar -35dBm, maka saat saya ubah polarisasinya menjadi horizontal (meninggi), signal strenght menurun hingga -63dBm.


Sekiranya, itu saja yang dapat saya sampaikan pada materi belajar memanagement pointing wireless ini. Semoga bermanfaat untuk anda. Saran dan pertanyaan bisa anda sampaikan pada komentar. Sekian dari saya, salam networking. Sampai jumpa pada pertemuan selanjutnya.

Belajar Memanagement Pointing Wireless - Part1

Assalamu'alaikum

Selamat malam, selamat malam minggu dan salam networking. Malam hari ini saya akan membahas wireless lagi setelah sekian lama saya menahannya. Alasan yang pasti karena banyak kendala dalam kehidupan saya, terutama jodoh, hehhe. Dalam materi kali ini, yang lebih dijelaskan yaitu terkait dengan pointing. Apa saja management yang harus diperhatikan untuk monitoring jaringan berbasis wireless ini, akan kita bahas bersama.

Topology

Dimulai dari topologi guys.. Dari topology saya menyiapkan 2 perangkat wireless. Yaitu RB-433 yang saya jadikan sebagai AP dan antena ubi yang dijadikan station. Oiya guys, penelitian ini didasari dengan real konfigurasi ya guys. Artinya, lahan dan jarak akan mempengaruhi hasil monitoring.

Tx/Rx Packet Statistik

Monitoring pertama berdasarkan konfigurasi percobaan yang saya lakukan adalah mengecek transmit dan receive statistiknya. Monitoring hal ini perlu dilakukan agar mengecek kecepatan sistem untuk membaca dan menganalisa kecepatan paket. Dalam percobaan ini saya menggunakan jarak antar pointing sekitar 10 meter. Sesuai gambar, penanda adalah letak antena lawan.


Lanjut lagi, coba lakukan test download dan test upload. Kedua test ini mempengaruhi Tx dan Rx pada sisi AP dan Station. Langsung saja, kita coba mulai uji coba nya. Uji coba 1 adalah test download. Pada test download, kita bisa melihat statistik tx dan rx antara AP dan station seperti gambar dibawah ini.


Apakah kalian mengerti dan bisa menangkap penjelasan dari statistinya? Jika belum coba lanjutkan ke uji coba tahap kedua yaitu test upload. Dari sini jelas terlihat berbeda antara test upload dan test download. Cobalah untuk menganalisa apa yang membuat Tx dan Rxnya berubah..


Anda sudah tau apa yang mempengaruhi tx dan rx terhadap download paket ataupun upload paket. Okee, kita akan bahas disini. Pertama, mari kita perhatikan penjelasan topology tx dan rx statistik dibawah ini. Untuk membacanya, mari kita fokuskan kesalah satu antena , misal fokus ke RB433. 

RB433, memiliki 2 interface yaitu interface wireless dan interface LAN (internet). Dari masing masing interface ini memiliki sistem Tx dan Rx. Semisal fokus ke interface wirelessnya (lihat garis biru).. Pada interface tersebut, Tx yang dimilikinya memiliki arah ke Station artinya, Tx tersebut difungsikan untuk mengirim data ke Station. Sedangkan Rx memiliki arah sebaliknya. Artinya, Rx difungsikan sebagai Penerima Data dari station.


Okee lanjut lagi, pada uji coba kita mengetest paket upload. Maka teori yang bisa kita dapatkan adalah seperti gambar berikut ini. Beberapa sistem Tx atau Rx pada interface tertentu mengalami kenaikan (cek gambar statistik test upload). Hal ini berarti, pada sistem tersebut banyak paket yang berusaha melewatinya. 

Semisal contoh upload, contohnya ketika client mengupload data ke storage server yang ada di internet, sistem yang mengalami kenaikan antara lain :
  • Rx pada antena Ubiquiti (station) interface LAN
  • Tx Pada antena Ubiquiti (station) interface Wireless 
  • Rx pada antena RB 433 (AP) interface wireless
  • Tx pada antena RB 433 (AP) inteface LAN (arah internet)

Contoh diatas adalah penjelasan sistem ketika upload. Lalu bagaimana dengan sistem ketika download. Maka arah paket datanya akan berbalik yaitu dari internet ke arah client yang sedang mendownload. Rx dan Tx juga akan berbeda dari sebelumnya.

Demikian penjelasan singkat mengenai sistem monitoring Rx dan Tx. Semoga artikel ini membantu anda semua. Sekian dari saya, jangan lupa beri saran dan pertanyaan di kotak komentar. Saya pamit undur diri, sampai jumpa lagi, salam networking.


Monday, November 16, 2015

Instalasi Ubiquiti PowerBeam Pada Penyangga/Tower

Assalamu'alaikum 

Selamat sore dan selamat datang di web open networking. Dimana saya disini akan mempublishkan suatu karya yang semoga memudahkan anda dalam mempelajari jaringan. Berbagai jenis materi tentang jaringan saya sediakan semua disini. Kali ini dari bagian wireless, jika sebelumnya saya mempublikasikan tentang instalasi hardware ubiquti powerbeamnya, maka sekarang kita akan coba instalasi pada penyangga atau towernya. 

Alat perang

Yang jelas, untuk memulai materi kalian harus memiliki alatnya terlebih dahulu. Biasanya part untuk pemasangan ke penyangga sudah satu paket dengan radio ubiquitinya. Dan berikut alat yang bisa kita gunakan.
  • Antena dan radio yang sudah terpasang
  • Pengunci untuk penyangga dengan antennanya
  • Dan beberapa mur
  • Beberapa alat kunci atau tools
  • Yang terakhir tower

Pemasangan

Setelah persiapan sudah selesai dan mental anda sudah kuat dan yang pasti anda harus sudah makan. Karena perut lapar membuat anda bisa jatuh dari tower :v. Siapkan alat pengunci pencakarnya. Lalu masukan kunci tersebut seperti gambar berikut. Jangan sampai terbalik guys!! *Disarankan anda tidak membaca artikel ini ketika menaiki tower.


Setelah itu, gabungkan antena ke kunci penguat tersebut. Gampang kok tinggal masukin doang. Yang pas gan masukinnnya. Sekedar catatan, jangan ikuti contoh instalasi gambar dibawah. Looh kenapa? Anda bisa lihat sendiri lubang UTP yang harus nya menghadap kebawah, ane malah masangnya keatas. Tujuannya jelas, biar ga kena hujan.


Naah terakhir gan, tinggal di kuatin pake Murnya biar ga mudah lepas dan jatuh. Disaranin pake kunci atau toolsnya gans.


Dan taraaa!!. Antena gagah anda sudah bisa diimplentasikan pada jaringan yang anda inginkan.


Sekian dari saya, semoga material instalasi wireless ini bermanfaat untuk anda. Kurang lebihnya mohon maaf, saya pamit undur diri. Saran dan pertanyaan bisa anda lontarkan dikomentar. Terima kasih sudah mengunjungi website ini!!

Friday, November 13, 2015

Instalasi Perangkat PowerBeam Ubiquiti

Assalamu'alaikum

Selamat malam, Dimalam yang indah disebar hujan ini saya ingin memplublikasi material lagi. Kali ini dari bagian wireless, dengan judul instalasi perangkat powerbeam Ubiquiti. Seperti apa cara instalasinya? dan Apa saja yang harus di sediakan? Langsung saja, berikut materinya.

Persiapan

Belakangan ini, tugas semakin banyak dan saya pun kewalahan dengan list postingan yang harus di saya publikasikan untuk blog ini. Dan alasan saya mempublikasikan material ini dikarenakan alat wireless dari ubiquiti sudah turun dan saya penasaran untuk memplejarinya. Tidak hanya mempelajari, tapi juga membagikan hasil pengalaman yang saya dapatkan. Untuk memulai materi, persiapkan dulu alat perang perangkat ubiquity nya. Biasanya sudah satu peket.
  • Antena
  • Radio 
  • PoE + Adaptor
  • Pengunci antena dan radio

Membuka Pengait/Pengunci Radio

Yang pertama harus dilakukan adalah membuka wadah pengunci radionya. Tujuannya agar nantinya penguncinya bisa diletakan pada antena dan radionya juga bisa disatukan pada antenanya. Cara membukanya adalah dengan menekan kedua sisi pada pengunci.


Selanjutnya, tekan dan buka serta dengan menarik radio dari pengait. Sekedar tambahan pada pelepasan pengait ini, harap dilakukan dengan hati-hati. Tujuannya untuk menjaga keawetan barang yang masih baru.

Pemasangan Kunci Antena

Langkah selanjutnya adalah dengan meletakan pengunci pada antenanya. Gunakan alat yang terlihat pada gambar, lalu letakan pengunci sesuai pada lubangnya. Lalu kunci alatnya dengan memutar berlawanan dengan arah jarum jam untuk mengunci dan memperkuatnya agar tidak jatuh.


Lalu masukan pengunci pada radio sebelumnya pada antena dan pengaitnya. Caranya cukup letakkan saja si pengunci sesuai dengan lubang yang ada pada antena.


Setelah itu, tinggal masukan radio tadi pada lubang antena. Masukan sampai alat benar-benar terkunci dan tidak mudah terlepas.


Dan taraaa!!, Antena ubiquiti siap di konfigurasi dan di implementasikan pada jaringan yang kalian inginkan.

Adaptor + POE (Power Of Ethernet)

Lalu bagaimana cara menghidupkan antenanya? Kita bisa menggunkan adaptor yang disediakan pada paketnya. Adaptor ini memiliki dua port atau interface yaitu POE dan LAN. POE adalah port yang dapat menyalurkan daya listrik ke suatu alat. Karena itu POE dapat diarahkan ke Antena UBI dan port LAN diarahkan ke jaringan seperti router, switch atau langsung ke PC. 

Sedangkan cara mengkonfigurasinya adalah dengan meremote si antena dengan menggunakan Web Browser. Yang jelas, untuk meremotenya yang diperhatikan adalah settingan networknya. Seorang admin jaringan harus dapat memperhatikan settingan network untuk dapat mengkonfigurasikan alat ini.


Demikian penjelasan mengenai instalasi atau merakit alat PowerBeam Ubiquiti, semoga bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment