Showing posts with label Aplikasi. Show all posts
Showing posts with label Aplikasi. Show all posts

Monday, May 25, 2015

Belajar Virtual Box 3 : Cara Menambahkan Hard Disk Virtual Tambahan



Masih belajar virtualisasi, kali ini kita akan membahas tentang cara menambahkan harddisk virtual. Hal ini bertujuan agar kita bisa mengetahui cara virtual dalam menambahkan harddisk yang biasa di tambahkan real devicenya di server-server yang kehabisan media penyimpanan. Lagipula, beberapa materi kita juga ada yang membutuhkan tambahan harddisk pada sistem operasinya. 



Langsung saja, bagaimana cara nambah harddisk virtual di virtualbox. Berikut rinciannya. Pertama, kita buka virtualboxnya lalu klik pada salah satu OS yang ingin ditambahkan harddisknya. Semisal disini saya ingin menambahkan harddsik pada OS CentOS yang sudah terinstall. caranya tinggal klik pada storage.



Pada menu kiri storage, kita tambahkan disk baru pada controller sata. Lalu klik pada create new disk.


Lalu pilih hard drive tipenya. Karena kita ingin membuat virtual hard disk, maka tambahan untuk tipe hard drivenya adalah VHD (Virtual Hard Drive). Lalu jadikan physicalnya sebagai Dynamically Allocated. Sudah tau kan fungsinya apa dynamically allocated? (sudah dibahas pada pertemuan belajar virtualbox 1).


Lalu berikan size untuk tambahan virtual hard disk (penyimpanan) dengan size yang diinginkan. Berikan saja ukuran sizenya sebesar 8 Gb.


Dengan begini sistem operasi virtual Centos sudah memiliki tambahan harddisk virtual. Tidak jauh berbeda dari konsep aslinya, dengan virtual ibaratnya kita memberikan harddisk asli ke server kita.



Demikian cara singkat menambah harddisk virtual pada virtualbox. Terima kasih sudah berkunjung datang lain kali. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Belajar Virtual Box 1 : Cara Menambahkan Virtual Hard Drive (Virtual OS)


Selamat bertemu dengan saya lagi di pertemuan kali ini kita akan membahas pelajaran belajar aplikasi virtulisasi sistem operasi yang sudah biasa saya gunakan. Pertama saya ucapkan terima kasih yang sudah berkunjung dan peduli terhadap web milik saya ini. Selanjutnya langsung saja, kita bahas pelajaran belajar virtualbox yang pertama ini dengan materi awal cara menambahkan virtual OS Pada virtualbox.

Sebelumnya sudah pernah dibahas preview cara menambahkan virtual sistem operasi pada saat pembahasan materi virtualbox. Apakah kalian sudah bisa menambahkan sistem operasi tanpa saya perlihatkan cara menambahkannya? Jika bisa saya ucapkan selamat, jika belum silahkan membaca artikel ini. 

Menambahakan Virtual OS yang Baru

Lanjut lagi, seperti yang kita tau cara menambahkan virtual os adalah dengan mengklik tombol new (berlogo matahari) yang tertera pada tampilan virtualbox. Dengan menambah suatu virtual OS, itu berarti kita menambahkan sistem beserta media penyimapan untuk OS yang kita tambahkan. Hal ini juga berarti mengurangi sistem pada komputer asli kita. Jadi wajar saja, jika PC kita dengan spek rendah ingin menambahkan OS pada virtualbox dan sistemnya akan berat dan membuat lambat sistem PC kita.

Memberi Nama dan Besar Memori Untuk Virtual OS-nya

Selanjutnya, kita berikan nama untuk OS yang kita tambahkan. Biasanya saat menambahkan nama dari OSnya, secara otomatis akan langsung merubah tipe dan versi OSnya. Semisal pada nama OSnya saya beri nama Debian. Maka otomatis tipe dan versi os akan langsung kearah debian. 

Setelah itu klik next dan masuk pada pilihan pemberian memori (RAM) untuk di masukan ke virtual OSnya. Karena disini saya menggunakan debian mode CLI, maka memorinya tidak usah besar-besar (debian CLI tidak membutuhkan penggunaan memori yang besar). Settingan inilah yang membuat pc akan lebih termanagement dengan penggunaan memorinya.

Pembuatan Hard Drive dan Tipenya

Selanjutnya pembuatan harddrive. Harddrive ini adalah media penyimpan yang nantinya akan digunakan. Dengan membuat harddrive maka akan terbentuk file pada PC asli yang akan digunakan untuk menjalankan virtual OSnya. Pada gambar sebelah kiri bisa terlihat bahwa terdapat pilihan untuk membuat virtual drivenya. 

Kita bisa memilih apakah membuat baru atau menggunakan virtual harddrive yang ada. Karena implementasi kita adalah membuat OS baru, makaotomatis kita juga harus membuat virtual harddrive yang baru. Tapi, ketika suatu saat virtualbox mengalami masalah dan diinstall ulang sedangkan file dari harddrivenya masih utuh lengkap dengan instalan yang sudah complete. Kita tidak perlu melakukan install ulang virtual OS. Tapi cukup dengan menggunakan harddrive yang ada (yang sudah pernah diinstall).

Setelah penambahan harddrive kita klik next. Dan sekarang adalah pemilihan tipe dari harddrivenya. Gunakan saja tipe yang disarankan dan merupakan bawaan virtualboxnya. Yaitu menggunakan VDI. Setelah itu kita klik next untuk melanjutkan penambahan virtual OS.
 

Memberi Ukuran File Physical Hard Drivenya

tahap akhir penambahan drive untuk virtual OSnya adalah dengan memberi ukuran hard drivenya. untuk physical hard drivenya gunakan saja "Dynamically Allocated" yang fungsinya untuk mempercepat penambahan hard drivenya. Antara Dynamic allocated dan fixed size memiliki perbedaan yaitu :
  • Dynamic allocated : Penambahan hard drive secara dynamic atau otomatis untuk peletakan file "hard drive" tanpa memikirkan management file di PC asli kita
  • Fixed size : Membuat peletakan hard drivenya menjadi lebih teratur dengan sistem yang di management. Namun, hal ini akan memakan waktu yang lama untuk penambahan hard drivenya.


Setelah physical modenya sudah disetting dengan pilihan apa yang ingin digunakan, sekarang tinggal pemasukan ukuran physicalnya (ukuran file virtual OS pada komputer asli). VirtualBox menyarankan minimal besar ukuran media penyimpanan (physical hard drive) adalah 8 Gb. Setelah itu tinggal kita klik create untuk membuat virtual hard drive yang sudah kita tambahkan sebelumnya.
 

Memasukan Iso Pada Virtual Hard Drive

Setelah virtual hard drivenya sudah dibuat tinggal kita masukan OS yang sesuai dengan virtual hard drivenya. Tujuannya agar sistem operasi dapat dibuat. Jika sebelumnya kita hanya membuat fisik dari OSnya (layaknya sistem komputer lengkap dengan memori dan penyimpanan) sekarang kita buat isi sistemnya tersebut atau sering kita sebut OSnya. 

Dari sinilah bisa kita sebut penambahan virtual sistem operasi. Cara memasukan isonya adalah dengan mengklik pada virtual hard drive yang sudah dibuat tadi, dengan cara mengklik start pada virtual hard drivenya. Iso nya tergantung dari virtual hard drive yang sudah dibuat tadi dan isonya bisa di download dari web-web yg menyediakan install OS dalam bentuk ISO (berekstensi ISO).


Setelah di start, secara otomatis sistem virtualbox akan meminta disk installasinya. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, kita bisa menggunakan format OS yang menggunakan format ISO. Sebagai contoh saya disini menggunakan file instalasi debian yang berformat ISO. 

Pada tampilan dibawah kita bisa menambah file disknya dengan cara mencari letak file pada sistem komputer kita dengan cara mengklik browse pada tombol yang berikon folder sesuai yang sudah ditandai pada gambar dibawah ini.

Melakukan Installasi OS Untuk Virtual OSnya.

Setelah itu, sistem dari OS yang sudah di download tadi. Secara otomatis akan melakukan instalasi agar sistem OS dapar berjalan di sistem virtual hard drive yang sudah di setting tadi. Dari sini tinggal lakukan installasi-instalasi yang biasa pada umumnya tergantung dari cara instalasi tipe sistem operasinya. 

Dengan selesainya melakukan instalasi, ktia bisa menikmati fitur yang disediakan oleh OS tersebut. Dan pengertian virtual sistem operasi adalah dengna mengakses suatu OS yang bersifat virtual layaknya mengakses OS yang sudah diinstall pada virtualbox.
 

Demikian penjelasan mengenai materi singkat ini. Semoga dengan bertemunya kita di postingan ini ilmu yang didapatkan akan lebih bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung datang lain kali. Sekian dari saya, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Monday, April 27, 2015

Telnet Vs SSH



Sekarang kita akan membahas keamanan yang di tawarkan oleh telnet dan openssh mana yang lebih aman agar tidak mudah di hack. langsung saja kita mulai materinya. pertama kita akan melihat keamanan telnet. Pertama-tama dan yang utama kita harus buka debiannya. Lalu kita buka aplikasi wireshark, jika belum punya silahkan di download saja di google!!


Pada tampilan dibawah pilih yang start untuk jaringan yang digunakan contoh : Local Area Network. Tujuannya agar kita bisa melihat dan merekam paket data yang berjalan. Salah satu isi dari paket datanya adalah nama dan password.


Paket Data Telnet

Setelah itu kita buka cmd untuk mengetest telnetnya (pastikan telnet pada server sudah diinstall dan telnet client sudah aktifkan)


kita login sebagai user alfafarhan dengan pw yang tidak terlihat. Saat kita sedang melihat dan merekam paket data yang berjalan, kita cari tulisan telnet pada "kotak perjalanan paketnya" pada bagian atas.



Untuk melihat proses detail paket datanya kita bisa "meng-klik kanan pada tulisan telnet tersebut lalu pilih TCPStream" maka tampilan akan seperti gambar di bawah. Dibawah benar jelas kelihatan bahwa nama user dan password yang digunakan. Hal ini disebabkan oleh kelemahan telnet yaitu pengiriman data yang dikirim dalam bentuk clear text.

Paket Data SSH

Sekarang kita coba di ssh bagaimana keamanan yang di tawarkan ssh apakah sesuai dengan namanya (SecureShell) ? Pertama-tama kita buka putty pada client untuk me-remote debian server (pastikan kalian sudah menginstall aplikasi ssh di debian) masukan user dan password yang digunakan



Lalu kita lihat paket datanya pada wiresharknya. "ikuti instruksi seperti telnet diatas hanya saja pencariannya yang ada bacaan ssh-nya" Lalu klik kanan dan pilih TCPStream untuk melihat proses detail paket data. Maka tampilan akan seperti gambar di bawah. banyak sekali kata-kata yang ga perlu dibaca. kata-kata itu merupakan encriptan dari proses perjalanan paket data. Ini merupakan kelebihan dari aplikasi ssh.



Sekarang kalian sudah mengerti bukan? ternyata keamanan lebih bagus openssh. Sekian materi dan tutorial dari saya semoga bermanfaat. Terima Kasih telah berkunjung. Saran dan Pertanyaan silahkan masukan di komentar.

Sunday, April 26, 2015

Belajar GNS3 1 : Cara Menghubungkan VirtualBox Ke GNS3


Apa kabar kalian semua? Baik bukan? Disini saya mengawali pagi dengan beberapa tulisan yang membuat anda yang membacanya bisa terbuka pikirannya. Anda akan dibawa ke dalam masa dimana pada masa tersebut sudah sangatlah modern dan dipenuhi oleh kecanggihan terknologi. Tapi, yang menentukan, apakah anda bisa mengontrol hal tersebut?

Apa itu GNS3??

Langsung saja saya bertanya apakah GNS3 itu? GNS3 adalah suatu aplikasi /software virtualisasi jaringan (network simulator) yang disediakan untuk bisa membuat sebuah jaringan baik jaringan yang besar maupun jaringan yang kecil. Hal ini jelas menguntungkan bagi kita karena kita tidak perlu mengeluarkan modal yang besar untuk membeli peratalan / perangkat jaringan yang harganya sangat mahal


Selain itu, GNS3 juga memiliki kelebihan yang sangat menguntungkan yaitu GNS3 dapat membuat sebuah jaringan yang terdiri dari beberapa perangkat dan perangkat yang dibuat tersebut dapat dihubungkan dengan salah satu aplikasi virtual machine sistem operasi yaitu VirtualBox. Kelemahanya pun ada, yaitu kita memiliki batasan untuk membuat topologi virtual (Gabungan GNS3 dan VirtualBox) sesuai dengan spek komputer yang kita miliki.

Manfaat Menghubungkan GNS3 Ke VirtualBox

Dalam beberapa lab kedepan, kita diharuskan bisa membuat jaringan lengkap dengan server, perangkat jaringan dan perangkat pengguna. Beberapa sistem operasi sebagai server atau perangkat pengguna nantinya banyak di install di virtual box (karena tidak bisa diinstall di GNS3). Sedangkan fungsi gns3 bisa menghubungkan antar perangkat jaringan menggunakan topologi (virtualbox tidak bisa membuat topologi yang bersifat menghubungkan). 

Dengan gabungan antara virtualbox (sebagai isi dari sistem operasi) dan GNS3 (sebagai penghubung antar perangkat jaringan yang berisi OS di Virtualbox). Kita bisa membuat suatu jaringan virtual layaknya jaringan real (asli) lengkap dengan topologi dan bisa di konfigurasi.

Cara Menghubungkan VirtualBox Ke GNS3

Untuk mendownload aplikasi bisa langsung pada situs resminya, ini linknya Silahkan Download. Jadi, jangan lupa di downlaod dan nantinya akan kita gunakan ntuk mengkonfigurasi segala macam-macam konfigurasi. Dan juga untuk instalasi tidak akan saya bahas karena installasi sama seperti instalasi-instalasi aplikasi lainnya yang hanya klik next untuk melanjutkan -_-. Jadi, kita akan langsung kepada prakter mengkonfigurasi GNS3 agar terhubung ke virtualbox.


Pertama-tama kita setting simbol perangkat yang nanti akan digunakan. Caranya, kita buka simbol manager pada menu edit. Atau bisa dengan shortcut Ctrl+Shift+S.


Maka, tampilan dari simbol manager adalah seperti gambar dibawah. Sekarang, coba kita masukan server dari jendela kiri ke jendela kanan. Klik pada server lalu klik pada tanda ">". Maka, server akan masuk ke jendela kanan. Lalu kita setting nodenya dengan nama server dan type-nya VirtualBox Guest lalu klik apply. Tujuannya agar perangkat server yang kita masukan terhubung dengan salah satu sistem operasi yang terinstall di VirtualBox.


Setelah masukan server, masukan client dengan perangkat vbox_guest lalu setting nodenya dengan nama vbox_guest dan typeya VirtualBox Guest. Lalu klik Applu. kalian jgua bisa mengubah nama node perangkatnya menjadi Client agar lebih gampang mengkonfigurasi.


Lalu, masukan juga switch dengan perangkat ethernet_switch lalu setting node dengan nama Switch dan type "ethernt switch" lalu klik apply agar perangkat dapat dijalankan


Maka setelah manambahkan node perangkat. Terdapat perangkat yang di setting tadi yaitu pada menu kiri dalam all device.


Lalu kita sambungkan gns3 ke sistem operasi virtualboxnya. Caranya, buka manu edit lalu klik pada Prefences. Atau bisa menggunakan shortcut Ctrl + Shift + P


Maka, tampilan dari prefences adalah sebagai berikut. Lalu buka menu VirtualBox dan klik test setting. Tunggu sampai test settingnya berwarnya hijau artinya penghubungan virtual dengan GNS3 berhasil dilakukan. Lalu buka menu VirtualBox Guest


Lalu kita tambahkan server dengan cara seperti gambar dibawah. Keterangan : 
  • Identifier Name : Unuk nama perangkat saat dimasukan ke simulasi.
  • VM List : Sistem Operasi yang digunakan di dalam VirtualBox (saya menggunakna server lokal, sistem operasinya debian)
  • Number of NIC : jumlah NIC yang digunakan. Artinya jumlah interface/ eth yang digunakan pada perangkat.
  • NIC Model : Pada topologi nanti kita menggunakan kabel ethernet. Jadi, pilih saja ethernet 1000 atau pilihan e1000 (Untuk memilih NIC Model ceklist shiw advanced options)
  • Lalu ceklist enable console support.

Jangan lupa untuk memasukan clientnya. Clientnya pastikan menggunakan sistem operasi desktop windows ataupun linux. Jadi, pilih VM-Listnya yang sesuai dengan sistem client. Selesai membuat perangkat sistemnya, kita save lalu apply dan klik OK.


Saat kembali ke layar dasar, kita masukan cloud dan kita ganti namanya menjadi internet. Llau kita setting dengan cara mengklik kanan pada cloud lalu klik configure. Tujuan darii mengkonfigurasi ini agar perangkat server  dan client nanti bisa terkoneksi ke internet.


Maka tampilan konfigurasi cloud akan sepeti gambar dibawah. Lalu pilih jaringan yang digunakan. Disini saya menggunakan modem, Jadi saya pilih jaringan yang LAN, lalu klik pada add untuk menambahkan jaringan ke dalam cloud. Lalu apply dan klik ok


Setelah cloud telah di konfigurasikan, kita masukan switch, client dan servernya.


Lalu, kita pasangkan kabel dengan cara mengklik pada device kabel (dibawah all device) lalu kita klik pada salah satu perangkat (Cloud, Switch, server atau client) lalu kita pilih pilihan yang kita klik.


Maka setelah semua perangkat telah tersambung. Maka akan menjadi seperti topologi dibawah ini.


Kenapa pada topologi, client dan server menunjukan warna merah (artinya tidak aktif)? Hal tersebut dikarenakan sistem operasi pada virtualbox belum dimulai. Cara memulainya adalah dengan menekan tombol start pada menu yang logonya tanda start.

Note : Jika sistem tidak kuat, coba klik startnya dengan cara mengklik kanan pada icon device yang tersetting ke virtual (client atau server). Lalu klik kanan dan klik pada start.

Maka sistem operasi yang disetting tadi akan berjalan secara otomatis. Sistem operasi yang disetting tadi adalah windows Xp dan debian. Untuk menghubungkan jaringannya, tinggal disetting Ip pada masing-masing sistem operasi agar sistem dapat terhubung ke internet.


Sekian penjelasan dari saya semoga anda dapat memahaminya. Salam keberhasilan bagi yang berhasil dan yang gagal di coba lagi dan jangan menyerah. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Saturday, April 25, 2015

Belajar Virtual Box 2 : Cara Sharing Data Ke VirtualBox


Kembali lagi dengan web yang selalu di nanti, kali ini saya ingin memberikan sedikit pengalaman yaitu sharing data ke virtual. Bagaimana caranya? Jika kalian ingin sharing data dari komputer ke virtual, kalian bisa menggunakan aplikasi VBoxGuestAdditions. Selain sharing data, aplikasi ini menyediakan driver dan aplikasi sistem untuk Guest OS (Sistem Operasi Di Virtual Box). Namun, hanya beberapa jenis sistem operasi saja yang disediakan.

Menambah Folder Yang Ingin Di Sharing

Untuk pertama-tama kita harus membuka virtual box dan pastikan kalian memiliki salah satu os yang ingin Di Sharekan dan sudah terinstall. Buka menu pengaturan pada Virtualbox. Disini saya menggunakan sistem operasi windows xp Lalu pilih tab shared folders dan tambahkan folder yang ingin di share. saya disini akan me-mount kan harddrive E saya. Lalu centang auto mount lalu ok.
 

Menambahkan VBoxGuest-Additions

Setelah itu pilih tab Storage dan kita ubah Cd yang digunakan untuk instalan menjadi VBoxGuest-Additions dengan cara pilih Cd Iso Instalan lalu Klik ubah dan cari cd pada "kotak merah pojok kanan atas"


VBoxGuestAdditions sudah terbawa sistem saat menginstall virtualbox letak filenya berada di file Program Files > Oracle > VirtualBox. Pilih Iso VboxGuestAddition-nya lalu open

Install VboxGuest-Additions Pada OS Virtual

Lalu start (mulai) xp-nya dan buka windows eksplorer dan Ikuti instruksi gambar di bawah. Pilih Iso-nya. Klik dua kali dan akan memulai instalasi. Ikuti step-step nya seperti menginstall program-program pada umumnya.


Saat Instalasinya selesai, pada bagian proses instalasi pilih yang reboot now, agar sistem dari aplikasinya bisa berjalan di windows xp.


Maka saat restart sudah selesai, sharing data ke virtual telah berhasil dengan bukti seperti gambar berikut. Dibawah adalah seluruh file pada Drive-E yang saya share pada windows xp di virtual. di gambar ada file belajar, document dst.


Sementara itu pada file drive-share di windows xp (virtual) folder didalamnya juga sama, hal ini membuktikan bahwa proses sharing data ke virtual telah berhasil di lakukan.


Demikian hal yang dapat saya jelaskan, jika masih belum mengerti saya masih menyediakan video untuk sharing data ke virtual machine, sebelumnya saya tutup, semoga kalian berhasil mencobanya, sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Virtual Sistem Operasi : VirtualBox


Virtual sistem operasi itulah yang saya katakan tentang kehidupan saya. hari demi hari dan terus berganti demi tercapainya keberhasilan mengkonfigurasi. Dalam istilahnya virtual sendiri adalah kehidupan kedua didalam kehidupan yang asli. Hampir sama seperti mimpi, hanya saja virtual memiliki kelebihan yaitu kebebasan menggerakkan sesuatu yang ingin digerakkan.


Dalam teori ini, kita mengambil satu metode yang akan kita gunakan. Yaitu, metode virtual didalam dunia maya. Salah satu bentuknya adalah virtual sistem operasi. Naah, jika kalian pengguna komputer atau laptop, pernahkah kalian takut untuk mengubah, memodifikasi atau mengacak-acak sistem operasi karena takut rusak padahal dari pengubahan tersebut, bisa kita dapatkan suatu hasil yang menguntungkan bagi komputer kita sendiri.

Karena itu, adanya virtual sistem operasi kita tidak perlu takut lagi dan lebih memudahkan kita dalam melangkah merubah, mengacak ataupun menghancurkan sistem operasi manapun yang ingin kita gunakan. Dalam halnya virtual sistem operasi ini berbentuk seperti aplikasi-aplikasi pada umumnya. aplikasi-aplikasi tersebut salah satunya : virtualbox, parallels, VMware, QEMU, windows virtual pc, dll. Namun yang disini saya hanya menjelaskan  virtualbox karena saya juga menggunakannnya.


Berhubung isi dari web ini dihasilkan dari aplikasi virtualbox, jadi cobalah untuk menggunakannya juga. Virtualbox sendiri biasanya digunakan untuk mencoba sistem operasi yang berbeda dari sistem operasi yang asli. Selain itu juga digunakan untuk simulasi jaringan, Contohnya yaitu sebuah metode untuk membuat sebuah jaringan seperti client-server dimana OS virtual sebagai server dan OS asli sebagai client atau sebaliknya.

Selanjutnya manfaat dari virtualisasi adalah sebagai barikut :
  • kita jadi lebih berani untuk mengkoprek sebuah sistem operasi dan ilmu pasti juga bertambah. 
  • kita bisa menghemat biaya untuk pembelian hardware sehingga tidak perlu banyak komputer untuk menjalankan banyak sistem operasi sekaligus.
  • sistem operasi yang diinstall pada virtual box akan masuk kedalam harddisk inti atau asli. Dan hal tersebut tidak akan permanent dan bisa dihapus tanpa merusak partisi hardisk.

Instalasi virtualbox

sebelum menginstalasi alangkah baiknya jika kita memiliki file instalnya untuk itu kita bisa mendownload- nya pada link berikut ini lalu baru kita akan menginstall, untuk menginstall sebenarnya mudah hanya tinggal mengklik next untuk melanjutkan.


Selanjutnya, pilih fitur yang ingin digunakan. Kita akan memilih semua fitur, jadi karena pemilihan dalam bentuk tree pilih saja yang sebagai intinya yaitu virtualbox application. Untuk lokasi filenya juga bisa dipindahkan dengan mengklik browse. Lalu klik next untuk melanjutkan.


Ceklist saja semua pilihan dan jangan banyak nanya kenapa, lalu klik next untuk melanjutkan.


Jika ada tampilan begini, hati-hati karena jaringan asli pada sistem akan mati tapi hanya sementara, hal ini dikarenakan kartu jaringan virtual yang dibuat oleh virtual box. Jadi, jaringan pada sistem akan mati sementara dan hidup kembali setelah instalasi selesai dan akan ada jaringan baru pada sistem kalian.


Setelah itu akan muncul menu install dan klik saja pada install. Jika pada saat memulai installasi ada permintaan ijin instalasi dari sistem maka ijinkan saja dengan mengklik yes. Selanjutnya saat proses loading telah selesai, maka biasanya akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Ceklist saja pada tanda digambar dan klik install untuk melanjutkan.

Menambah Virtual OS

Setelah proses instalasi selesai dan sudah keluar dari proses instalasi maka, kita buka virtual boxnya. Untuk membuat suatu sistem operasi virtual dibutuhkan beberapa sistem asli untuk menjalankan sistem operasi tersebut. diantaranya haddisk, RAM dll. karena itu, kita bisa membuatnya dengan cara mengklik new seperti yang terlihat pada gambar dibawah (lalu beri nama dan klik next-next untuk melanjutkan).

Setelah selesai membuat sistem virtualnya, kita klik pada sistem virtual tersebut lalu klik start tepat disamping setting, lalu masukan ISO (seperti cd dalam bentuk data) sesuai sistem operasi yang disetting disistem. Dan setelah itu proses instalasi secara virtual tinggal diselesaikan. Cobalah untuk menginstall sistem operasi virtual.

Mengedit Settingan Virtual OS

Untuk merubah settingan dari instalasi sebelumnya, bisa dilakukan dengan cara mengklik pada salah satu sistem operasi yang ingin diedit. Lalu klik pada setting dan pilih pada pilihan yang ingin disetting.
 

Keterangan

  • General : untuk merubah nama, type OS, letak file dan deskripsi OS. 
  • System : seperti namanya sistem memiliki fungsi untuk merubah sistem pada virtual sistem operasi. seperti RAM, processor dll yang berhubungan dengan motherboard bagian proses. Hal ini akan berpengaruh pada sistem asli anda. maksudnya jika pada virtualbox sistemnya ditambahkan, dan pada saat itu sistem guest (OS virtual) dijalankan maka RAM, processor dll pad sistem asli akan berkurang sesuai dengan permintaan dari si virtual.
  • Display : untuk merubah video atau tampilan, hal ini biasanya berkenaan masuk kedalam settingan VGA pada sistem asli
  • Storage : tempat penyimpanan, untuk merubah size hardisk atau bisa disebut menambahkan hardisk untuk guest os. Dengan begitu kita harus menyetting pada sistem guest os untuk membuat partisi baru.
  • Audio : untuk merubah suara dari speaker yang digunakan atau biasa disebut driver speaker.
  • Network : untuk merubah setingan pada netword guest os. Pada settingan ini terdapat 4 adapter. Adapter-adapter ini adalah sama seperti kartu jaringan (NIC). Untuk mengaktifkannya tinggal menceklist pada enable. Untuk menghubungkannya harus sesuai dengan sesuatu yang ingin dihubungkan. Berikut akan saya jelaskan secara rinci. Pada pemilihannya ada 6 yaitu :
    • Not attached : tidak terpasang. Artinya sistem pada guest OS tidak akan terhubung kejaringan manapun.
    • NAT : untuk mentranslasikan ip virtual ke ip NIC yang asli gan. Susah paham lebih baik pakai bridge saja.
    • Bridge adapter : Menjembatani. Artinya sistem akan mengambil jaringan dari sistem asli. Kemanapun sistem asli akan terhubung,  guest os pun akan terhubung kejaringan yang sama seperti os asli.
    • Internal network : jaringan dalam. Maksudnya, jaringan ini hanya bisa dihubungkan oleh para guest os sehingga tidak bisa terhubung kejaringan luar atau ke jaringan sistem.
    • Host Only : Hanya terhubung ke Host OS (os asli). artinya jaringan ini bisa menghubungkan antara guest os dengan host os dengan sistem tambahan kartu jaringan virtual pada network and sharing center (di control panel). Jadi agar ingin terhubung Ip pada virtual box host-only network juga harus diatur.
    • Generic driver : susunan jaringan yang diatur ulang oleh pihak lain (yang saya tau) seperti jika kita menggunakan aplikasi GNS3. Maka secara otomatis pada virtual box akan berubah menjadi generic driver.
Pada sistem juga ada yang namanya driver. Jadi jika pada Guest OS ada sesuatu yang tidak bisa disetting maka drivernya harus diinstall dulu, caranya cari driver tersebut di google sesuai dengan nama drivernya.


  • Selanjutnya serial ports : Untuk yang satu ini saya kurang memahaminya. Biasanya ini digunakan untuk meremote menggunakan kabel serial atau jika pada cisco paket tracer disebut kabel console. Untuk yang satu ini biasanya digunakan pada settingan-settingan OS untuk switch. 
  • USB : Untuk menyetting perangkat yang masuk kedalam settingan virtualbox. Tujuannya agar USB tersebut dapat masuk kedalam Guest OS. Caranya dengan mengklik tanda USB plus berwarna hijau. Lalu pilih nama perangkat yang ingin dimasukan.
  • Shared folder : untuk membagikan folder pada Os asli kepada Guest OS. Jadi folder pada Os asli dapat diakses oleh Guest Os. untuk caranya bisa dilihat pada link berikut ini. Pada link tersebut juga  memberitahu tentang cara instalasi virtualbox instalation Extention Pack, seperti driver-driver yang belum diinstall sebelumnya.

Menambah Jaringan Khusus VirtualBox

Selain itu, setelah penginstalan, biaasanya pada network and sharing center (di control panel) akan muncul virtualbox Host-Only Network tapi pada gambar dibawah, saya memiliki dua. hal ini dikarenakan saya yang menambahkan kartu jaringan virtual. Caranya ada pada virtual box itu sendiri.




Caranya dengan mengklik pada Prefences atau bisa dengan shortcut Ctrl + G


Lalu tambahkan jaringan host-onlynya dengan cara mengklik pada plus berwarna hijau. Lalu tunggu dan setelah itu Klik ok untuk melanjutkan.

Mengkloning dan Menghapus Virtual OS

Selain itu ada lagi yang dinamakan cloning, tujuannya adalah untuk mengkonfigurasi sistem operasi, sehingga kita tidak perlu menginstal-menginstall ulang sistem operasi tersebut. Cara kerja cloning ini adalah, jika cloningan yang asli dicloning dan saat itu bersih dari konfigurasi dan setelah dicloning, cloningan yang asli tersebut dikonfigurasi, maka cloningannya yang lainpun ikut terkonfigurasi.


Cara mengkloning adalah dengan mengklik kanan pada salah satu sistem operasi virtual lalu pilih yang clone atau dengan shortcut Ctrl + O, Lalu klik next dan pilih sebagai full clone untuk meng-klone seluruhnya.

Cara menghapus juga ada, yaitu dengan mengklik kanan pada salah satu sistem operasi virtual lalu pilih yang remove dan saat memilih ada dua pilihan remove all files (untuk menghapus OS beserta menghapus lokasi file datanya yaitu pada file C:\users\namausernya\VirtualBox VMS.) Sedangkan remove only hanya menghapus OSnya saja.

Demikianlah beberapa yang dapat saya samapikan dan jelaskan, semoga dapat dimengerti dan dipahami dan web tercinta ini semakin maju oleh keinginan dalam pengetahuannya. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada para pendengar kami. Dan juga semoga sukses. Sekian dari saya.. sampai jumpa pada postingan selanjunya.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment