Showing posts with label File Sharing. Show all posts
Showing posts with label File Sharing. Show all posts

Monday, November 2, 2015

Belajar File Sharing Di Windows Pada Jaringan

Assalamu'alaikum

Bertemu lagi dengan saya dan masih terus bersama saya. Kali ini saya ingin menjelaskan pembelajaran yang dasar-dasar dulu nih. Semoga artikel ini berguna, terutama anda yang baru-baru ini mengenal jaringan. Karena, seharusnya kalian tau bahwa dengan menggunakan jaringan banyak manfaat yang bisa diambil terutama keuntungan-keuntungan menggunakan jaringan.

Topologi

Salah satu keuntungan jaringan adalah sharing folder. Sharing folder atau berbagi folder tentu bisa dilakukan pada jaringan kecil maupun jaringan yang besar. Karna kali ini kita hendak membahas sharing folder, kita akan mencoba sharing folder antar 2 PC (peer to peer) yang menggunakan sistem operasi windows seperti contoh topologi berikut ini.

Setting Address

Setelah itu, kita setting address pada kedua pc tersebut. Untuk addressnya bebas terserah kalian asalkan address tersebut sesuai standar, okeh!!. Kalo bingung untuk address yang digunakannya, coba gunakan address berikut ini.

PC/Laptop1 (Windows 8)192.168.1.1
PC/Laptop 2 (Windows 7)192.168.1.2
Jika kedua PC sudah disetting addressnya, pastikan kedua perangkat tersebut sudah bisa saling ping dengan menggunakan CMD seperti contoh gambar test ping berikut ini. *test ping dilakukan ke address lawan

Menghidupkan Folder Sharing

Secara default, file sharing dimatikan pada sistem windows. Untuk menghidupkannya cukup mudah. Pertama buka control panel dan cari advanced sharing center. Lalu ditampilan tersebut, pada private dan public aktifkan file sharing (turn on file sharing). Pada all networks, aktifkan turn on sharing dan jangan lupa untuk mematikan turn off password agar saat yang mengakses file sharing bisa mengakses tanpa password.


Sharing Folder

Jika test ping berjalan baik artinya kedua pc sudah dapat terhubung. Sekarang, kita akan langsung ujikan setting sharing folder pada windowsnya. Pertama, siapkan folder yang ingin disharing. Jika sudah, klik kanan pada folder tsb, lalu pilih share with, pada pilihan selanjutnya, pilih Spesific People.



Maka akan muncul pop up/tampilan setting file sharing seperti tampilan berikut ini. Pada tampilan ini, kita pilih kita ingin sharing folder dengan siapa. Pada tampilan berikut terdapat 3 Opsi yaitu
  • Pertama, Untuk user lain yang ada pada pc itu sendiri
  • Kedua, Untuk user Guest
  • Ketiga, untuk user lainnya. 
Karena kita mensharing pada sebuah jaringan, kita menggunakan everyone (Semua orang) termasuk orang pada jaringan lain. Klik pada everyone dan add untuk menambahkan. 
 

Selanjutnya, hak akses. Hak akses ini adalah seberapa besar akses yang diberikan kepada PC lain yang ada pada jaringan. Disini ada dua opsi, read dan read/write. Bedanya, read hanya bisa membaca artinya PC lawan hanya bisa membaca folder, tidak bisa mengedit atau menghapus. Sedangkan Read/write bisa digunakan untuk mengedit atau menghapus. Jika sudah klik share.
 

Jika tampilan seperti gambar dibawah ini muncul, artinya folder yang kita sharing sebelumnya sudah bisa dilihat dari PC Lawan.
 

Pengecekkan

Lalu pada PC lawan. Untuk mengakses folder share yang di bagikan pada PC1 sebelumnya. Kita bisa menggunakan windows run. Shortcut keyboardnya menggunakan Logo Windows dengan tombol R. Lalu isikan windows runnya dengan menggunakan perintah Backslash 2x (\\) diikuti dengan IP Pc1.
  

Cara yang sama bisa dilakukan pada windows Explorer. Buka windows explorer. Lalu pada URL barnya, ketikan perintah yang sama seperti pada windows Run sebelumnya.
 

Maka secara otomatis, kita akan langsung masuk ke folder share PC1. Disini bisa terlihat, bahwa folder yang tertera sama seperti yang disharing sebelumnya pada PC1. Dengan ini kita langsung bisa mengirimkan data lewat folder sharing ini.
 

File Sharing Dengan Switch

Selain itu, kalian juga bisa mensharing folder menggunakan 3 PC secara yang bersamaan. Namun, jika seperti ini bukan peer-to-peer lagi namanya. Tepatnya, menggunakan alat jaringan diantara PC tersebut. Contohnya menggunakan switch sebagai penghubungnya. Kalian juga bisa mencoba langsung menggunakan switch (kalo ada alatnya) atau juga bisa menggunakan virtualisasi (dijelaskan di materi yang berbeda).

Demikian penjelasan singkat mengenai folder sharing pada windows, semoga bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya saran dan pertanyaan silahkan masuk di komentar. Terima kasih.

Monday, October 26, 2015

Project 2 NAN - Konfigurasi FTP Server

Assalamu'alaikum

Masih melanjutkan project 2 dengan saya sendiri si admin yang ga punya kerjaan yang kerjanya cuma mosting. Setelah sebelumnya, kita sudah mengkonfigurasi dns server. Sekarang, kita akan langsung mengimplemtasikan fitur dns di dalam ftp. Tanpa banyak basa basi, langsung saja kita ke TKP.

Install Proftpd

Disini saya akan mengimplemetasikan fitur ftp denga menggunakan aplikasi proftpd. Apa saja yang harus dikonfigurasikan pada proftpd ini. Langsung saja kita install aplikasinya dengan menggunakan perintah berikut ini.
# apt-get install proftpd
Jika muncul pop up saat penginstallan, pilih saja standalone. Hal ini dikarenakan kita ingin membangun server ftp sendiri (tidak dari internet). Lalu klik ok untuk melanjutkan.


Set Direktori Untuk FTP

Untuk penyettingan letak direktori utama itu sih terserah anda ingin meletakannya dimana. Berbagai cara bisa dilakukan, termasuk cara saya yang mengubah posisi direktori untuk user ftp ke direktori baru /share. Jika sudah mengeset direktori utamanya, tinggal tambahkan direktori didalamnya untuk sample.
 

Pengecekkan

Tahap terakhir dari konfigurasi ini adalah pengecekan. Sebelum itu, pastikan pada client sudah satu network dengan server dan sudah dapat terhubung. Jika sudah, kita buka web browser dan ketikan (ftp.ipserverlu) seperti ini ftp.192.168.1.2. Karena sebelumnya kita sudah menyetting dns atau domain pada ip 192.168.1.2 menjadi sebuah nama caman.lokal. Maka kita bisa menggunakan domain ftp.caman.lokal

Gunakan user ftp yang sudah dibuat tadi beserta passwordnya yang sudah diset sebelumnya. Lalu klik login untuk melihat isi direktorinya.
 

Maka, direktori yang dibuat sebelumnya akan muncul pada isi direktori ftp yang sedang diakses.

Hak Akses Direktori

Terakhir, kita setting juga hak aksesnya menjadi full akses untuk setiap user yang login. Fungsinya buat apa? Untuk menjadikan akses full bisa di gunakan. Contohnya untuk kopi data ke server atau share data. Keamanan Hak Akses ini juga merupakan tanggung jawab anda sebagai administrator. Silahkan setting sesuai dengan keinginan anda.


Demikianlah sekilas penjelasan mengenai settingan ftp pada jaringan implementasi ini. Semoga bermanfaat untuk anda. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf, saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Sunday, May 24, 2015

Management Keamanan Di FTP (VSFTPD) Di Debian



Dengan menggunakan VSFTPD yang sesuai namanya, "Very Secure" maka kita harus bisa memanagementnya agar FTP kita bisa memiliki sistem keamanan untuk sistem debian kita. Jangan sampai karena hanya kita membuka port untuk FTP sistem debian kita menjadi terancam. Berikut beberapa cara untuk memperkuat sistem FTP kita dengan keamanan.

Menghapus Access Root.

Saat kita membuka filezilla atau internet explore dan kita mengakses ftp server. Maka akan terlihat direktory root pada saat login diclient. Ini akan membahayakan server, karena bisa saja jika ada client nakal yang ingin menghapus direktory root pada server. Jika dihapus, seluruh settingan dan system user akan hilang dan ini bisa membahayakan server. Karena itu kita harus menghapus akses root kepada client.


Caranya, hilangkan tanda pagar pada kotak merah yang saya tandai pada gambar dibawah dan masukan YES.


Jangan lupa server FTP Debiannya direstart. Setelah itu diclient masuk pada web browser internet explorer sebagai user alfafarhan dengan passwordnya. Maka, pada tampilan internet explorer hanya akan ada isi dari direktory user tersebut. Sedangkan akses root telah dihilangkan. Tidak hanya pada user alfafarhan, user alfa pun akan sama halnya yang terjadi dengan user alfafarhan.

User Tertentu Yang Bisa Mengakses Root

Kita bisa membuat settingan agar ada user tertentu yang bisa mengakses root. Bisa disebut, ini adalah user pengendali user-user lainnya. Caranya, kita hilangkan tanda pagar (uncomment) pada tanda pada gambar dibawah ini.


Lalu pada file /etc/vsftpd.chroot_list kita masukan nama user yang ingin diberi akses untuk bisa mengakses user root.



Jangan lupa direstart, lalu coba masuk sebagai user alfafarhan dengan passwordnya. Maka tampilan root akan terlihat pada file zilla atau internet explorer. Hal ini hanya berlaku untuk user alfafarhan karena hanya user alfafarhan yang telah dibari akses untuk bisa mengakses root.


Sedangkan, saat kita login menggunakan user alfa, tampilannya hanya terdiri dari direktory user tersebut. Sedangkan untuk akses dari root tetap dilarang. Karena saat setting user yang bisa mangakses root, hanya user alfafarhan saja yang ditambahkan untuk bisa mengakses root.


Sekian perjumpaan dari kita hanya sampai disini, semoga lain hari dapat bertemu lagi pada postingan selanjutnya. Tetap bersama channel ini. Sampai jumpa. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima Kasih.

Login FTP Lewat CMD dan Cara Menggunakannya


Selain menggunakan file explorer atau web browser untuk mengakses FTP, kita juga bisa mengakses menggunakan cmd. Dengan mengakses menggunakan cmd kita berarti masuk kedalam sistem ftp menggunakan mode CLI. Karena seperti yang kita tau server ftpnya adalah linux debian, maka perintah-perintah yang digunakan juga tidak jauh berbeda dari sintaks-sintaks debian.



Langsung saja, Sekarang coba kita login lewat cmd, dengan mengetikan ftp 10.10.10.1 Lalu masukan user dan password yang digunakan. Dan coba lihat direktory dari user tersebut. Lalu coba kita masuk sebagai user alfafarhan dengan passwordnya. Lalu cek direktorynya dengan perintah ls. Maka isi dari direktorynya adalah direktory-alfafarhan sesuai dengan saat pembuatan direktory tadi.


Lalu kita coba buat file alfa.txt pada partisi G:\ (sebagai patokan).


Sekarang pada cmd kita akan upload file dari alfa.txt tadi ke user alfa di ftp. Caranya ketikan put lalu masukan local filenya yang ingin diupload G:\alfa.txt dan masukan remote filenya dengan nama yang akan tertera pada user alfa yang saya beri nama alpha.txt. maka saat dilihat pada direktorynya (ls) akan tertera nama alpha.txt. untuk merename gunakan perintah rename <nama file>
 

Selain upload kita coba download dengan perintah get dan masukan file pada server yang ingin didownload dan local file untuk tempat peletakan file yang didownload. Saya meletakkan file yang didownload pada partisi G:\ambil-data.txt. nama file yang didownload dengan nama file diserver boleh berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk memberi nama pada file yang didownload, agar nama tersebut langsung tertera pada file tersebut.


Setelah itu, cek pada partisi yang baru saja download file yaitu pada partisi G:\
 

Jika saat upload dan download mangalami masalah, coba hilangkan pagar pada sintaks yang saya beri tanda pada gambar dibawah. Dan jangan lupa untuk menjadikan yes.
 
 Lalu coba buat dan delete direktory. Untuk membuat direktory gunakan perintah mkdir dan menghapus direktory gunakan perintah rmdir. Tapi untuk menghapus file gunakan perintah delete.


Sekian cara login FTP dan perintah-perintah dalam menggunakan CMDnya. Terima kasih telah berkunjung, datang lain kali. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima Kasih.

Saturday, May 23, 2015

File Transfer Protocol (VSFTPD) Di Debian


Selamat kembali lagi pengakses setia kami, masih bersama saya selaku admin web yang tidak begitu terkenal dikehidupannya. Kali ini kita akan mempelajari settingan ftp menggunakan vsftpd. Langsung saja kita mulai materinya.

VSFTPD (Very Secure File Transfer Protocol Daemon)

Jika pada sebelumnya, kita telah menyetting FTP menggunakan Proftpd, sekarang seperti yang saya bilang, kita akan coba gunakan vsftpd dan coba kita bandingkan antara vsftpd dengan proftpd. Sama halnya dengan Proftpd, Vsftpd juga termasuk media berbagi file atau tempat penyimpanan file. Vsftpd sendiri sudah ada sejak sebelum munculnya proftpd jadi, bisa disebut proftpd adalah versi terbaru dari ftp sebelumnya yaitu vsftpd.

Sama seperti namanya Vsftp (Very Secure FTP Daemon) sendiri memiliki kemampuan security yang bagus. Hal ini memungkinkan para pengakses akan merasa nyaman karena data yang tersimpan, akan terasa lebih aman.

Topologi

Untuk topology yang akan digunakan dalam settingan vsftpd, kita bisa menggunakan topology peer-to-peer seperti gambar dibawah ini.

Setting Ip Address Di Setiap Perangkat

Untuk menghubungkan kedua perangkat tersebut, dibutuhkan yang namanya alamat atau dalam bahasan IT disebut IP Address. Pada server (debian) bisa menggunakan Ip 10.10.10.1 dengan netmask /30. Berikut rinciannya :
  • Server Debian
    • Ip Address : 10.10.10.1
    • Netmask : 255.255.255.252
  • Pc/Laptop
    • Ip Address : 10.10.10.2
    • Netmask : 255.255.255.252

Install Aplikasi VSFTPD Di Debian

Setelah itu, install paket vsftpdnya dengan perintah Dibawah ini dan setelah itu  langsung ke file konfigurasinya untuk menyetting isi dari vsftpd dengan perintah 
# apt-get install vsftpd# nano /etc/vsftpd.conf

User Anonymous

Masih didalam file /etc/vsftpd.conf, settingan anonymous bisa dilihat pada gambar dibawah. Secara otomatis/default saat penginstallan vsftpd sudah disetting dalam user anonymous. Pada tanda digambar, merupakan sintaks yang membuat vsftpd login sebagai user anonymous. Untuk settingan anonymousnya bisa seperti gambar dibawah. Hilangkan tanda pagar dan jadikan settingan sebagai YES.



Langsung praktek saja, kita ke client. Masuk kedalam windows explorer dan ketikkan pada address file yaitu ftp://<ip Server> contohnya seperti gambar dibawah. Maka secara otomatis, saat masuk ftp kita akan login sebagai user anonymous. Tapi saat kita hendak membuat folder, “akses ditolak”. Kenapa begitu?

Note  : pastikan Ip pada client harus disetting dan terhubung pada server.
  

Hal tersebut dikarenakan sintaks pada file konfig vsftpdnya ada yang harus disetting. Yaitu pada baris anon_upload dan baris anon_mkdir harus dihilangkan tanda pagarnya (uncomment) dan diisi dengan YES. * huruf yes atau no harus dikapitalkan semuanya.


Lalu coba buat folder, saat login lagi sebagai user anonymous. Jika masih belum bisa coba jadikan direktory ftp pada user ftp dan di akses full untuk direktory user ftpnya.

# usermod -d /home/ftp ftp
# chmod 777 /home/ftp
Setelah itu, restart aplikasi VSFTPD-nya dengan menggunakan perintah berikut ini. 

# /etc/init.d/vsftpd restart
Sekarang cobalah untuk membuat folder pada ftp dengan login sebagai anonymous. Maka folder tersebut akan terbuat pada ftp.

User login

Seperti biasa setting, pada file /etc/vsftpd. Jadikan anonymous menjadi NO dan hilangkan tanda pagar pada local_enable dan write_enable seperti gambar dibawah. Dan keduanya dijadikan YES.


Setelah itu, kita siapkan dua user. Saya disini menyiapkan user alfa dan alfafarhan. Lalu kita buat direktory didalam direktory user tersebut. Agar nanti saat pengecekkan bisa membedakan antara direktory alfa dan direktory alfafarhan.


Cukup sampai disini dulu, mungkin management keamanan VSFTPDnya akan saya pisah postingannya ke postingan selanjutnya. Sekian dari saya. Terima kasih telah berkunjung. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar. Terima kasih.

Thursday, May 21, 2015

Management FTP (Proftpd) Di Debian


Hai guys, kembali lagi bersama saya. Masih membahas ftp, jika sebelumnya kita hanya menginstall aplikasi ftp (proftpd) dan mencobanya pada client, sekarang kita akan mencoba untuk mengkonfigurasi dalam memanagementnya. 

Topologi

Tidak usah berlama-lama, langsung saja kita mulai managementnya. Masih seperti sebelumnya, kita akan menggunakan topologi sebelumnya dan pastikan client sudah bisa mengakses ftp pada postingan instalasi ftp sebelumnya. 

File dan Direktori Konfigurasi FTP

Karena pada postingan ini kita harus memanagement FTP, kita harus tau letak file tempat mengkonfigurasi FTP. Letak konfigurasi FTP terletak di file proftpd.conf di direktori /etc/proftpd/. Langsung saja kita edit file propftd.confnya dengan menggunakan perintah : 
#nano /etc/proftpd/proftpd.conf

Membatasi Upload Suatu User

Salah satu management yang bisa kita lakukan adalah pembatasan upload untuk user tertentu. Hal ini bertujuan agar tidak ada file yang lebih dari keinginan kita masuk kedalam sistem FTP debian kita. 

Untuk mengkonfigurasinya kita tambahkan pada paling bawah difile-nya seperti gambar dibawah. Tujuannya untuk membatasi user alfafarhan dengan data upload max-nya 10MB. Dan user alfa dengan data upload max-nya sebesar 20MB. Setelah itu keluar dengan men-save menekan Ctrl + z lalu tekan y dan enter. 


Ingat, setelah di konfigurasi Proftpdnya. Maka jangan lupa untuk di restart proftpdnya agar sistem ftp dapat berjalan sesuai konfigurasi. Cara restartnya dengan menggunakan perintah berikut ini.

# /etc/init.d/proftpd restart
Maka saat ditest diclient akan muncul pesan ftp error karena file yang saya ingin upload sebesar 20MB lebih. hal ini, akses untuk menolak pembatasan size data dibatasi pada settingan FTP.


User Login Anonymous

Lanjut kekonfigurasi selanjutnya, yaitu login sebagai anonymous (tanpa user dan password) pertama hilangkan seluruh tanda pagar pada baris Anonymous di dile proftpd.conf. hilangkan pagar sampai baris </anonymous>. Dan jangan lupa untuk direstart proftpdnya. Setelah itu coba cek diclient.


Pada dasarnya, user anonymous hanya memiliki akses untuk membaca file-file pada FTP server. Jika agan ingin membuat folder atau mengedit pada saat login sebagai user anonymous, maka masukan tanda pagar pada barisan <direktory> diantara barisan anonymous. Tujuannya untuk menonaktifkan (#) pembatasan akses menulis bagi login sebagai user anonymous.
 
 

Satu Folder Yang Sama Di Setiap User FTP

Lanjut lagi, kita buat satu direktory untuk dishare dan direktory tersebut akan menjadi satu-satunya direktory tetap yang akan mucul pada akses FTP. Pastikan untuk membuat direktory didalam direktory yang dishare agar menjadi bukti nantinya. Contohnya :
    mkdir /serverftp
    mkdir /serverftp/foldersama
Setelah itu tambahkan DefaultRoot <nama direktory> ada pada baris DenyFilter seperti gambar dibawah ini.


Maka pada user alfa dan user alfafarhan akan muncul satu folder yang sama. Folder ini brada didalam direktory yang dishare tadi (/serverftp/foldersama).


Filter Upload Ekstensi Tertentu

Lanjut lagi, kita konfig menolak upload untuk ekstensi file. Dengan menambahkan PathDenyFilter \\.(ekstensi yang dilarang|ekstensi yang dilarang)$. Pada baris DenyFilter. Tujuan dari menambahkan sintaks pada gambar dibawah adalah untuk menolak akses upload bagi ekstensi yang bersangkutan.



Maka saat pengetest-an di client akan muncul pesan error karena meng-upload salah satu file yang berekstensi dilarang pada settingan di ftp.



Udah, segitu aja gan. ane gak kuat... udah ngantuk. Ngepost malem-malem, tapi kopi abis. Pengen makan dulu tapi ngantuk. Pengen tidur belum laper.. curhat dikin gan -_- yaudah lah, segitu aja semoga bermanfaat dan kalian mengerti apa yang saya jelaskan tadi. Dan yang penting semoga berhasil. Jangan lupa baca do'a tidur, tapi makan dulu gan. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Saran dan pertanyaan silahkan masukan di komentar.

Kenal Saya

Follow My Twitter

Profil



Nama saya Alfa Farhan Syarief, web ini ada berdasarkan nama saya sendiri. Saya sendiri masih duduk tingkat SMK. Lebih lengkapnya saya masih bersekolah di SMKN 1

More »

Blog Archive

Recent Comment